Kominfo Cari Start Up di Jogja untuk Dihubungkan ke Investor, Minat?

Harianjogja.com, JOGJA-Kementerian Kominfo melalui program HUB.ID Accelerator membuka peluang bagi start up digital di Jogja untuk mengikuti proses kurasi guna dihubungkan dengan investor dan mitra bisnis. Kominfo mencari start up yang paling potensial untuk berkembang.

Untuk memastikan startup digital dapat mengikuti program ini Kominfo menggelar Roadshow HUB.ID Accelerator 2022 pada Jumat (17/6/2022) di salah satu hotel kawasan Malioboro. Pertemuan itu dihadiri komunitas startup digital dan pendukung ekosistem startup lainnya.

Ketua Tim Business Matchmaking Kementerian Komunikasi dan Informatika, Luat Sihombing menyatakan sebagai salah satu kota dengan iklim start up potensial, Jogja diharapkan ikut berkontribusi dalam program tersebut. Ia berharap banyak start up di Jogja yang berkembang sesuai segmen bisnisnya.

Adapun syarat start up yang dicari antara lain sudah berbadan hukum, founder yang menjabat C-Level merupakan WNI dan telah menjalankan usaha minimal dua tahun serta memiliki post revenue. Selain itu startup harus menyediakan solusi bagi kebutuhan primer seperti supply chain serta agriculture dan aqua culture.

Baca juga: Ini Penyebab Startup Mulai PHK Karyawan

"Kualifikasi startup ini memenuhi sektor bisnis seperti agri dan aqua culture, logistic atau supply chain, SME Elenabler, enterprise solution. Mampu menjadi penyedia solusi di masa pandemi, termasuk di sektor retail, social commerce, edutech, fintech dan logistik," katanya di sela-sela diskusi tersebut.

Ia menambahkan startup peserta akan mengikuti rangkaian hingga Oktober 2022 mulai dari pendampingan, sesi jejaring, pelatihan lapangan, demo bisnis pendalaman secara menyeluruh. Start-up yang tergabung dan lulus kurasi akan didampingi oleh tim untuk bisa mendapatkan mitra bisnis untuk ekspansi pasar mereka, serta mendapat investasi.

"Registrasi program HUB.ID Accelerator 2022 sendiri telah resmi dibuka pada 11 Juni 2022. Start Up bisa mendaftar melalui laman https://HUB.ID, dan ditutup pada 10 Juli 2022 mendatang," ujarnya.

CEO RunSystem Sony Rachmadi Purnomo menilai program ini menjadi kesempatan bagi start up di Jogja untuk mendapatkan mitra bisnis dan menguatkan bisnis melalui sinergi, kolaborasi, dan kerja sama bisnis. Pemilihan accelerator yang tepat dan fokus akan dapat membantu startup digital untuk menciptakan peluang kerja sama bisnis dan investasi.

Karena untuk meyakinkan investor maupun sumber funding lainnya butuh proses panjang. Ia membuka start up di Jogja sejak 2013 dan berusaha untuk bertahan, sampai pada 2015 baru bisa komersialisasi dan 2017 dipercaya oleh BUMN menggunakan produk aplikasinya.

"Waktu itu kami berfikir sumber funding tidak hanya dari investor tetapi pensuplai, konsumen, mencari mitra inkubasi. Kami nebeng coworking space di sana sini sampai kemudian 2017 dipercaya BUMN. Untuk meyakinkan itu butuh proses, produk kami sering dianggap buatan luar negeri dan kami dikirim distributor, padahal ini buatan kami," ujar Sony membagikan kisah suksesnya membangun start up dari nol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News