Advertisement

Promo November

SiBakul Terus Berinovasi di Tengah Pandemi

Media Digital
Jum'at, 17 Desember 2021 - 05:27 WIB
Sugeng Pranyoto
SiBakul Terus Berinovasi di Tengah Pandemi Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan majalah SiBakul pada rangkaian puncak Semarak Sibakul di Hotel Grand Inna Malioboro, Kamis (16/12/2021). - Harian Jogja

Advertisement

JOGJA--Program Sistem Informasi Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha (SiBakul) dari Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) DIY memasuki tahun ketiga, seusai diperkenalkan pada 2019 lalu. Sejumlah inovasi terus dilakukan melalui SiBakul, seiring mengikuti perkembangan zaman. Inovasi juga dilakukan menyusul adanya pandemi Covid-19.

Semenjak pandemi Covid-19, SiBakul bertransformasi menjadi markethub. Kehadiran SiBakul Jogja Markethub ini merupakan bagian dari stimulus dari Dinas Koperasi dan UKM (Dinkop UKM) DIY kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar terus memasarkan produknya dengan difasilitasi pemasaran melalui daring.

Advertisement

Kepala Dinkop UKM DIY, Srie Nurkyatsiwi, menjelaskan SiBakul merupakan pusat data Koperasi dan UMKM Pemda DIY. Seluruh kegiatan pembinaan Koperasi dan UMKM di wilayah DIY wajib terintegrasi dengan sistem data SiBakul. Langkah ini dinilainya penting, sebagai upaya agar dapat menjaga soliditas, keterbaruan, akurasi, dan integritas data Koperasi dan UMKM.

Selain itu, SiBakul juga sangat membantu memberi gambaran yang tepat postur kekuatan Koperasi dan UMKM di DIY, sehingga dapat diarahkan secara tepat efektif dan berdampak. "Harapannya, ini akan efektif mampu memandu Koperasi dan UMKM dalam menentukan langkah modernisasi cara pengelolaan dan memajukan lembaganya," katanya, di sela-sela puncak Semarak Sibakul di Hotel Grand Inna Malioboro, Kamis (16/12).

Dengan demikian, lanjut dia, koperasi dan UMKM betul-betul menjadi tulang punggung roda ekonomi yang tangguh, efektif dan modern. Lewat SiBakul juga dihadirkan tata kelola UMKM modern berbasis data yang valid dalam memenuhi kebutuhan penyusunan kebijakan, integrasi aplikasi dan kolaborasi optimasi potensi Koperasi dan UMKM DIY.

Sementara UMKM yang ikut markethub bebas ongkir hingga akhir 2021 saat ini mencapai 2.000 UMKM dari 300.000 UMKM yang terdaftar di SiBakul. Sebab, untuk bisa masuk ke dalam markethub, UMKM DIY harus lolos kurasi dari Diskop UKM DIY.

"Namun demikian, bukan berarti Diskop UKM DIY lantas mengabaikan yang tidak lolos kurasi melainkan tetap dibina dan didampingi baik on-class maupun coaching dengan memanfaatkan anggaran Pemda DIY baik dengan Dana Keistimewaan maupun bukan," kata Siwi.

Siwi mengungkapkan sejak diluncurkan 2019, SiBakul awalnya masih dalam skema pendataan UMKM yaitu proses mendata dan membina klaster UMKM. Sebab awalnya ratusan ribu UMKM belum berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK). "Dengan adanya SiBakul Jogja maka UMKM sudah berbasis NIK sehingga tiap NIK dapat diketahui jenis usahanya, punya sertifikasi atau tidak dan punya daya saing atau tidak,” kata Siwi.

Siwi menambahkan transaksi SiBakul Jogja Markethub mencapai 150 transaksi per hari di 2021. Sedangkan totol ongkir yang digulirkan telah mencapai Rp2 miliar sejak awal 2020 sampai Desember 2021. Stimulus ini memberikan dampak terhadap ekonomi yang digerakkan atau volume pembelian yang terjadi di UMKM sekitar Rp10,5 miliar atau hampir tujuh kali lipat ongkir yang digerakkan berdampak pada perputaran roda perekonomian daerah.

“Komitmen SiBakul Jogja terhadap pemberdayaan UMKM yang tangguh, sudah sangat serius. Kami sangat berharap SiBakul Jogja menjadi rumah bagi UMKM, tempat berkonsultasi terkait dengan tata kelola bisnis ke depannya," ujar Siwi.

Atas hasil ini, Siwi menilai wajar jika SiBakul telah mendapatkan predikat Top 45 Inovasi Publik di 2021. Hal itu tidak lepas dari inovasi yang terus dilakukan. Ke depan, Siwi mengaku akan meminta pelaku koperasi untuk bergabung di program Sibakul. "Di mana, koperasi harus melewati proses verifikasi terkait kondisi Koperasi baik dari segi likuiditas dan keuangan," ucap Siwi.

Gubernur DIY Sri Sultan HB X berharap SiBakul semakin berkembang dan memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM dan koperasi di Bumi Mataram. "Saya percaya, sistem Sibakul akan terus berbenah sehingga menjadi dinamisator bagi pasar yang harus memiliki keberpihakan bagi mereka yang lemah dan rentan," kata Sultan.

Dalam kesempatan tersebut, Sultan juga mengakui jika pandemi Covid-19 mengakibatkan distrupsi ekonomi sosial, serta sistem kesehatan menjadi berantakan. Sehingga perlu me-restart supaya tetap beradaptasi di tengah pandemi Covid-19. "Dan wabah ini harus diselesaikan bersama, hal ini dilakukan agar membangun kekuatan kolektif," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Inaplas Sebut Ekonomi Sirkular Bisa Jadi Solusi Sampah Plastik

News
| Selasa, 26 November 2024, 14:37 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement