Advertisement
Digelontor Rp24 Miliar, Bukit 30 Hektare Ini Akan Jadi Ikon Wisata Baru Bantul
![Digelontor Rp24 Miliar, Bukit 30 Hektare Ini Akan Jadi Ikon Wisata Baru Bantul](https://img.harianjogja.com/posts/2021/08/13/1079999/bukit-dermo.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pembangunan kawasan agrowisata Bukit Dermo, Selopamioro terus digodok. Rancangan detail engineering design (DED) yang telah selesai menunjukan Bukit Dermo bakal memiliki fasilitas fisik penunjang agrowisata.
Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul Annihayah menerangkan pembangunan agrowisata Bukit Dermo akan diajukan di tahun anggaran 2022. Pembangunan bakal menggunakan dana alokasi khusus (DAK). "Tahap pertama kami mengajukan Rp24 miliar dari total RAB DED Rp44 miliar," katanya, Jumat (13/8/2021).
Advertisement
BACA JUGA: Kemadang Gunungkidul Diproyeksikan Jadi Desa Tangguh Tsunami Tingkat Dunia
"Bentuknya semacam ikon baru pariwisata. Selama ini Bantul identik dengan pantai dan kami jadikan Bukit Dermo ini ikon baru yang mengutamakan view pemandangan alam pertanian," terangnya.
Dalam rencana pembangunannya, Bukit Dermo akan punya sejumlah fasilitas fisik pendukung pariwisata. Mulai dari sky bridge, viewing deck, amphitheater, outdoor gym, foodcourt hingga los produk lokal Bantul. Sejumlah fasilitas yang ada bakal mendukung berbagi kegiatan kebudayaan, olahraga, jip touring hingga pelestarian kawasan.
Bangunan rain catchment berupa tiang lampu dengan corong besar penampungan air menjadi salah satu ikon dari kawasan Bukit Dermo baru. Bentuknya yang melingkar dan berjumlah lima pas dengan singkatan Dermo atau Bunder Limo.
"Water torrent atau penampung air yang berbentuk lampu kalau malam hari kelap-kelip bagus sekali. Itu untuk tiga fungsi, gardu pandang, menyimpang air, juga estetikanya itu untuk selfie," ungkapnya.
BACA JUGA: Afghanistan Kini Sudah Dikuasai Taliban & di Ambang Perang Saudara
Pada tahap pertama pembangunan fisik, Annihayah memaparkan akan dilakukan pemadatan tanah hingga pembuatan pintu masuk. Selain itu pemasamgan sejumlah signage wisata, tempat parkir dan bangunan utama pun bakal dilakukan pada tahap pertama.
Dari total 30 hektare kawasan agrowisata, 2,7 hektare merupakan luas bangunan dan sisanya pendukung kawasan perkebunan buah-buahan. "Target selesai 2023. Insyallah mulai 2022, ini kalau goal pendanaannya," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/27/1182734/palestina-hancur.jpg)
Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
- Jadwal Layanan SIM di Gunungkidul Jumat-Sabtu 26-27 Juli 2024
Advertisement
Advertisement