Advertisement
Monumen Ngoto Jadi Kandidat Cagar Budaya Nasional

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Monumen Perjuangan TNI AU atau Monumen Ngoto menjadi salah satu kandidat cagar budaya tingkat nasional. Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Bantul bergerak cepat melakukan audiensi untuk menjadikan Monumen Ngoto sebagai cagar budaya tingkat nasional.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Bantul Nugroho Eko Setyanto menjelaskan Tim Penetapan Cagar Budaya Kabupaten Bantul dan Balai pelestarian Cagar Budaya DIY beberapa pekan lalu telah melakukan audiensi bersama Kepala Musuem Pusat Dirgantara Mandala, Kolonel Sus Yuto Nugroho. "Audiensi ini dilakukan terkait adanya surat dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi yang akan mengusulkan Monumen Ngoto menjadi cagar budaya tingkat nasional," tuturnya, Kamis (7/10/2021).
Advertisement
"Kami bersama Tim Ahli Cagar Budaya sudah mencoba untuk mengecek di sana [Monumen Ngoto]. Serta juga mengkaji tentang hal itu.”
Monumen Ngoto memiliki keunggulan dalam nilai sejarah. "Itu adalah salah satu monumen sejarah bangsa Indonesia. Bagaimana kala itu bangsa Indonesia berjuang," ujarnya.
Pesawat yang tertembak dalam peristiwa itu, menurut penuturan Nugroho, merupakan pesawat yang mebawa obat-obatan. "Itu membawa obat-obatan untuk keperluan negara Indonesia, tetapi dengan berbagai cara akhirnya tertembak juga," ungkapnya.
Nugroho menjelaskan saat ini pemeliharaan Monumen Ngoto berada di bawah Musuem Dirgantara yang dikelola TNI AU. "Dari dinas kami fasilitasi dari sisi museumnya, bagaimana mereka mengelola di situ.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Soal Kecelakaan di Bromo, Kemenhub Tunggu Hasil Investigasi KNKT
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Pemohon SKCK Membeludak, Pemberkasan PPPK Paruh Waktu Diperpanjang
- EWS Tsunami di Karangwuni Berbunyi, Warga Kaitkan Kepercayaan Gaib
- Ini Progres Kasus Mafia Tanah Kas Desa untuk Uruk Tol Jogja-Solo
- 425 Angkatan Kerja Disabilitas Kulonprogo Mayoritas Berwirausaha
- JCW Sebut Penyelewengan TKD Terjadi Lagi Bukti Lemahnya Pengawasan
Advertisement
Advertisement