Advertisement
Ramadan Jadi Momentum NU Seimbangkan Tradisi dan Inovasi

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Tradisi memang menjadi hal yang tak terpisahkan bagi warga Nahdlatul Ulama (NU). Konsep ini kemudian diseimbangkan dengan inovasi di kalangan akademik. Konsep merawat tradisi dan inovasi ini disampaikan Rektor UNU Jogja, Widya Priyahita Pudjibudojo, dalam pembukaan Kegiatan Ramadan di Kampus UNU (Kamandanu) Senin (4/1/2022).
Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Jogja Widya Priyahita Pudjibudojo menyatakan tema kegiatan ramadan di kampusnya yaitu Merawat Tradisi dan Inovasi, Meneguhkan Transformasi Umat. Hal ini sejalan dengan upaya NU untuk merawat tradisi sekaligus melakukan inovasi.
Advertisement
“NU menjadi berharga di saat tradisinya tampak. Maka harus menguatkan tradisi, tetapi di sisi lain juga dituntut untuk terus berinovasi, sehingga tetap relevan dan kontekstual," katanya dalam rilisnya, Selasa (5/4/2022).
Mantan Stafsus Mensesneg ini mengatakan bulan Ramadan ini menjadi momentum peralihan. Ibarat berlari secara maraton kemudian butuh cooling down untuk dijadikan sebagai introseksi. “Ini momen untuk musahabah atau introspeksi, maka yang baik dilanjutkan, yang kurang jadi catatan perbaikan ke depan," kata pria yang baru dilantik pada 16 Maret 2022 ini.
Baca juga: Awal Ramadan, Harga Sayur dan Sembako di Sleman Naik
Ia mengatakan Ramadan ini bisa menjadi momen evaluasi sekaligus persiapan, termasuk dengan melihat lagi keunggulan NU yang menyeimbangkan tradisi dan inovasi. “Periode pertama UNU telah berakhir dengan capaian luar biasa. Selama ini untuk menginisiasi memang tidak mudah. Sekarang ini sudah menjadi kampus yang lengkap," ujar mantan Ketua Pengurus Cabang Istimewa NU Federasi Rusia ini.
Ketua Panitia Kamandanu, Khairul Ihsan menambahkan selama Ramadan menggelar sejumlah kegiatan mulai dari kajian kitab, bakti sosial, dan bazar hingga peringatan Nuzulul Quran. Kemudian podcast setiap Jumat dan Sabtu, berupa kajian populer dengan tema-tema keislaman yang sedang populer. Sejumlah kegiatan akan melibatkan para santri dan ustaz SMA SMK Maarif di DIY.
“Baksos digelar untuk warga sekitar gedung baru di Gowangan, Gamping, Sleman, dengan mengadakan tes kesehatan untuk lansia, pembagian sembako, hingga permainan anak," katanya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri PU Targetkan 66 Sekolah Rakyat Dapat Diresmikan Prabowo Juli 2025
Advertisement

Jembatan Kaca Seruni Point Perkuat Daya Tarik Wisata di Kawasan Bromo
Advertisement
Berita Populer
- Frekuensi Perjalanan Kereta Api Lebih Padat pada Libur Waisak, KAI Daop 6 Jogja Himbau Masyarakat Berhati-hati
- Warga Tangkap Terduga Pelaku Pelecehan Seksual Anak di Semin Gunungkidul
- Petugas BPBD Bantul Evakuasi Pekerja yang Tersengat Listrik di Banguntapan
- Belasan Peserta Seleksi PPPK Tahap II di Sleman Gugur Tanpa Lalui Seleksi Kompetensi
- Pria Paruh Baya Tersengat Listrik Saat Tengah Bekerja di Banguntapan Bantul
Advertisement