Advertisement

Relawan Bentuk Des Ganjar di Desa-Desa se-DIY

Abdul Hamied Razak
Rabu, 11 Mei 2022 - 10:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Relawan Bentuk Des Ganjar di Desa-Desa se-DIY Deklarasi Des Ganjar digelar di Taman Madu Bronto, Dusun Kepek 1, Desa Banyusoco, Kleyen, Gunungkidul, Selasa (10/5/2022) - ist

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA- Deklarasi dukungan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, untuk maju sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang terus mengalir. Sejumlah warga membentuk relawan di setiap desa. Mereka tergabung dalam Relawan Desa untuk Ganjar atau Des Ganjar.

Des Ganjar diisi oleh berbagai elemen masyarakat yang mewakili Lima Kabupaten/Kota di DIY. Deklarasi digelar di Taman Madu Bronto, Dusun Kepek 1, Desa Banyusoco, Kleyen, Gunungkidul.

Advertisement

Ketua relawan Des Ganjar DIY, Wahyudi mengatakan masyarakat DIY mendukung Ganjar karena sosoknya yang berwibawa, cerdas dan mampu merangkul semua lapisan masyarakat. "Beliau pemimpin yang disegani dan disayangi. Pak Ganjar bisa merangkul semuanya, bisa ke masyarakat kecil, petani, penambang pasir bahkan UMKM," ujarnya melalui rilis yang diterima Harian Jogja, Rabu (11/5/2022).

Menurut Wahyudi, Ganjar merupakan pemimpin berprestasi, humanis dan peduli kepada masyarakat desa. Dia mengajak masyarakat desa di DIY untuk mendukung Ganjar menjadi presiden periode 2024-2029. Wahyudi pun mengutip perkataan mantan Wakil Presiden sekaligus tokoh Bangsa Indonesia, Bung Hatta.

"Indonesia tidak akan besar karena obor di Jakarta, tapi Indonesia akan bercahaya karena lilin-lilin di desa. Dan kami sudah menyiapkan strategi untuk memenangkan pak Ganjar," kata Wahyudi.

Baca juga: Survei: Ganjar Paling Unggul di Jogja dan Jateng

Deklarasi juga dimeriahkan dengan senam massal yang dihadiri para wanita, penampilan Reog Nawangsih, Tari Mulatsari, kesenian tradisional Gejog Lesung - Gambyong Mari Kangen, tausyiah keislaman dan dorprize. Selain itu, ada juga parade budaya ‘Bregodo Lombok Ijo’ serta pawai makanan tempo dulu.

Menurut Wayhudi, parade makanan tempo dulu yang disajikan terdiri dari 20 jenis makanan ringan, di antaranya Brangkal yakni singkong yang diracik dengan bumbu khas. Lalu, Thiwul Ayu, Mendut Ketan, Apem, Arem-Arem, Cucur, Wajik dan makanan berat bernama Sego Berkat yakni makanan nasi dengan lauknya yang dibungkus dengan daun jati.

Makanan yang disajikan kebanyakan dibungkus dengan dedaunan khususnya daun Jati. Hal itu telah dilakukan masyarakat tempo dulu. Menurutnya, hal ini juga dimunculkan untuk mengkampanyekan pengurangan penggunaan plastik pada bungkus makanan. "Kami semua sajikan dan gratiskan bagi warga yang hadir. Tadi yang hadir ada lebih dari 800 orang," katanya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jelang Lebaran, PLN Hadirkan 40 SPKLU Baru di Jalur Mudik untuk Kenyamanan Pengguna Mobil Listrik

News
| Jum'at, 29 Maret 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement