Advertisement

Meningkatkan Kapasitas Bakat dan Minat Penyandang Difabel Tunanetra di DIY

Abdul Hamied Razak
Kamis, 01 September 2022 - 06:27 WIB
Sirojul Khafid
Meningkatkan Kapasitas Bakat dan Minat Penyandang Difabel Tunanetra di DIY Pelatihan intensif untuk mengasah ketrampilan pijat, bermain musik dan pembawa acara bagi difabel di University Hotel Jogja, Depok, Sleman, Selasa (30/8/2022). - Ist

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Untuk mendorong peningkatan kapasitas bagi difabel di DIY, PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, & Ratu Boko mengadakan pelatihan intensif untuk mengasah ketrampilan pijat, bermain musik, dan pembawa acara bagi difabel.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemandirian ekonomi para difabel. Hal ini turut berperan untuk membantu proses pemulihan ekonomi di masa pasca pandemi ini. Selama dua hari berturut-turut, mereka diberikan pelatihan intensif berupa materi-materi yang berguna untuk mengembangkan bakat serta mengasah talenta yang mereka miliki, sebagai bekal untuk menjadi berdaya dan mandiri," kata Corporate Secretary PT TWC, AY Suhartanto, Rabu (31/8/2022).

Advertisement

Dia menjelaskan jumlah peserta yang terlibat 17 orang ini berasal dari komunitas Jaya Musik Malioboro dan sembilan siswa-siswi MAN II Sleman, dan terlaksana berkat kerja sama antara PT TWC dan Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Muhammadiyah DIY ini. Kegiatan ini, katanya, sudah menjadi kewajiban yang menjunjung dan mengimplementasikan nilai akhlak dalam perusahaan. 

Sebagai perusahaan BUMN, PT. TWC berpartisipasi untuk mengembangkan kapasitas difabel dan membangun ekosistem yang ekosistem ekonomi yang inklusif. "Butuh komitmen bersama untuk mewujudkannya. Perlu adanya sinergi yang aktif antara instansi pemerintah, BUMN dan swasta dalam mendorong lebih dalam mempercepat perwujudan ekonomi inklusif bagi para difabel agar mandiri dalam sektor ekonomi," jelasnya.

BACA JUGA: Jalan Kaki ke PN Sleman, Gugatan Pemilik RM Pak Parto atas Sengketa Lahan Mereka Ditolak

Sekretaris Dinas Sosial DIY, Suyarno, menjelaskan Indonesia telah ikut serta meratifikasi Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang hak-hak penyandang disabilitas. Namun, dalam pelaksanaannya masih banyak keterbatasan dan tantangan yang dihadapi bersama dalam meningkatkan kesejahteraan bagi para difabel ini.

"Pemerintah tidak bisa sendiri. Pihak swasta dan kelompok masyarakat harus bersama untuk meningkatkan harkat dan martabat para difabel ini. Pelatihan ini menjadi bentuk sinergi yang mengawali langkah dalam membantu para difabel ke depannya," terangnya.

Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Muhammadiyah DIY, Ridwan Furqoni, menjelaskan program ini akan dilanjutkan dengan Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk menyelaraskan tujuan dalam pengembangan potensi dan kapasitas difabel ke depan. "RTL ini bisa menjadi pedoman dalam menentukan langkah ke depan terkait pendampingan yang bisa menambah kapasitas teman difabel, untuk nanti bekal di waktu-waktu yang akan datang," ujarnya.

Salah satu peserta pelatihan, Nur Eko Prasetyo, 16, mengatakan ilmu teknik pijat yang diajarkan oleh instruktur saat pelatihan sudah cukup komprehensif. Dirinya yang baru pertama kali belajar pijat ini mengaku tertarik untuk memperdalam teknik memijat sebagai bekal nanti ke depan.

BACA JUGA: Ratusan UMKM di Slemam Meriahkan Porda, Perputaran Uang Minimal Rp500 Juta

"Pelatihannya sangat bagus, sudah bisa menambah pengetahuan. Karena kalau saya pribadi belum terlalu paham dengan pelatihan pijat gitu, baru pertama mengikuti jadinya mungkin sesuatu hal yang baru. Manfaatnya juga sangat banyak," kata siswa kelas XII MAN II Sleman ini.

Salah satu anggota Jaya Musik Malioboro, Dedy Sufiyandi, 40, mengaku mendapat ilmu baru dalam memainkan musik secara grup. Dedy yang berprofesi sebagai pemain bass dalam grup band Askara Tunanetra ini berharap bisa diberi peluang untuk tampil menghibur wisatawan di destinasi-destinasi wisata, terutama yang dikelola oleh PT TWC.

"Semoga kami diberikan kesempatan untuk mengisi di tempat wisata candi yang tentunya ini bisa membantu kami mencukupi kebutuhan sehari-hari," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan IKN Capai 80 Persen

News
| Sabtu, 27 April 2024, 07:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement