Advertisement

Promo November

Penemuan Cerdas! Mahasiswa UII Temukan Alat Pemusnah Sampah

Sunartono
Minggu, 17 Juli 2022 - 19:47 WIB
Arief Junianto
Penemuan Cerdas! Mahasiswa UII Temukan Alat Pemusnah Sampah Insinerator pemusnah sampah buatan mahasiswa UII terdiri atas rangkaian tabung pemusnah, pengering dan filter. - Harian Jogja/Sunartono

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA -- Sejumlah mahasiswa FTI UII menciptakan sebuah rangkaian insinerator untuk memusnahkan sampah. Uap hasil pembakaran pun langsung diolah sehingga saat keluar dalam keadaan bersih dan ramah lingkungan.

Mahasiswa Prodi Teknik Kimia FTI UII, Guntur Martha Baya menjelaskan alat itu diciptakan kelompoknya dengan didampingi dosen setelah melihat dampak pengolahan sampah secara konvensional.

Advertisement

Faktanya masih banyak sampah atau residu yang tidak bisa dimusnahkan. Di sisi lain pengolahan sampah dengan cara konvensional bisa menimbulkan dampak pencemaran udara. Melalui pendampingan dosen ia bersama anggota tim dari beberapa prodi lainnya membuat inovasi pemusnah sampah.

"Sebelumnya kami pernah membuat ini tetapi belum ada filternya. Saat ini selain ada pembakaran, pengeringan juga ada filter sehingga kami pastikan bahwa asap dari pemusnahan ini ramah lingkungan," kata mahasiswa angkatan 2019 ini, Jumat (15/7/2022).

BACA JUGA: Jurus Pemprov Jateng Turunkan Penduduk Miskin

Alat tersebut terdiri dari tempat pembakaran berbentuk tabung yang mampu menampung sampah sekitar 20 kilogram. Tabung ini dilengkapi dengan penutup lempengan besi bagian atas sehingga asap tidak keluar. Pada sisi kiri tabung ini juga terkoneksi dengan blower berdaya 100 watt yang berfungsi memberikan angin ketika pembakaran dimulai.

Tabung pembakaran ini juga terkoneksi dengan sebuah ruang berbentuk kotak besi menyerupai oven di sebelah kanannya yang berfungsi sebagai pengeringan sampah. Asap panas yang dihasilkan dari ruang pembakaran terdorong oleh blower kemudian masuk ke ruang pengeringan sehingga membuat sampah menjadi cepat kering.

Selain itu, alat ini juga memiliki ruang pengeringan yang berupa tabung kecil berisi scrubber berisi zeolit alam kemudian terkoneksi dengan sebuah tabung filter yang dilengkapi dengan pompa air dengan daya 120 watt.

Pada bagian atas tabung filter inilah sebagai tempat mengeluarkan asap yang sudah dinyatakan bersih atau ramah lingkungan. Sedangkan pada bagian bawah filter terdapat penampungan air jernih sebagai tempat keluarnya residu asap.

"Prosesnya di filter ini partikulan minyak dijerat melalui scrubber. Asap dari bawah dan airnya dari atas, air ini mampu mengikat partikulan minyak. Sehingga air yang jernih ini lama-lama menjadi keruh dan hitam " kata Dosen Prodi Teknik Kimia FTI UII Cholila Tamzysi yang mendampingi pembuatan alat tersebut.

Sampah yang basah butuh waktu sejam untuk dikeringkan lewat ruang pengeringan. Insinerator itu didesain untuk memusnahkan berbagai jenis sampah yang sudah tidak bisa didaur ulang sehingga sangat cocok digunakan pada Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R.

BACA JUGA: Perwal Skuter Listrik Bakal Atur Pemberian Sanksi, Pemkot: Targetnya Akhir Bulan Ini Kelar

Salah satunya pamper atau celana bayi yang memang menjadi kendala tersendiri bagi daur ulang. Biaya pembuatan alat ini sekitar Rp20 juta. Jika ingin volume lebih besar tentu biaya pembuatannya lebih mahal lagi. Alat ini rencananya akan dioperasikan di TPS3R Ngablak, Magelang. Ke depan akan dikembangkan untuk di wilayah DIY.

"Pengoperasiannya bisa selama 24 jam, sangat sederhana hanya butuh listrik dengan daya sangat kecil untuk blower dan pompa air. Sedangkan sampahnya dibakar secara manual di tabung pembakaran," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Puncak Arus Mudik Liburan Natal Diprediksi Terjadi pada 24 Desember

News
| Jum'at, 22 November 2024, 18:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement