Advertisement

Jelang Ramadan, Kelurahan Wirogunan Lestarikan Budaya Nyadran

Triyo Handoko
Senin, 06 Maret 2023 - 23:17 WIB
Sunartono
Jelang Ramadan, Kelurahan Wirogunan Lestarikan Budaya Nyadran Suasana upacara nyadranan di Kelurahan Wirogunan, Kemantren Mergangsang untuk merayakan bulan Ramadan yang akansegera tiba, Minggu (6/3 - 2023). Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Kelurahan Wirogunan, Kota Jogja mengadakan upacara nyadran untuk memperingati bulan Ramadan yang akan segera datang, pada Minggu (6/3/2023). Upacara nyadran dilakukan dengan berbagai rangkaian kegiatan, dari gunungan apem, pentas seni, hingga acara puncak pembersihan makam.

Panitia kegiatan nyadranan Kelurahan Wirogunan, Momon Khairussalam menjelaskan upacara budaya tersebut rutin dilakukan tiap tahun.  “Setiap menjelang puasa semua warga akan mengikuti nyadranan di Wirogunan,” katanya, Senin (6/3/2023).

Advertisement

BACA JUGA : Warga Memaknai Nyadran Sebagai Budaya Gotong Royong

Selain kegiatan rutin yang sudah terjadwal di kalender Kelurahan Wirogunan, jelas Momon, nyadran juga jadi ajang melestarikan seni budaya di kelurahan yang berada di Kemantren Mergangsang, Jogja ini. “Berbagai seni tradisi ditampilkan di nyadranan ini, dari bregada, jathilan, hingga karawitan semua potensi seni budaya tampil,” jelasnya.

Momon menyebut nyadranan tidak hanya dinikmati warga muslim di keluarkannya.  “Semua warga akan mengikutinya, jadi akan menambah suasana guyub dan kerukunan antar warga,” ujarnya.

Upacara nyadranan, jelas Momon, juga mempertemukan antar generasi warga Kelurahan Wirogunan.  “Semuanya akan berkumpul untuk ikut nyadranan, tua dan muda, artinya bisa mempertemukan antar generasi sehingga budaya ini akan diteruskan secara turun menurun,” ucapnya.

Lurah Wirogunan, Siti Mahmudah Setyaningsih menyebut upacara nyadranan sudah jadi agenda kelurahan juga. “Artinya tidak hanya masyarakat, pihak kelurahan juga turut berpartisipasi dalam nyadranan. Kami juga agendakan dan anggarkan juga supaya makin meriah dan dapat terus dilestarikan budaya nyadranan ini,” jelasnya.

Siti menyebut nyadranan sebagai potensi budaya kelurahannya. “Penyelengarannya meriah jadi banyak UMKM yang berpartisipasi juga yang kebanyakan warga Wirogunan sendiri jadi bisa berdampak ke perekonomian warga juga selain budaya,” ujarnya.

BACA JUGA : Berdoa dan Berharap Keselamatan & Kesejahteraan

Nyadranan akan terus dilakukan, jelas Siti, karena telah terbukti memiliki efek positif ke berbagai sektor. “Sebagai pemerintah kelurahan kami akan turut melestarikan upacara ini juga karena secara budaya, sosial, dan ekonomi berdampak positif,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

10 Orang Tewas Usai Dua Helikopter Militer Malaysia Tabrakan, Berikut Kronologinya

News
| Selasa, 23 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement