Advertisement

Soal Nasib Penurunan Level PPKM di Kota Jogja, Begini Jawaban Heroe Poerwadi

Yosef Leon
Minggu, 29 Agustus 2021 - 19:17 WIB
Bhekti Suryani
Soal Nasib Penurunan Level PPKM di Kota Jogja, Begini Jawaban Heroe Poerwadi Wakil Wali Kota Jogja, Heroe Poerwadi. - Harian Jogja/Heroe Poerwadi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-- Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jogja, Heroe Poerwadi menuturkan, upaya menurunkan level PPKM di wilayah setempat sangat bergantung pula kepada sejumlah kabupaten lain di wilayah DIY. Hal ini disebabkan oleh karakteristik geografis Kota Jogja yang termasuk aglomerasi serta bergandengan dengan kabupaten lainnya.

"Kalau di DIY kami sepakat bahwa seluruh DIY itu harus levelnya sama ya, meskipun dari sisi ukuran Kota Jogja atau kabupaten lain itu bisa turun level menjadi tiga, tapi kalau masih ada level 4 yang di kabupaten lain kita akan sepakati, karena virus dan wabah ini tidak bisa dibatasi oleh teritorial saja dan itu wajib penanganannya dilakukan di seluruh wilayah," kata Heroe, Minggu (29/8/2021).

Advertisement

Dia menambahkan, sebagai wilayah aglomerasi perpindahan antar penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain sangat sering ditemui di wilayah DIY, hal itu menurut dia sangat rentan untuk menyebarkan virus Corona. Sehingga upaya pemerintah terkait di wilayah lainnya sangat penting dalam menurunkan level PPKM.

"Kota Jogja kan adalah aglomerasi, artinya ada warga Bantul, Sleman yang juga berkegiatan di Kota Jogja, sehingga untuk Kota Jogja itu selama kabupaten di sekitarnya masih ada yang tinggi kasusnya kita tetap sama levelnya karena karakter geografis yang aglomerasi tadi, jadi bukan berdasarkan indikator dan jumlah kasus saja," kata dia.

Di sisi lain, Heroe menyebut bahwa, menjelang akhir Agustus ini tingkat sebaran kasus di Kota Jogja sudah mulai menunjukkan upaya penanggulangan yang baik. Hal itu tercermin dari jumlah kasus harian yang beberapa hari belakangan terus menurun dan peta zonasi yang kian membaik.

"Saat ini sudah lebih dari 87 persen wilayah di Kota Jogja 87 persen zona hijau, memang masih ada oranye sedikit sekitar 12 RT dan kemudian zona kuning sekitar 300 RT, tapi kesadaran masyarakat terhadap prokes sudah membaik. Dan juga kasus harian selama 15 hari terakhir ini di bawah 100 dan lima hari terakhir itu di bawah 50 ya. Makanya prokes harus tetap dan jangan kendor, karena virus ini masih punya potensi menyebar cepat," ungkap dia.

BACA JUGA: Covid-19 DIY 29 Agustus 2021: Bertambah 398, Meninggal 22 Orang

Penanggulangan Covid-19 di wilayahnya, disebut Heroe juga diikuti dengan percepatan vaksinasi massal kepada warga setempat. Data terakhir, telah ada sebanyak 420.000 lebih dosis vaksin yang telah disuntikkan baik kepada warga Jogja maupun luar Jogja. "Kalau dilihat dari sisi jumlah itu sudah lebih dari jumlah penduduk Kota Jogja, tapi ini kan kami juga memvaksin warga yang aktif di Kota Jogja semisal pelajar pegawai, pelaku wisata, itu sudah lebih dari 100 persen dari jumlah penduduk. Semoga ini semakin turun juga ya, oleh karena itu, meskipun kondisi sudah turun masyarakat kami minta tetap disiplin," katanya.

Tak lupa, Heroe juga mengimbau kepada masyarakat agar bersama-sama dalam menanggulangi pandemi Covid-19. Temuan kasus baru hendaknya bisa ditangani dengan maksimal dan cepat. "Ini penting, kalau ada temuan kasus di suatu wilayah itu langsung disekat dan kalau misalnya ada yang positif segera dibawa ke selter agar penanganan bisa cepat. Kemudian kita juga berharap kondisi ini perkembangan dan pertumbuhan ekonomi kembali normal. Saat ini geliatnya sudah kelihatan, namun yang perlu diingat adalah memperkuat disiplin prokes," ucap Heroe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Patahan Pemicu Gempa Membentang dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur, BRIN: Di Dekat Kota-Kota Besar

News
| Kamis, 28 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement