Advertisement

Peringati Malam 1 Sura, Ribuan Warga Ikuti Tradisi Mubeng Beteng Kraton Jogja

Stefani Yulindriani Ria S. R
Jum'at, 27 Juni 2025 - 02:07 WIB
Sunartono
Peringati Malam 1 Sura, Ribuan Warga Ikuti Tradisi Mubeng Beteng Kraton Jogja Ribuan warga bersiap mengikuti upacara adat tradisi Mubeng Beteng Kraton Jogja di malam 1 Sura, Kamis (26/6/2025) malam. - Harian Jogja/Stefani Yulindriani Ria.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (2/7/2025) dinihari. 

Ketua Paguyuban Abdi Dalem DIY, KRT Kusumanegara menyampaikan mubeng beteng tersebut digelar untuk merefleksikan peristiwa yang terjadi di masa lalu dan harapannya akan masa yang akan datang.

Advertisement

"Ini adalah upaya kita dari masyarakat Jawa berdoa kepada Allah agar di tahun yang akan datang lebih baik," katanya di Keraton Jogja, Kamis (26/6/2025).

BACA JUGA: Kuota Terbatas! Ini Lokasi SIM Keliling Akhir Pekan Sabtu 28 Juni 2025 di Bantul

Selain itu, menurutnya mubeng beteng juga dimaknai sebagai upaya membentengi keimanan dari perilaku yang tidak berkenan bagi Allah dan sesama manusia. Tahun ini, penanggalan Jawa memasuki tahun Dal, sehingga malam 1 Sura jatuh pada malam Jumat Kliwon. 

Kusumanegara menambahkan Tahun Dal merupakan tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada tahun tersebut, malam 1 Sura jatuh pada malam Jumat Kliwon. Tahun Dal sendiri jatuh setiap delapan tahun sekali. 

Selama Tahun Dal, ritual upacara adat yang digelar Kraton Jogja pun lebih besar dibandingkan dengan tahun lainnya. Seperti labuhan yang digelar untuk memperingati kenaikan tahta Sri Sultan Hamengku Buwono X yang biasanya digelar pada tiga lokasi, bertambah pada tahun ini.

Dalam ritual Mubeng Beteng ini seluruh peserta diminta meminimalkan komunikasi. "Aturan yang disepakati keliling Beteng meminimalkan komunikasi yang tidak perlu. Dalam bahasa Jawa disebut tapa bisu, karena diharapkan di sini untuk berdoa. Menjaga kekhidmatan, banyak berdoa, agar tahun yang akan datang lebih sukses," ujarnya.

4 Kilometer

Dalam ritual Mubeng Beteng, ada sejumlah abdi dalem dan ribuan masyarakat yang mengikuti prosesi itu. Kusumanegara menuturkan prosesi mubeng beteng tersebut digelar oleh abdi dalem Keraton Jogja. Abdi dalem pun tidak diwajibkan mengikuti gelaran tersebut. 

"Secara prinsip mereka harus kuat karena ini perjalanan yang cukup melelahkan karena dilakukan di malam hari, memerlukan waktu sekitar satu setengah hingga dua jam," ucapnya.

BACA JUGA: Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini Jumat 27 Juni 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Klaten Delanggu hingga Palur

Dia menerangkan jarak yang ditempuh dalam prosesi tersebut mencapai sekitar lebih dari empat kilometer. Oleh karena itu, abdi dalem yang mengikuti prosesi mubeng beteng harus memiliki fisik yang bugar. 

Salah satu warga Mergangsan, Kota Jogja, Anik mengaku telah mengikuti prosesi tersebut secara rutin. Malam ini ia mengikuti Mubeng Beteng tersebut bersama dengan putrinya. Anik mengikuti prosesi tersebut karena ingin melakukan tirakat sembari berdoa agar mendapat nasib yang lebih baik di masa mendatang.

"Sambil tirakat, berdoa biar di tahun baru lebih baik hidupnya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Periksa Pihak Kemenag Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji Era Menag Yaqut

News
| Jum'at, 27 Juni 2025, 03:47 WIB

Advertisement

alt

Pendaki Asal Brasil Jatuh di Gunung Rinjani Dievakuasi

Wisata
| Sabtu, 21 Juni 2025, 17:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement