Tingkatkan Kemampuan dan Profesionalitas, Damkarmat Jogja Latih SDM Kebakaran

Harianjogja.com, JOGJA—Sebanyak 42 orang aparat dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Jogja mengikuti Pelatihan Pemadam Kebakaran in House Training Pemadaman 1 (fire figther 1), Selasa (6/6/2023).

Plt Kepala Damkarmat Kota Jogja Octo Noor Arafat mengatakan pelatihan tersebut merupakan pelatihan pertama yang diberikan bagi sebanyak 36 tenaga honorer dan 2 orang berstatus ASN serta 4 orang dari Damkar UGM. "Karena pelatihan ini menjadi kebutuhan Pemkot Jogja, dengan segala teorinya, untuk penanggulangan bencana kebakaran," katanya usai membuka pelatihan di Mako Damkar UGM.

Para peserta akan menerima materi bagaimana melaksanakan operasi penanggulangan kebakaran secara efektif dan efesien seusai SOP nasional maupun internasional. Materi yang diberikan juga disesuaikan dengan potensi kebakaran di wilayah Kota Jogja.

BACA JUGA: Gara-gara Bakar Sampah, Rumah Panggung di Bantul Ludes Terbakar

"Tapi tidak menutup kemungkinan juga diberikan materi penanggulangan kebakaran hutan karena kami juga pernah diminta bantuan menangani kebakaran di lereng Gunung Merapi," katanya.

Menurut Octo, rata-rata kasus kebakaran di Kota Jogja sekitar 50 kasus setiap tahun. Pihaknya membantu penanganan kebakaran di luar Kota Jogja yang rata-rata juga 50 kasus. Dia menyebut ada sejumlah tantangan bencana kebangkaran di Kota Jogja mulai banyaknya gedung-gedung bertingkat di Kota Jogja, kepadatan permukiman penduduk dan lalu lintas.

"Kondisi ini sudah kami antisipasi dengan banyak kebijakan seperti aturan ketinggian gedung, maksimal 32 meter. Di setiap kampung juga dilengkapi dengan 700 relawan kebakaran dan jaringan sarana 22 hydrant kering kampung," ujarnya.

Analis SDM Muda Ditjen Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kemendagri, Grice Miranda mengapresiasi pelatihan tersebut. Menurtnya, pelatihan yang digelar menjadi modal dasar bagi aparatur kebakaran untuk meningkatkan kapasitasnya. Dia berharap tenaga honorer dapat meningkatkan respons time dalam pelayanan.

"Bagaimana ketepatan waktu dan ketepatan melakukan penanggulangan potensi bahaya yang ada di sekitar masyarakat," kata di sela kegiatan.

Dia mengatakan, sesuai Permendagri No.16/2009 terdapat 16 tingkatan untuk mengasah kemampuan aparatur kebakaran. Hal itu penting dilaksanakan untuk memenuhi hak SDM kebakaran agar dapat meningkatkan kemampuannya.

"Pelatihan ini juga untuk mendapatkan sertifikasi para apartur kebakaran. Apalagi kami mendorong tenaga honorer ini untuk menjadi P3K. Memiliki serfitikasi ini dapat menjadi nilai tambah bagi honorer yang akan mengikuti seleksi P3K," katanya.

BACA JUGA: Pikap Terbakar di SPBU Siyono Gunungkidul

Analis Diklat Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM Pemkot Jogja Ario Muhammad Nur mengatakan peningkatan kapasitas SDM kebakaran bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas mereka dalam menangani masalah kebakaran.

"Untuk mendukung peningkatan kapasitas SDM kebakaran ini, kami menganggarkan Rp176 juta. Ini penting selain untuk meningkatkan profesionalitas mereka juga ada amanat dari Kemendagri agar mereka diberi pelatihan," kata Ario.

Kepala Pusat Keamanan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (PK4L) UGM Arif Nur Cahyo mengatakan pelatihan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. SDM kebakaran juga perlu terus dilatih agar kemampuannya juga meningkat.

"Sebab kita tidak pernah tahu kecepatan api, kekuatan SDM dan barang potensi kerusakan. Ini yang perlu diasah dan diasuh dalam arti sesungguhnya. Skill, kwonledge dan attitude harus selalu diasah karena tidak ada orang yang hebat selain orang yang terlatih," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News