Waspada Penipuan! Diretas sejak Pekan Lalu, Nomor Whatsapp Bupati Bantul Belum Pulih
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Sejak diretas oleh orang tidak bertanggung jawab pada Selasa, pekan lalu, nomor Whatsapp Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, sampai saat ini belum juga pulih. Saat ini masih dilakukan pemulihan ole tim TI dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bantul.
“Belum pulih. Tim TI bilang satu minggu ini mau dibersihkan dulu,” ujar Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Diskominfo Bantul, Arif Darmawan saat dihubungi Selasa (16/5/2023).
Advertisement
Karena belum pulih, ia mengimbau masyarakat untuk sementara tidak memercayai dulu jika mendapatkan pesan singkat yang mengatasnamakan bupati. "Karena nomor beliu belum aktif sampai sekarang," ujarnya.
Bupati Abdul Halim Muslih juga mengakui nomor Whatsapp miliknya masih dalam proses pemulihan. “Mengenai WA yang diretas ini masih dilakukan upaya-upaya, bukan upaya hukum ya tapi kita mengupayakan secara teknologi TI saja yang ini dilakukan oleh teman-teman Diskominfo. Masih menunggu, belum pulih,” katanya.
Halim memaparkan bawa nomor Whatsapp miliknya diretas pada Selasa (9/5/2023) malam, pekan lalu. Awalnya saat ia menggunakan nomor Whatsapp tidak bisa. Nomor WA terkunci. Ia benar-benar tidak bisa mengakses nomor Whatsapp tersebut.
BACA JUGA: Nomor WhatsApp Bupati Sleman Diretas
Namun anehnya ada pesan dari nomor Whatsapp miliknya ke beberapa orang, termasuk sekretaris pribadinya sendiri yang isinya meminta ditransfer sejumlah uang. Alasan pelaku yang meretas nomornya tersebut karena mobile banking eror.
Maka pelaku meminta tolong untuk transfer ke rekening untuk keponakannya. “Entah untuk membayar sekolah atau apa, tapi intinya minta ditransfer Rp2 juta,” paparnya. Namun beruntung tidak ada korban yang percaya dengan isi pesan Whatsapp tersebut.
“Belum ada korban karena rata-rata sudah konfirmasi ke saya melalui ajudan,” ujarnya. Tidak hanya sekretaris pribadinya yang dikirimi pesan singkat Whatsapp mengatasnamakan Bupati Bantul, namun ada juga warga dari Imogiri, namun warga tersebut tidak menghiraukannya karena tidak percaya jika pesan tersebut dari Bupati Bantul.
Halim mengaku sudah minta polisi untuk melacak posisi pelaku peretasan tersebut. “Posisi pelaku menurut kepolisian itu di Surabaya,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Bantul, AKBP Ihsan berharap masyarakat lebih berhati-hati akan modus baru penipuan yang tengah marak. Apalagi yang berkaitan dengan transaksi keuangan, yang mengatasnamakan pejabat pemerintah. Dengan memberikan bantuan dana untuk masjid atau dalam bentuk apa pun.
“Jangan mudah percaya, dan segera melapor bila melihat hal-hal yang janggal dan mencurigakan,” katanya.
Kapolres mengatakan penipuan dan perbuatan curang, menjadi salah satu tindak kriminal yang menjadi perhatian Polres Bantul. Sebab mengalami peningkatan pada tahun 2022. Berdasarkan data terdapat 170 kasus penipuan dan perbuatan curang pada tahun 2022. Meningkat dibanding tahun 2021 yang terdapat 151 kasus. “Sementara untuk tahun 2023 terhitung sampai dua pekan, sudah terjadi sebanyak 46 kasus penipuan,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Pemkab Bantul Kembali Bagikan 250 Pompa Air Berbahan Bakar Gas ke Petani
- KPH Yudanegara Minta Paguyuban Dukuh Bantul Menjaga Netralitas di Pilkada 2024
- Mendorong Pilkada yang Inklusif dan Ramah Difabel
- Terbukti Langgar Netralitas, Seorang ASN di Bantul Dilaporkan ke BKN
- KPU Sleman Targetkan Distribusi Logistik Pilkada Selesai dalam 2 Hari
Advertisement
Advertisement