Advertisement

Gunung Sempu Bantul & Kaliurang Sleman, Lokasi Penggemblengan Teroris Kelompok JAD & JI

Newswire
Selasa, 15 Februari 2022 - 21:02 WIB
Budi Cahyana
Gunung Sempu Bantul & Kaliurang Sleman, Lokasi Penggemblengan Teroris Kelompok JAD & JI Ilustrasi Densus 88 Antiteror Polri menyita bahan peledak dan bom rakitan untuk proses penyelidikan. - Antara/Fakhri Hermansyah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Mabes Polri mengungkap peran sejumlah wilayah di DIY, seperti Gunung Sempu di Bantul dan Kaliurang di Sleman, dalam penggemblengan para teroris yang beroperasi di Indonesia, yakni kelompok Jamaah Ansharut Daulah alias JAD dan Jamaah Islamiyah atau JI.

Gunung Sempu adalah lokasi yang dipakai untuk uji coba bom oleh teroris jaringan JAD, sedangkan Kaliurang menjadi lokasi penggemblengan empat teroris kelompok JI

Advertisement

BACA JUGA: Jaringan Terorisme di DIY Digulung, Guru SD di Gunungkidul hingga Penjual Roti Bakar di Bantul Ditangkap

Dalam sepekan terakhir, tiga orang ditangkap Densus 88 di sejumlah wilayah di DIY karena diduga terlibat terorisme. Mereka yang diringkus bekerja sebagai guru SD hingga penjual roti bakar.

Rabu (9/2/2022) terduga teroris berinisial F, penjual roti bakar yang tinggal di Soragan, Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul ditangkap Tim Densus 88 Mabes Polri. Di waktu bersamaan, Densus 88 juga menangkap pria yang tinggal di Dusun Widoro, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.

Lima hari kemudian pada Senin (14/2/2022), guru SD di Kota Wonosari yang tinggal di Ponjong, Gunungkidul, ditangkap oleh Densus 88.

Guru berinisial RY, 45, tersebut ditangkap di rumahnya di Dusun Jimbaran, Tambakromo, Ponjong, saat akan berangkat mengajar. Rumahnya kemudian digeledah.

Dua orang yang ditangkap pada Rabu, 9 Februari 2022, diduga terkait dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan satu dari dua orang tersebut berinisial RAU, sempat berbaiat pada Amir Daulah Islamiyah Abu Bakar Al Baghdadi tahun 2014. Tahun 2019 berbaiat ulang kepada Amir Daulah Islamiyah Al Hasyimi. 

“RAU merupakan anggota JAD Jogja. RAU pernah mengikuti uji coba bom di Gunung Sempu, Bantul, pada 2018,” kata Ahmad.

BACA JUGA: Guru SD di Gunungkidul Ditangkap Densus 88, Rumahnya Digeledah

Seorang lainnya berinisial SU, diduga berbaiat kepada ISIS Abu Bakar Al Baghdadi pada 2016, kemudian berbaiat kepada ISIS Abu Ibrahim Al Hashimi Al Quraishi pada 2019.

SU juga rutin mengikuti latihan ala militer IDAD bersama kelompok JAD di wilayah DIY periode 2016 sampai dengan 2019.

“SU ingin melakukan aksi amaliyah dengan menyerang kantor polisi,” imbuhnya.

Sementara, guru SD di Gunungkidul yang ditangkap pada Senin kemarin belum dibeberkan perannya dalam jaringan terorisme.

Teroris Jamaah Islamiyah

Sementara, Kaliurang di Sleman menjadi lokasi penggemblengan empat teroris kelompok JI yang diringkus di Jawa Tengah.

Ahmad Ramadhan mengatakan empat anggota JI yang ditangkap di Jawa Tengah masing-masing berinisial RAB, AJ, N, dan M.

N adalah anggota JI dan telah ber-muahadah atau bersumpah setia pada 2017. Selain itu, N juga merupakan peserta Sasana Satria Mas Purwodadi kelompok 1 angkatan ke-7 tahun 2018.

N pernah mengikuti latihan bela diri wushu di Grobogan bersama dengan anggota JI, yang dipimpin oleh K. Dia aktif mengikuti kajian umum dan kajian khusus JI di Srondol.

Sementara, RAB adalah anggota JI dan telah ber-muahadah pada 2013, dengan mengikuti seleksi penguatan fisik di rumah fitnes di Jogja pada September 2012.

“RAB mengikuti pelaksanaan program selanjutnya di bawah kendali JP, juga merupakan peserta sasana angkatan kedua tahun 2013, bersama dengan A, M,” kata Ramadhan.

BACA JUGA: Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah Bentuk Perguruan Beladiri, Ini Tujuannya

Adapun AJ adalah anggota JI yang telah ber-muahadah pada 2013. AJ mengikuti seleksi anggota JI di Kaliurang, pada November 2012 dan menjadi peserta pelatihan di Sasana Satria Muda Ambarawa angkatan kedua pada awal 2013 bersama dengan R, M.

M adalah pengembangan dari penegakan hukum tersangka S pada Agustus 2021. Saat itu, Tim Densus 88 Antiteror Polri mendapatkan barang bukti berupa senjata api Jenis M16, dua pucuk jenis FN dan satu pucuk jenis Revolver rakitan, serta lebih dari 100 butir amunisi. M anggota JI Qoid Takwiyah di bawah T dan BY, yang telah ber-muahadah sekitar 2000. M juga alumnus Moro Filipina angkata kedua.

“M merupakan pelatih pada Tadrib Asykari tahun 2011 di Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, bersama dengan S dan pernah berangkat ke Suriah tahun 2013 melakukan pelatihan sebagai kloter pertama dari Bidang Toliah atas perintah B,” ujar Ramadhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!

News
| Sabtu, 20 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Pengunjung Kopi Klotok Membeludak Saat Libur Lebaran, Antrean Mengular sampai 20 Meter

Wisata
| Minggu, 14 April 2024, 18:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement