BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi, Nelayan Bantul Tetap Melaut
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sejumlah nelayan di sepanjang Pantai Selatan Kabupaten Bantul memilih tetap melaut meski Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi sejak 29-31 Maret 2023 di beberapa lokasi, termasuk perairan selatan Jogja. Nelayan menilai peringatan dini dari BMKG baru sebatas prediksi.
Nelayan asal Pantai Samas, Kalurahan Srigading, Kapanewon Sanden, Bantul, Tri Mulyadi, mengatakan diamelaut lantaran gelombang masih landai dan tidak terlalu membahayakan. Menurutnya nelayan sekarang mengacu pada Google MSW untuk melihat kecepatan angin maupun gelombang ombak.
Advertisement
"Lewat itu lebih akurat, lengkap semuanya, mulai dari kecepatan angin dan juga cuaca," kata Mulyadi, Rabu (29/3/2023).
Menurut Mulyadi, rata-rata gelombang perairan di Pantai Selatan beberapa waktu terakhir masih memberikan kesempatan besar bagi nelayan untuk melaut dan menangkap ikan. Gelombang tinggi akan terjadi pada 30 Maret sampai dengan pukul 10.00 WIB.
Dia mengatakan memasuki Ramadan, hasil tangkapan nelayan kurang memuaskan. Padahal di bulan yang sama pada tahun lalu, panen ikan cukup banyak. Prediksi nelayan pun meleset lantaran masa tangkapan puncak akan mundur beberapa bulan ke depan.
"Hasil tangkapan baru sulit dan pada kosong, jadi serba salah juga kalau tidak melaut. Operasional Rp200.000 sementara kalau melaut dan jual ikan cuma dapat Rp150.000. Padahal tahun lalu lumayan sekarang kok jadi sulit," ujarnya.
BACA JUGA: Gunungkidul Kemungkinan Gelar Pemilihan Lurah 2024 Serentak pada 2025
Petugas Tempat Pelelangan Ikan di Pantai Depok, Kusadiman, menyebut para nelayan masih cukup banyak yang melaut pada Rabu ini. Gelombang laut dianggap masih cukup aman untuk keluar masuk perahu dan menangkap ikan.
"Bagi nelayan, yang penting ombaknya landai bisa untuk keluar masuk perahu dan yang penting ada ikan," ujarnya.
Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi pada pukul 07.00 WIB 29 Maret 2023 sampai 07.00 WIB 31 Maret 2023. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur laut-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 3-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur tenggara dengan kecepatan angin berkisar 3-25 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai, Selat Sunda, dan Perairan Kepulauan Sermata-Letti. Bibit Siklon 945 dan 96S mempengaruhi peningkatan tinggi gelombang di Samudra Hindia pada kategori Rough Sea atau Tinggi. Tinggi gelombang 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di perairan selatan Jogja," tulis BMKG.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
18 Polisi Terlibat Kasus Pemerasan di DWP, Pengamat: Harus Disanksi Pemecatan
Advertisement
Mulai 1 Januari 2025 Semua Jalur Pendakian Gunung Rinjani Ditutup
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY Gelar Wayang Kulit Duryudana Gugur, Ajak Masyarakat Renungkan Nilai Kepemimpinan
- Jadwal KRL Jogja Solo Selama Libur Nataru, 21 Desember 2024-5 Januari 2025, Naik dari Stasiun Tugu hingga Palur
- Jadwal KRL Solo Jogja Hari Ini, Sabtu 21 Desember 2024, Berangkat dari Stasiun Palur, Jebres dan Solo Balapan
- Jadwal KA Bandara YIA Kulonprogo-Stasiun Tugu Jogja, Sabtu 21 Desember 2024
- Jadwal DAMRI ke Malioboro, Pantai Parangtritis, Pantai Baron, Candi Prambanan dan Borobudur Magelang
Advertisement
Advertisement