Advertisement
Peringati Hari Lahir Pancasila, Ini Pesan Rektor UGM

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN--Pancasila tidak hanya mewarnai dinamika organisasional tetapi menjadi landasan seluruh pemikiran dan tindakan dalam pengembangan kebijakan, program, praktik, dan proses organisasional.
Hal ini disampaikan Rektor UGM, Panut Mulyono, dalam upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Selasa (1/6/2021) di Balairung UGM. Menurutnya, sebagai jati diri, Pancasila harus menjadi pembeda bagi UGM, menjadi ciri perilaku yang mudah dikenali di lingkungan UGM dari para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, serta alumninya.
Advertisement
BACA JUGA : Rektor UGM Ingatkan Merdeka Belajar Jangan Hasilkan
Karenanya, internalisasi nilai-nilai Pancasila bagi seluruh warga UGM perlu senantiasa diperkuat.
“Khususnya bagi para mahasiswa, cara internalisasi nilai-nilai Pancasila harus disesuaikan dengan kondisi dan perilaku generasi saat ini sebagai digital native yaitu simple, mudah dicerna, dan mengedepankan aspek visual,” ujarnya.
Hal lain yang tidak kalah penting adalah membangun ruang-ruang diskusi yang dapat mengakomodasi pertukaran pemikiran kritis dari para mahasiswa.
"Semangat militansi generasi muda harus dapat kita arahkan ke jalur yang benar, untuk kesejahteraan dan kemuliaan bangsa dan negara," katanya.
Tema Peringatan Hari Lahir Pancasila pada tahun ini adalah Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia Tangguh. Pancasila diharapkan menjadi working ideology yang dapat dirasakan di semua lini kehidupan masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara harus dipahami oleh seluruh warga negara, maka Pancasila menjadi penting untuk diajarkan kepada seluruh peserta didik.
BACA JUGA : KABAR KAMPUS: Rektor UGM Sebut Ada Kesenjangan
Dalam pidatonya, Panut mentampaikam sejumlah rekomendasi yang dihasilkan dari Kongres Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang diselenggarakan di UGM melalui Pusat Studi Pancasila beberapa waktu yang lalu.
Rekomendasi yang diberikan salah satunya yakni Pancasila wajib disajikan sebagai pelajaran atau mata kuliah definitif dalam setiap jenjang pendidikan, serta menjaga pembelajaran Pancasila dari intervensi kepentingan politik praktis dan disampaikan sesuai kaidah ilmu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
- Kementerian ATR/BPN Bantah Isu 2026 Tanah Tak Bersertifikat Diambil Negara, Dirjen PHPT: Itu Tidak Benar
- Libur Panjang 1 Sura, Penumpang KA Jarak Jauh di Daop 6 Jogja Melonjak 20 Persen
- Sambut Positif Putusan MK Terkait Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, KPU DIY: Kurangi Beban Teknis
Advertisement
Advertisement