Advertisement

Puspar UGM: Kawasan Malioboro Jangan Berubah seperti Jalan MH Thamrin Jakarta Pasca-relokasi PKL

Newswire
Rabu, 02 Februari 2022 - 20:27 WIB
Bhekti Suryani
Puspar UGM: Kawasan Malioboro Jangan Berubah seperti Jalan MH Thamrin Jakarta Pasca-relokasi PKL Suasana di Jalan Malioboro, Kota Jogja, Minggu (5/9/2021). - Harian Jogja/Gigih M. Hanafi

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA--Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) berharap kawasan Malioboro, Kota Jogja pasca-relokasi PKL tidak berubah wujud seperti kawasan jalur pedestrian di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

"Harus dijamin Malioboro tidak berubah sosok seperti [jalur pedestrian] di Jalan MH Thamrin di Jakarta sana yang ada gedung-gedung pencakar langit di sisi kanan kiri jalan," kata Kepala Pusat Studi Pariwisata [Puspar] UGM Prof Janianton Damanik saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu.

Advertisement

Ia tidak ingin pascarelokasi PKL, sisi kiri dan kanan Jalan Malioboro justru kelak dihiasi bangunan-bangunan pencakar langit laiknya kawasan jalur pedestrian di Jalan Sudirman-MH Thamrin, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Begini Penampakan Teras Malioboro 1 & Teras Malioboro 2 yang Sudah Dipakai PKL untuk Berjualan

"Jadi 'Kemalioboroannya' harus tetap ada, roh Malioboronya harus tetap menonjol," ucap Janianton.

Salah satu cara agar daya pikat yang melekat di Malioboro tidak hilang ialah dengan tidak membiarkan kawasan itu sekadar menjadi jalur pedestrian pada umumnya.

Pemerintah DIY, menurut dia, perlu menerjemahkan makna Malioboro sebagai bagian dari sumbu filosofi Jogja melalui berbagai narasi yang dipadu dengan atraksi seni dan budaya di sepanjang jalur itu.

"Kalau jalur pedestrian itu tidak ada event tentu kurang menarik. Kalau sekadar orang datang ke Malioboro untuk jalan saja itu kan tidak mungkin," tutur dia.

Menurut Guru Besar Departemen Pembangunan Sosial dan Kesejahteraan Fisipol UGM ini, Pemda DIY memiliki sumber daya yang besar untuk merevitalisasi imej Malioboro, salah satunya dengan menggandeng Institut Seni Indonesia (ISI).

Dinas Kebudayaan DIY, kata dia, bisa memetakan berbagai sumber potensi kesenian dan kebudayaan untuk tampil di Malioboro secara berkala dengan menyusun agenda wisata (calendar of event).

"Anak-anak ISI itu kan orang-orang kreatif, ya sudah misalnya satu minggu sekali bisa pameran di situ," kata dia.

Meski kelak PKL tak lagi dijumpai di selasar kiri dan kanan Malioboro, ia yakin kawasan sentra wisata belanja di pusat Kota Yogyakarta itu tetap memikat wisatawan asalkan rohnya tetap terjaga.

Sebaliknya, ia optimis penataan yang kini tengah dilakukan Pemda DIY bersama Pemkot Yogyakarta justru semakin membuat Malioboro lebih asri dan indah sehingga semakin mengundang wisatawan datang.

Ia tidak memungkiri bahwa sebagian wisatawan akan merasa kehilangan dengan pemandangan PKL yang melekat di kawasan itu.

"Tapi kan ke depan kita bicara market millenial yang sudah ahistoris dengan masa lalu Malioboro. Jadi dari sisi itu tidak terlalu berpengaruh," kata dia.

Kendati demikian, ia meminta Pemda DIY tetap menjamin daya jual dagangan PKL Malioboro di Teras Malioboro 1 maupun Teras Malioboro 2 dengan mengoptimalkan strategi promosi.

Pemda DIY, kata dia, harus menjamin agar para PKL tidak mulai dari nol untuk menjajakan dagangannya di tempat yang baru tersebut.

Menurut dia, Pemda DIY bisa mencontoh penataan sentra pedagang burung di Belgia. Kendati direlokasi di tempat yang baru, wisatawan tetap berminat mencarinya lantaran narasi promosi yang dibangun dengan diksi yang tepat.

"Jadi promosi yang kita bangun ke ke depan itu bukan ke tempat relokasi PKL, tapi ayo belanja ke tempat PKL yang dikemas lebih indah jadi orang imejnya positif," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Pemda DIY Perkuat Komitmen Antikorupsi

Jogjapolitan | 11 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel

News
| Jum'at, 19 April 2024, 07:57 WIB

Advertisement

alt

Sambut Lebaran 2024, Taman Pintar Tambah Wahana Baru

Wisata
| Minggu, 07 April 2024, 22:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement