Kegiatan Seni di DIY Mulai Menggeliat
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL-Kegiatan seni mulai menggeliat kembali seiring turunnya level pembelakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di DIY dari level 3 ke level 2. Salah satunya dengan adanya kegiatan pameran seni yang dilakukan seniman ternama Timbul Raharjo.
“Sekarang kondisi kegiatan seni mulai menggeliat indikasinya mulai banyak pameran luring. Sebelumnya daring. Daring rasanya kayak nonton internet saja. Padahal karya seni itu perlu dinikmati secara langsung harus sentuh lihat karya,” kata Timbul. Dia pun akan mengeglar pameran langsung yang bisa dinikmati masyarakat dengan dekat.
Advertisement
Timbul akan menggelar pameran tunggal bertajuk “Timbul Raharjo 2021” dalam skema My Myself & I #4, yang akan dilaksanakan di Candi Tirto Raharjo, Kasongan, Bantul pada 8-13 November mendatang. Pameran yang menghadirkan 70 karya seni lukis dan patung tersebut dapat diakses masyarakat secara gratis, namun tetap dengan mematuhi protokol kesehatan.
Timbul mengatakan 70 karya seni lukis dan patung tersebut dibuat selama kurun 2021 atau di tengah suasana pandemi Covid-19. Tidak heran dalam salah satu karya lukisnya pun ada yang bergambar virus Corona.
BACA JUGA: Covid-19 RI 3 November 2021: Jogja Bertengger di Urutan Ketiga
Dia mengangkat tema pameran tersebut dengan “Ketiadaan ide sebagai sumber ide penciptaan gambar dan arca”. Timbul mengatakan sepintas tema tersebut terasa ganjil namun dia dapat menjelaskannya bahkan dalam bentuk katalog. Dia memang sengaja mengambil tema tersebut karena selama pandemi ini tiada ide yang dia akan lakukan sebagai seniman.
Namun ketiadaa ide tersebut justeru baginya merupakan ide yang harus dia tuangkan dalam bentuk karya. Sebab menurutnya, salah satu kelemahan seniman adalah menjaga konsistensi untuk membuat karya. Timbul berusaha menjaga konsistensinya untuk membuat karya setiap tahunnya, meski dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini,
“Kekosongan ide bagi saya justeru menjadi inspirasi tersendiri. Kemarin ada lukisan kosong kanvas aja laku miliaran rupiah. Tak ada apa apa. Idenya ya kekosongan,” ucap Timbul.
Bagi sebagian orang, kata Timbul, mungkin itu terasa absusrd, namun memang demikian adanya. Dalam berseni rupa dia berpandangan bahwa ide harus liar sesuai dengan hati nurani, apa yang dikatakan memiliki kesesuaian dalam tindakan.
“Berkarya adalah keinginan dan kegelisahan diri, gelisah karena gembira maupun gelisah karena sedih. Keduanya memiliki tingkatan yang sama pada implementasi penciptaan karya inovasi ini,” kata pria yang juga menjabat sebagai dekan Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Program WASH Permudah Akses Air Warga Giricahyo
- Jadwal SIM Keliling Gunungkidul Jumat 22 November 2024
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Jumat 22 November 2024: Di Kantor Kelurahan Godean
- Jadwal Terbaru Kereta Bandara YIA dari Stasiun Tugu Jumat 22 November 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal dan Tarif Tiket Bus Damri Titik Nol Malioboro Jogja ke Pantai Baron Gunungkidul Jumat 22 November 2024
Advertisement
Advertisement