Advertisement
Jadi Kurir Narkoba, Warga Sewon dan Godean Ditangkap Aparat
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN- Dua orang kurir sabu-sabu berinisial TG, warga Godean, Sleman dan TF, warga Sewon, Bantul diringkus Badan Narkotika Nasional (BNN) Sleman. Keduanya ditangkap berkat pengembangan kasus sebelumnya yang ditangani BNN DIY.
Kepala BNN Sleman AKBP Siti Alfiah mengatakan kedua tersangka selama ini diduga menjadi kurir dalam peredaran gelap narkotika di wilayah Sleman. Dua tersangka yang diamankan di lokasi berbeda, TG kebetulan residivis yang sehari-hari menjadi tukang parkir sementara TF sehari-hari menjadi tukang tato.
Advertisement
Siti menjelaskan kronologi penangkapan tersangka bermula saat petugas mendapatkan informasi hasil pengungkapan perkara sebelumnya. Petugas kemudian melakukan penyeilidikan selama beberapa hari. Senin (2/8/2021) sekitar pukul 16.30 WIB, petugas menangkap tersangka TG di daerah Godean.
BACA JUGA: Kasus Harian Covid di Jawa Tengah Masih Tertinggi Nasional
"Penangkapan ini merupakan pengembangan kasus yang sebelumnya ditangani BNN DIY. TG yang pertama kami tangkap di Godean. Hasil pemeriksaan mengarah kepada tersangkan lainnya," kata di Sleman, Senin (9/8).
Hasil interogasi terhadap TG, petugas mendapat informasi sehari sebelumnya TG telah menyerahkan paket narkotika kepada seseorang inisial TF. Petugas kemudian menyuruh tersangka TG untuk mengantar ke rumah TF didaerah Sewon, Bantul. "Kami pun meminta TG untuk menunjukkan rumah TF, saat itu juga dilakukan penangkapan," katanya.
Dari tangan TG, BNN menyita barang bukti berupa dua paket narkoba yang diduga jenis sabu-sabu dengan berat bruto 0,29 gram, satu telepon genggam, perangkat alat isap (bong) dan beberapa barang bukti lainnya. Adapun dari tangan TF, lanjut dia, awalnya disita barang bukti berupa tiga paket diduga narkoba dengan berat masing-masing 0.24 gram dan beberapa barang bukti lainnya.
"Setelah dilakukan pemeriksaan lanjut, kami kembali ke rumah TF pada 3 Agustus kemudian menyita 10,76 gram dan 4,09 gram, dan uang tunai Rp1,5 juta hasil penjualan narkoba," katanya.
BNN menjerat TG dan TF pasal 114 Ayat 2 Juncto Pasal 132 Ayat 1 dan/atau Pasal 112 Ayat 2 Juncto Pasal 132 Ayat 1 UU No.35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman lebih dari lima tahun penjara.
Sementara TF mengaku, ia menjual sabu-sabu sudah lama. Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, ia menjual sabu-sabu itu secara langsung kepada orang-orang yang membutuhkannya. "Ya bukan karena kepepet dan masalah ekonomi. Saya menjual saja. Sehari-hari saya bekerja membuat tatto," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY Setujui Perubahan Propemperda DIY Tahun 2024
- Tol Jogja-Solo Beroperasi Gratis untuk Mudik Lebaran 2024, Ini Ketentuan Mobil Melintas dan Pintu Keluar Masuknya
- Farmasi UAD Kembali Giatkan Sekolah Lansia Segar Guna Tingkatkan Kesehatan Lansia di Wirobrajan
- Stok Darah dan Layanan Donor Darah di PMI Kabupaten & Kota di DIY, Kamis 28 Maret 2024
- Baznas Jogja Buka Booth di Pusat Keramaian, Permudah Masyarakat Bayar Zakat
Advertisement
Advertisement