Advertisement

Sultan HB X Raih Penghargaan Inisiator Kebijakan di Bidang Pembangunan Maritim

Stefani Yulindriani Ria S. R
Minggu, 12 Februari 2023 - 20:37 WIB
Budi Cahyana
Sultan HB X Raih Penghargaan Inisiator Kebijakan di Bidang Pembangunan Maritim Sri Sultan HB X dalam Maritime Award 2022-2023. - Istimewa/Humas Pemda DIY

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA—Gubernur DIY Sri Sultan HB X meraih penghargaan Inisiator Kebijakan di Bidang Pembangunan Maritim dalam Soedarpo Sastrosatomo Award. Penghargaan tersebut diberikan pada malam penganugerahan Maritime Award 2022-2023 yang di Marina Batavia, Pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (10/2/2023).

Dalam pemberian penghargaan tersebut, Sultan HB X menyampaikan upaya revitalisasi semangat wawasan Nusantara Bahari diperlukan untuk mempercepat kebangkitan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Selain itu, bangsa Indonesia juga perlu memiliki pemahaman geopolitik dan geostrategis. 

Advertisement

Menurutnya, pemahaman geopolitik dan geostrategi diperlukan untuk menggugah wawasan dalam upaya mengeksplorasi jati diri bangsa. Pemahaman geopolitik dan geostrategi tersebut, dapat diderivasi dari wawasan nusantara, diaktualisasikan dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika, untuk ditempatkan dalam konteks percaturan global dan pergeseran geopolitik internasional.

Sri Sultan HB X menyampaikan dalam upaya menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia, ada kewajiban untuk memperkuat integrasi bangsa, melalui strategi nasional mengaktualisasi nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, meskipun bangsa Indonesia satu, tetap tidak dapat dilupakan, bahwa bangsa ini berbeda-beda dalam suatu kemajemukan.

“Pengalaman mengajarkan bahwa bukan semangat kemanunggalan atau ketunggalan [tunggal ika] yang paling potensial untuk bisa melahirkan kesatuan dan persatuan yang kuat, melainkan pengakuan akan adanya keberagaman [bhinneka], dan kesediaan untuk menghormati kemajemukan bangsa Indonesia. Kenyataan kemajemukan inilah, yang seringkali diabaikan dalam wacana politik elit negeri ini,” kata Sri Sultan HB X.

Oleh karena itu, sudah seharusnya menjadikan keberagaman sebagai faktor perekat integrasi bangsa melalui upaya-upaya proaktif dan partisipatif.

“Memenuhi tantangan tersebut, tentu menjadi relevan, apabila kita melakukan flashback atas upaya peneguhan Wawasan Nusantara Bahari, yang telah dilontarkan dalam Deklarasi Djuanda tahun 1957. Wawasan Nusantara Bahari, yang didesain sebagai simbol pemersatu bangsa tetap harus diperjuangkan, meski nasib dari konsep itu belum mengalami kemajuan berarti. Bukan itu saja, nilai ekonomis, strategis, bahkan simbolis dari batas wilayah laut, belum pernah dikembangkan secara sungguh-sungguh,” katanya. 

Dalam kesempatan tersebut, Sri Sultan HB X menyampaikan diplomasi maritim dan diplomasi ekonomi merupakan bagian penting dari kebijakan luar negeri Indonesia terutama dalam pergeseran konstelasi geopolitik internasional masa kini. Menurutnya, wawasan nusantara bahari pun telah menjadi isu politik penting, terutama dalam ide pembentukan poros lajur laut (axis sea lanes), bagi pelayaran internasional melalui perairan Indonesia.

Menurutnya, diplomasi maritim bernilai tinggi karena manfaat wilayah maritim terhadap pembangunan ekonomi. Selain itu, urgensi pembaharuan konsep geopolitik dalam wawasan nusantara juga tidak dapat dilepaskan dari nilai simbolis wilayah maritim.

“Hakikat geopolitik dan geostrategis Indonesia sebagai negara kepulauan perlu benar-benar dipahami, agar NKRI tidak mudah diintervensi dan diinfiltrasi oleh kekuatan tertentu, baik dari dalam maupun luar. Sejarah menunjukkan, upaya memupuk kesatuan dan mengembalikan kebesaran bangsa mengalami kesulitan, justru karena bangsa Indonesia kurang memahami hakikat geopolitik dan geostrategis kelautan,” katanya. 

Sri Sultan mengatakan NKRI sejak disampaikan dalam Deklarasi Juanda telah berupaya mengubah fungsi laut Indonesia dari semula alat pemecah-belah persatuan bangsa, menjadi alat pemersatu bangsa. Menurutnya arti penting geopolitik dan geostrategis tersebut, hendaknya juga dapat dijadikan faktor pengontrol lalu lintas perdagangan, dari timur ke barat menuju Laut Cina Selatan dan ke Samudera Pasifik, dan sebaliknya, yang melewati perairan laut Indonesia.

Sri Sultan HB X menyampaikan semangat dan keterampilan bahari bangsa Indonesia perlu digali dan dikembangkan kembali di kalangan generasi muda. Menurutnya, dengan semangat dan keterampilan tersebut, bangsa Indonesia dapat menjadi tuan di negeri sendiri. Diilhami oleh semangat bahari itu, upaya membangun Indonesia baru yang lebih maju, mandiri, dan bermartabat, memerlukan strategi budaya.

“Perlu disiapkan generasi muda Indonesia, yang sanggup mengambil tanggung jawab masa depan, berkeyakinan diri, dan memiliki wawasan kebaharian yang mendalam, serta didukung oleh keterampilan bahari yang memadai,” ucap Sri Sultan.

Selain itu, menurutnya apabila ingin menggeser orientasi pembangunan menuju skala dunia, bangsa Indonesia harus mulai memperkuat pendidikan bidang kelautan. Menurutnya, pendidikan Indonesia setidaknya harus berorientasikan pada tatanan benua maritim Indonesia.

Dalam penerimaan penghargaan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan RI, Mahfud MD, berharap melalui penganugerahan tersebut muncul gagasan dan inovasi lanjut, serta pengambilan kebijakan yang mampu menciptakan iklim investasi yang baik dalam bidang kemaritiman, agar aktivitas ekonomi maritim semakin berkembang dan diminati.

“Disertai adanya kepastian hukum dan rasa aman, bagi pengguna laut. Semoga penganugerahan ini, dapat memotivasi insan bahari lainnya untuk mengambil peran, memperkokoh pilar bisnis maritim, pilar industri maritim, serta pilar keamanan dan pertahanan negara di laut,” ucap Mahfud.

Penghargaan tersebut diselenggarakan oleh International Sea Port Exhibition and Conference (ISPEC) yang diberikan kepada tokoh nasional yang berjasa dalam pengembangan, dan penyebarluasan berbagai kegiatan dalam bidang kemaritiman. Sri Sultan HB X mendapatkan penghargaan tersebut karena dinilai sebagai sosok yang sejak lama memiliki kepedulian terhadap perkembangan kemaritiman, khususnya pelayaran di Indonesia. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Humas Pemda DIY

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Program Desa Bersih Narkoba Bisa Menggunakan Dana Desa

News
| Selasa, 23 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement