Advertisement
Harga Rumah Subsidi Jogja Jadi Tantangan, Gunungkidul Paling Realistis

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Minat masyarakat Jogja dan sekitarnya untuk membeli rumah subsidi sangat tinggi, tetapi terkendala tingginya harga tanah.
Ketua Real Estate Indonesia (REI) DIY Ilham Muhammad Nur mengatakan jumlah pasokan rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) antara 300-500 unit. “Permintaan sebenarnya melebihi jumlah tersebut. Jumlah tersebut sudah termasuk dengan asosiasi lain,” ucap Ilham, Senin (24/1/2022).
BACA JUGA: Pengumuman, Harga Rumah Bersubsidi Naik 7 Persen, Ini Daftar Lengkapnya
Ilham mengungkapkan ada sejumlah alasan pengembang belum bisa memenuhi seluruh permintaan yang ada. Salah satunya yang paling krusial menurut Ilham adalah harga tanah yang terlampaui tinggi. “Antusiasme masyarakat tinggi, namun ada kendala seperti harga tanah sulit dijangkau. Paling memungkinkan untuk wilayah DIY ya di Gunungkidul,” ujarnya.
Selain masalah harga tanah yang tinggi, Ilham mengatakan tantangan lain pengembang saat ini yaitu penerapan online single submission (OSS). Penerapan OSS yang bertujuan memudahkan developer justru menyulitkan. “Kendala OSS, tidak memperlancar tetapi malah memperlambat. Perlu sinkronisasi antara Pemda dan Pemerintah Pusat,” ucap Ilham.
Dilansir dari Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meminta Badan pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk meningkatkan penyaluran subsidi perumahan bagi masyarakat. Hal ini diperlukan untuk mendorong capaian Program Sejuta Rumah (PSR) di 2022 ini.
BACA JUGA: Pandemi, Pembangunan Sejuta Rumah Subsidi Jalan Terus
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan arah kebijakan pembangunan perumahan dan permukiman sesuai RPJMN dan Renstra Kementerian PUPR 2020-2024, yaitu dari meningkatkan jumlah rumah tangga yang menghuni rumah layak dari angka 56,5% ke 70%.
Target intervensi langsung pemerintah sejumlah 5 juta unit rumah untuk mendorong ketersediaan rumah layak huni, salah satunya dari subsidi perumahan (FLPP/SSB-SBUM) sebesar 900.000 unit dan Tapera sebesar 500.000 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Pengin Nikmati Air Terjun Swiss dan Kebun Tulip ala Belanda, Objek Wisata Ini Cocok untuk Anda
Advertisement
Berita Populer
- Bandara YIA Mulai Melayani Penerbangan Umroh Agustus 2023, Ini Maskapainya
- Pengeroyokan Anggota PSHT, 3 Tersangka Pelaku Utama, Senjata Tajam Jadi Misteri
- Prostitusi Anak Kerap Terjadi di Hotel, PHRI DIY: Kebanyakan Kelas Melati
- Dispar Sleman Klaim Wisata saat Hari Pancasila dan Waisak Melebih saat Lebaran
- Gaji ke-13 Belum Dicairkan, Ini Alasan Pemkab Gunungkidul
Advertisement
Advertisement