Ditemukan Tujuh Tempat Jagal Anjing di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DP2KP) Bantul mencatat sedikitnya terdapat tujuh titik jagal anjing yang beroperasi di wilayahnya.
Dari tujuh titik itu, dalam sehari minimal menjagal satu ekor anjing yang dagingnya dijual kepada pedagang olahan daging anjing.
Advertisement
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DP2KP Bantul, Joko Waluyo mengungkapkan ihwal ditemukannya tujuh titik jagal anjing di Bumi Projotamansari itu adalah secara kebetulan. Saat itu, dirinya mengantar salah satu petugas dari Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates yang ingin mencari sampel otak anjing untuk penelitian soal paparan rabies.
“Dari situ kami baru tahu lokasinya,” kata Joko, Jumat (24/9/2021).
Baca juga: Masuk Musim Hujan, Waspadai Rekahan Tanah di Perbukitan Prambanan
Menurut Joko, kebanyakan anjing yang dijagal berasal dari wilayah Jawa Tengah bagian barat. Dari tujuh titik jagal anjing, dalam sehari minimal menjagal satu ekor anjing untuk kebutuhan kuliner olahan daging anjing. Joko juga memastikan jika saat ini tidak ada kasus anjing tertular rabies. Sebab, ada layanan suntikan gratis vaksin rabies di 10 pos kesehatan hewan.
“Soal pedagang yang menjual belikan daging tersebut, itu ranah dari Dinas Perdagangan,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Perdagangan Bantul Sukrisna Dwi Susanta mengaku belum pernah menemukan praktik pedagang olahan daging anjing. Meski demikian, ia memastikan jika keberadaan pedagang olahan daging anjing tersebut ilegal. “Yang jelas itu ilegal. Karena mereka berjualannya juga sembunyi-sembunyi,” jelasnya.
Baca juga: Tewaskan 2 Orang, Ini Kronologi Bus Sugeng Rahayu Tabrak Truk di Kulonprogo
Sebagaimana diketahui sebelumnya, keberadaan rumah penjagalan anjing di Bantul terkuak setelah Ron Ron Dog Care (RRDC) Jogja bersama dengan kepolisian berhasil mengevakuasi sebanyak 18 ekor anjing dari sebuah rumah penjagalan di Srihardono, Kapanewon Pundong, Bantul, Minggu (19/9/2021) sore.
Anggota RRDC Jogja Victor Indrabuana mengatakan awalnya pihaknya mendapatkan video seekor anjing yang berada di dalam karung dan siap dijagal. Kemudian Victor meminta bantuan kepolisian, dukuh setempat untuk kemudian bersama-sama mendatangi lokasi pemilik rumah jagal. Oleh pihak kepolisian dan dukuh setempat, Victor kemudian dipertemukan dengan pemilik rumah jagal dan dilakukan mediasi.
"Nah, saat sampai di tempat tersebut, ada belasan ekor anjing dengan kondisi yang mengenaskan. Tubuh anjing dibungkus karung dengan kepala di luar. Bahkan sebagian anjing, mulutnya diikat tali. Dan, ada satu ekor anjing dewasa yang sudah lemas, katanya sudah empat hari diikat mulutnya tidak makan," ungkap Victor.
Setelah melakukan mediasi dan penjelasan terkait praktik jagal anjing, pemilik rumah jagal akhirnya menyerahkan anjing-anjing tersebut. "Saya hanya jelaskan jika mau jual beli daging, kan harus sesuai undang-undang, utamanya undang-undang kesehatan," imbuh Victor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bawaslu Bakal Terapkan Teknologi Pengawasan Pemungutan Suara di Pilkada 2024
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Tarik Uang Taruhan dari 10 Orang, Pemain Judi Online asal Bantul Ditangkap Polisi
- Awasi Masa Tenang, Bawaslu Siagakan Semua Petugas Pengawas
- Selamatkan Petani karena Harga Cabai Anjlok, Pemkab Kulonprogo Gelar Bazar dengan Harga Tinggi
- Kantor Imigrasi Yogyakarta Catat 26.632 Turis Asing Masuk Yogyakarta via YIA pada Agustus-Oktober 2024
- Bawaslu dan KPU Kulonprogo Bersiap Masuki Masa Tenang dan Pemilihan
Advertisement
Advertisement