Advertisement

Mahasiswa Kimia UII Ikuti PKM soal Pengolahan Air Limpasan Kebakaran Hutan

Media Digital
Jum'at, 20 Agustus 2021 - 20:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Mahasiswa Kimia UII Ikuti PKM soal Pengolahan Air Limpasan Kebakaran Hutan Tim pelaksana PKM dari kiri ke kanan Nadia Ripki, Farikhatul Fitria, Desi Arunillah. - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Mahasiswa Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (UII) yakni Desi Arrunillah, Nadia Ripki, dan Farikhatul Fitria berhasil lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Mereka mengangkat judul “Pengolahan Air Limpasan Kebakaran Hutan yang Mengandung DOC dan PAH dengan Menggunakan Metode Biokoagulan dan Elektroflotasi”.

Desi Arunillah menjelaskan latar belakang dari penelitian itu yakni bahwa kebakaran yang terjadi pada hutan gambut dapat memproduksi air limpasan gambut yang mengandung Dissolve Organic Carbon (DOC) berupa asam humat dan Poly Aromatic Hydrocarbon (PAH). Air yang mengandung asam humat dapat menyebabkan penyakit kaki hitam dan merusak sel endotel manusia. Sedangkan PAH memiliki sifat yang toksik, karsinogenik dan mutagenic.

Advertisement

“Pada PKM ini dilakukan penelitian mengenai remediasi asam humat dan PAH menggunakan koagulan alami [biokoagulan] dari biji trembesi [Samanea saman] dan kecipir [Psophocarpus tetragonolobus], yang digabung dengan proses elektroflotasi, yaitu pemisahan polutan padatan dan larutan dengan proses elektrolisis air yang dibantu dengan koagulan alami,” jelas dia.

Penelitian yang dibimbing oleh dosen Rudy Syah Putra, Ph.D (Associate Professor) dan dilaksanakan pada 1 Juni-20 September 2021 ini dinilai relevan terhadap kebutuhan masyarakat karena penelitian ini akan membantu ketersediaan air bersih di Indonesia terutama pada daerah lahan gambut seperti di pulau Kalimantan dan Sumatera yang sering mengalami kebakaran lahan gambut.

“Metode gabungan proses biokoagulasi dan elektroflotasi ini diharapkan efektif menurunkan konsentrasi asam humat dan PAH dari air limpasan akibat kebakaran hutan gambut,” lanjut Nadia Ripki.

Selain itu, penelitian ini juga digunakan untuk menggantikan bahan penjernih air yang berasal dari bahan kimia seperti Poly Alumunium Chloride (PAC) dan tawas yang memiliki efek samping seperti penyakit Alzheimer.

Penelitian ini dilakukan selama pandemi Covid 19 dengan menggabungkan tiga metode, yaitu luar jaringan (luring) dalam jaringan (daring) dan virtual. Penelitian secara luring dilakukan dengan menerapkan protokol 3M di laboratorium penelitian kimia FMIPA UII. Secara praktik, mahasiswa membuat air limpasan gambut sintetik, kemudian di proses dengan biokoagulasi menggunakan koagulan alami yang dilanjutkan dengan proses elektroflotasi. Evaluasi proses dilakukan dengan melihat parameter kekeruhan, TDS, pH dan konsentrasi PAH serta residu karbon melalui pengukuran TOC.

Metode daring dilakukan dengan memanfaatkan media komunikasi Whatsapp sebagai sarana koordinasi antar anggota dan pembimbing. Sedangkan diskusi rutin antar anggota dan pembimbing dilakukan secara virtual menggunakan Zoom meeting.

Topik penelitian ini digunakan untuk melatih kepekaan mahasiswa terhadap persoalan lingkungan di sekitar mereka. Kebakaran lahan gambut di Indonesia telah berdampak pada ketersediaan air bersih yang semakin sulit ditemukan terutama pada daerah terdampak.

Selain itu kegiatan penelitian ini juga melatih mahasiswa agar memahami aplikasi ilmu kimia dalam kehidupan. Penelitian ini telah disampaikan pada seminar internasional InHeNcE (International Conference on Health and Natural Science-2021), 16-17 Juli di Medan, Sumatera Utara. Artikel ilmiah yang berjudul “Measurement of Gas Bubbles Distribution on Electroflotation Process Using Titanium and Stainless Steel Electrode with DinoCapture 2.0” akan diterbitkan pada proseding IEEE yang terindeks Scopus. (ADV)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus

News
| Jum'at, 26 April 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement