Advertisement

Jelang Iduladha, Bantul Waspadai Penularan Penyakit dari Sapi Luar Daerah

Ujang Hasanudin
Senin, 29 Mei 2023 - 18:17 WIB
Arief Junianto
Jelang Iduladha, Bantul Waspadai Penularan Penyakit dari Sapi Luar Daerah Dokter hewan Puskeswan Sanden memeriksa kondisi sapi positif PMK di Kapanewon Srandakan, Senin (13/6/2022). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Pemkab Bantul melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) akan memperketat pengawasan lalu lintas hewan kurban di wilayah perbatasan. Pengawasan tersebut untuk mengantisipasi hewan kurban yang tidak sehat masuk Bantul.

Kepala DKPP Bantul, Joko Waluyo mengatakan pihaknya menaruh perhatian besar untuk hewan yang datang dari luar daerah menjelang Iduladha ini, terlebih daerah-daerah seperti Kabupaten Gunungkidul yang pernah ditemukan sapi dengan antraks.

Advertisement

Dari darah lainnya juga tetap diperketat untuk menghindari hewan kurban yang sakit seperti penyakit mulut dan kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD) atau lato-lato. “Kami akan memasikan hewan yang masuk Bantul memiliki sertifikat kesehatan hewan dari instansi terkait,” katanya, saat dihubungi Senin (29/5/2023).

BACA JUGA: Update Sapi LSD Sleman: Hingga 9 Februari Sudah Ada 100 Kasus

Selain memperketat wilayah perbatasan, DKPP juga sudah mulai melakukan pengecekan di pasar-pasar hewan dan mendatangi langsung ke peternak, dan sentra penjualan hewan kurban. Ia mengakui meski Idul Adha masih satu bulan lagi, namun sudah menemukan adanya pusat penjualan hewan kurban di beberapa wilayah di wilayah Bantul.

Kedatangan petugas tersebut untuk melakukan pemeriksaan secara acak kondisi kesehatan hewan kurban untuk memastikan sahibul kurban yang akan berkurban mendapatkan hewan kurban yang sehat dan layak konsumsi. “Jika menemukan hewan kurban yang sakit segera menghubungi petugas kesehatan hewan,” ujarnya.

Disinggung soal penyakit lato-lato yang sempat menyerang sapi dan kerbau, Joko mengatakan saat ini hewan yang terkena penyakit LSD di Bantul sudah mulai berkurang, hanya ada puluhan kasus. Tidak seperti Januari-Maret lalu yang sampai di angka ratusan.

“Untuk saat ini kami pastikan situasi penyakit ternak di Bantul sudah cukup landai, tetapi kami tetap waspada terhadap penularan dari luar daerah,” ucapnya.

Kendati penyakit LSD sudah melandai, namun pihaknya tetap menyalurkan vaksin untuk mengantisipasi penularan penyakit LSD. Pekan lalu DKPP Bantul mendapatkan kiriman sebanyak 1.000 dosis vaksin dari Kementerian Pertanian dan vaksin tersebut sduah didistribusikan kepada sejumlah kelompok ternak untuk disuntikan kepada sapi maupun kerbau.

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, sebelumnya mengatakan bahwa sektor peternakan merupakan salah satu prioritas dari pemerintah. Karena itu pencegahan penyakit ternak seperti PMK maupun LSD terus dilakukan. Pihaknya meminta DKPP untuk memvaksin seluruh hewan ternak di Bantul untuk mengantisipasi penularan penyakit LSD dan PMK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas

News
| Rabu, 24 April 2024, 20:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement