Advertisement

Berencana Piknik ke Lereng Merapi? Catat! Ongkos Sewa Jeep Naik Rp50.000

Anisatul Umah
Selasa, 06 September 2022 - 18:07 WIB
Arief Junianto
Berencana Piknik ke Lereng Merapi? Catat! Ongkos Sewa Jeep Naik Rp50.000 Jip wisata di Lereng Merapi, Sleman. - Harian Jogja/Lajeng Padmaratri

Advertisement

Harianjogja.com, Sleman - Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) menyasar semua sektor, termasuk wisata. Menyikapi harga BBM yang melonjak tinggi Asosiasi Jeep Wisata Lereng Merapi (AJWLM) menaikkan ongkos sewa Rp50.000 untuk semua paket.

Ketua AJWLM, Dardiri mengatakan rencana kenaikan harga sewa sudah ada sejak 3 September 2022 lalu, tetapi memang belum dirapatkan. Setelah dirapatkan pada Selasa (6/9/2022) malam, akhirnya diambil keputusan untuk menaikkan ongkos sewa jip menjadi Rp50.000 yang berlaku di semua paket.

Advertisement

"Sudah hampir tujuh tahun tidak ada kenaikan sedikitpun, masing-masing paket Rp50.000. Misalnya untuk paket Rp300.000 jadi Rp350.000, paket Rp350.000 jadi Rp400.000 dan seterusnya," ucapnya kepada Harianjogja.com, Selasa (6/9/2022).

Bagi wisatawan yang sudah memesan jauh-jauh hari masih dikenakan tarif lama. Karena biro-biro perjalanan sudah melakukan perhitungan dan membayar uang muka.

"Yang sudah pesan jauh-jauh hari sesuai [harga lama] karena sudah ada hitungannya. Kalau sudah order sebulan lalu bilang saya," ucap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman, Ishadi Zayid mengatakan kenaikan harga BBM tentu akan berdampak pada sektor wisata.

Namun, sejauh mana dampaknya belum bisa dipastikan, evaluasi baru akan dilakukan setelah tiga minggu berjalan. "Setelah tiga minggu kami ada evaluasi terkait dengan jumlah kunjungan wisata, kalau saat ini kan belum bisa evaluasi," ucapnya.

Dia memperkirakan dampak kenaikan BBM ini akan menyasar ke amenity atau sarana prasarana. Seperti penginapan, rumah makan, dan transportasi lainnya. "Paling yang terdampak amenity, kalau destinasi wisata tiketnya kan tetap," lanjutnya.

Dispar Sleman berharap kenaikan BBM hanya berdampak di awal saja pada sektor wisata. Apabila wisata sudah dianggap kebutuhan maka masyarakat akan mencarinya, tetapi jika harga suvenir, makanan dan lainnya naik, kemungkinan belanja ini yang ditahan.

"Belanja wisatawan untuk makan, souvenir, dan lainnya. Tapi kalau belanja di destinasi wisata masuk, saya rasa enggak [terpengaruh]," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Jokowi Minta Prabowo-Gibran Persiapakan Diri Usai Ditetapkan KPU

News
| Rabu, 24 April 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement