Advertisement
Sebagai Ajang Promosi Potensi Pariwisata, Sarkem Fest 2023 Hadirkan Kirab Apem Ruwahan

Advertisement
JOGJA—Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Jogja menyelenggarakan Sarkem Fest 2023 di persimpangan Jalan Malioboro dan Jalan Pasar Kembang pada 11-12 Maret 2023. Pada hari pertama penyelenggaraannya, festival tersebut menampilkan kirab apem.
Kepala Dispar Kota Jogja Wahyu Hendratmoko menyampaikan Sarkem Fest telah diselenggarakan sejak lima tahun belakangan. Sejak 2021 hingga saat ini, festival tersebut diselenggarakan Dispar Kota Jogja bekerja sama dengan seluruh stakeholder di Kawasan Pasar Kembang.
Advertisement
Kali ini, festival tersebut dimeriahkan dengan kirab apem ruwahan yang merupakan tradisi masyarakat Sosromeduran setiap menjelang Ramadan. “Festival Sarkem adalah promosi potensi pariwisata kawasan Pasar Kembang dan sekitarnya, dalam rangka untuk memperkuat daya tarik wisata Kota Jogja secara keseluruhan,” kata Wahyu, Sabtu (11/3/2023).
Menurut Wahyu, penyelenggaraan festival tersebut dapat membuat Kawasan Pasar Kembang menjadi alternatif wisata budaya dan wisata malam hari yang sekarang digalakan Pemkot Jogja. “Sekaligus diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan, lama tinggal dan belanja wisatawan,” imbuhnya.
Menurut Wahyu, salah satu keunggulan dari Kawasan Pasar Kembang yakni berada di lokasi strategis. “Kita ketahui Pasar Kembang ini merupakan wilayah yang sangat strategis berada di Sumbu Filosofi, kedekatan langsung dengan Stasiun Tugu sebagai pusat mobilitas masyarakat, berdekatan dengan Malioboro sebagai pusat belanja masyarakat dan kunjungan wisatawan ke Jogja selama ini,” ucapnya.
Dengan begitu, diharapkan keunggulan tersebut dapat mendukung pengembangan potensi Kawasan Pasar Kembang. Wahyu menyampaikan Sarkem Fest 2023 berkolaborasi dengan apeman ruwahan yang merupakan kegiatan rutin masyarakat Sosromeduran menjelang Ramadan. Dalam tradisi tersebut, masyarakat biasanya menyajikan apem, ketan, dan kolak. Ketiganya, menurut Wahyu, memiliki makna yang berbeda, yakni apem dimaknai sebagai bentuk maaf, ketan dimaknai sebagai simbol kedekatan antara manusia, dan kolak dimaknai sebagai pengingat akan memasuki bulan ramadhan.
“Apem yang dikirab didoakan dan dibagikan kepada masyarakat, wisatawan, dan beberapa hotel yang dilewati rute Kirab. Penyerahan apem ini merupakan simbol silaturahmi dan permintaan maaf, sehingga setiap orang akan lebih siap dalam menjalani ibadah selama Ramadan,” katanya.
Sarkem Fest berlangsung dari pukul 15.00-21.00 WIB. Dalam penyelenggaraan di hari pertama, ada kirab apem dengan rute dari Kelurahan Sosromeduran-Jalan Pajeksan-Jalan Pasar Kembang-Jalan Malioboro-kembali ke Kelurahan Sosromeduran.
Ada sekitar 300 orang yang akan mengikuti kirab apem. Mereka terdiri dari bregada rakyat, staf Dispar Kota Jogja, Kelurahan Sosromenduran, mahasiswa, dan masyarakat di Kawasan Pasar Kembang. Setelah selesainya kirab, Sarkem Fest 2023 akan dimeriahkan dengan bazar ekonomi kreatif, pentas seni, pentas musik, orkestra, pojok foto, dan kuliner food truck.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Waspada Penipuan! Jangan Tergiur Penawaran Haji Tanpa Visa Resmi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- 5 Warga Sleman Gagal Berangkat Haji di 2025, Ini Penyebabnya
- Pungutan Liar oleh Petugas Rutan Kelas II A Jogja, Kepala Kanwil Ditjenpas DIY: Pelaku Ditindak Tegas
- Libur Panjang, Okupansi Hotel di Bantul Mencapai hingga 100 Persen
- Baciro Kini Jadi Kelurahan Hijau di Jogja karena Berhasil Mengelola Sampah dengan Baik
- Ratusan Remaja Diusulkan Dinsos Bantul untuk Masuk Sekolah Rakyat Setingkat SMA
Advertisement