Advertisement
Rumah Sakit di Gunungkidul Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Rumah sakit di Gunungkidul bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19.
Direktur RSUD Wonosari, Heru Sulistyowati, mengatakan kasus infeksi Corona di DIY akhir-akhir ini mulai meningkat. Berbagai persiapan telah dilakukan rumah sakit, mulai dari penyediaan ruang khusus perawatan hingga obat-obatan.
Advertisement
BACA JUGA: Parangtritis Akan Disulap Jadi Kawasan Wisata Malam, Begini Konsepnya
Dia menjelaskan sudah sejak satu pekan yang lalu tidak merawat pasien Covid-19. Hal ini tak lantas membuat kesiagaan menurun karena antisipasi kenaikan harus tetap diwaspadai.
“Harapannya tidak ada lonjakan di Gunungkidul. Tapi, kami tetap siaga karena ada kecenderungan kasus meningkat,” kata Heru kepada wartawan, Jumat (22/7/2022).
Menurut dia, meski sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat, ruag perawatan untuk pasien Covid-19 tetap dipertahankan dengan 84 tempat tidur. Jumlah ini masih bisa ditambah apabila terjadi lonjakan kasus yang signifikan. “Kalau butuh tambahan, kapasitasnya akan ditambah sehingga bisa menampung pasien Covid-19 lebih banyak lagi,” ungkapnya.
Alat produksi oksigen telah ditingkatkan dari 300 liter per menit menjadi 500 liter per menit.
“Tahun lalu saat terjadi lonjakan [varian Delta] ketersediaan oksigen sempat terganggu karena banyak yang dirawat. Kemudian kami naikkan kapasitas produksi dengan membeli alat dari Belgia,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan akhir-akhir ini ada tren kenaikan kasus Covid-19.
Total hingga Jumat (22/7/22) pagi, jumlah warga yang dinyatakan tertular sebanyak 22.730 orang. Adapun kasus aktif sebanyak 13 pasien, sedangkan sisanya sebanyak 21.541 orang sudah dinyatakan sembuh dan 1.176 orang meninggal dunia karena virus Corona.
BACA JUGA: Pemkot Jogja Dorong Koperasi Konvensional Beralih ke Modern
Kasus aktif tersebar di Kapanewon Wonosari sebanyak 10 orang, Kapanewon Patuk dua orang dan satu kasus berada di Kapanewon Semin. Adapun 15 kapanewon lain di Gunungkidul, hingga sekarang belum lagi ditemukan kasus aktif.
“Selama pandemi masih ada, maka potensi penularan masih ada. Jadi, kami imbau masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan serta terus menjalankan pola hidup bersih dan sehat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Kekerasan Anak dan KDRT di Bantul Masih Tinggi, Pemkab Bentuk Puspaga
- Kraton Tak Mau Lepaskan Kepemilikan Sultan Grond untuk Tol Jogja Bawen, Begini Respons Pemerintah Pusat
- Myanmar Dipastikan Absen Mengikuti ATF 2023 di Jogja
- Dugaan Upaya Penculikan Anak di Mantrijeron, Begini Penjelasan Disdikpora Jogja
- Viral Waspada Wajah Penculik Anak di Jogja, Begini Keterangan Polresta
Advertisement
Advertisement