Advertisement

Serikat Buruh Kecewa karena Manajemen Mie Gacoan Pecat Karyawan

Yosef Leon
Selasa, 16 November 2021 - 13:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Serikat Buruh Kecewa karena Manajemen Mie Gacoan Pecat Karyawan Polisi berjaga di area Mie Gacoan Kotabaru setelah insiden ricuh antara ojol dengan manajemen restoran, Minggu (14/11/2021) - Harian Jogja / Yosef Leon

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Serikat Merdeka Sejahtera Jogja (Semesta Buruh) mengaku kecewa dengan sikap manajemen Mie Gacoan yang menonaktifkan enam karyawan buntut kesalahpahaman berujung ricuh dengan pengendara ojek online (online) beberapa waktu lalu. Mestinya, ada evaluasi yang menyeluruh dan pembenahan sistem berkaitan dengan insiden itu dan tidak serta merta memecat pekerja dengan alasan apapun.

"Kalau benar memang ada karyawan yang dinonaktifkan, kami sangat menyayangkan keputusan tersebut. Baik dari pihak manajemen restoran maupun aplikasi pasti sudah sadar bagaimana situasi di Mie Gacoan yang seperti apa ramai dan antreannya bagi ojol," kata Ketua Semesta Buruh Jogja, Faisal Makruf, Selasa (16/11/2021).

Advertisement

Faisal menambahkan, ada pelbagai regulasi yang mengatur tentang penonaktifan karyawan serta peraturan internal perusahaan sendiri. Menurutnya pemecatan karyawan seharusnya bisa dihindari. Harusnya, manajemen adalah orang yang paling bertanggungjawab dan berada di barisan paling depan dalam menghadapi insiden tersebut. "Harusnya manajemen yang paling depan bertanggungjawab apabila ada kejadian seperti itu," katanya.

Manajer restoran Mie Gacoan, Mutiara Nur Aisyah membenarkan soal penonaktifan enam karyawan buntut insiden dengan pengemudi ojol beberapa waktu lalu. Hal itu ditempuh manajemen karena saat insiden berlangsung karyawan tengah bekerja di area Mie Gacoan dan disebut memakai atribut restoran.

Baca juga: Ricuh Mie Gacoan Kotabaru, Warganet Penasaran dengan Sosok Pemesan Makanan Via Ojol

"Iya benar, jadi untuk kru yang bersangkutan itu kami nonaktifkan. Karena memang kemarin kan kesepakatannya dengan pengemudi seperti itu dan itu juga sebagai punishment kami karena kejadian itu kan terjadi masih di area restoran dan membawa atribut restoran," ujarnya.

Penonaktifan itu juga bersifat permanen. Pihaknya menyebut kesepakatan yang ditempuh telah diterima oleh semua pihak termasuk karyawan yang dipecat. Pihaknya juga bakal mengikuti aturan dari Muspika Gondokusuman soal belum diperbolehkannya restoran itu untuk beroperasi kembali.

"Kita nonaktifkan permanen, artinya ya diberhentikan. Mereka juga menerima. Kami juga akan ikuti prosedur kalau masih belum boleh operasional ya kita ikuti," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting

News
| Kamis, 25 April 2024, 18:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement