Advertisement
Sudah Rukun, PSHT dan Brajamusti Kerja Bakti Bareng Polda DIY Bersihkan Tamsis Jogja

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Jogja dan Brajamusti yang terlibat tawuran di Jalan Taman Siswa (Tamsis) Jogja,Minggu (4/6/2023) sore hingga malam, hari ini rukun dan bekerja bakti menata kembali area tawuran. Kerja bakti dilakukan bersama Polda DIY dan TNI.
Selain bagian dari komitmen perdamaian dua kelompok yang bertikai, kegiatan tersebut juga dimaksudkan untuk memperingati Hari Bhayangkara ke-77. “Tamansiswa ini situs bersejarah bagi Jogja dan Indonesia, bagian dari simbol persatuan sehingga ini juga sesuai dengan komitmen kemarin,” kata Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan, Jumat, Jumat (9/6/2023).
Advertisement
BACA JUGA: Waspadalah, Pelaku Ganjal ATM Merajalela di Jogja, di Taman Pintar Korban Rugi Rp30 Juta
Suwondo menegaskan bahwa permasalahan tempo hari (tawuran) sudah diselesaikan dengan baik sehingga harus menatap kedepan dengan baik. “Masa lalu bentrokan kemarin jangan dibicarakan lagi, sekarang masa depan," katanya.
Ketua PSHT Jogja Sutopo Basuki dalam kegiatan tersebut menegaskan agar warga PSHT luar wilayah untuk turut menjaga komitmen perdamaian yang sudah disepakati bersama. “Kami di Jogja sudah aman, komitmen jaga keamanan dan perdamaian, sehingga kami minta yang dari luar daerah turut mendukung dengan tidak ke Jogja sementara waktu,” ujarnya.
Sutopo juga menjamin akan terus berkoordinasi dengan Polda DIY untuk menjaga keamanan wilayah. “Dengan difasilitasinya kami dalam kegiatan ini kami juga berterima kasih dan akan memenuhi komitmen perdamaian yang sudah disepakati, ke depan koordinasi akan kami tingkatkan agar insiden serupa tak terulang lagi,” ucapnya.
Terima Kasih
Pengurus Majelis Umum Persatuan Tamansiswa Haryanto mengapresiasi gotong-royong dalam kegiatan tersebut. “Kami berterima kasih atas kerja bakti ini, kedepan kami harap insiden serupa tak terulangi. Prinsip persatuan juga selalu kami kedepankan dalam menghadapi masalah,” katanya.
Kerusakan yang ditimbulkan dari tawuran kemarin, jelas Hariyanto, diharapkan jadi pembelajaran bersama akan pentingnya menjaga situs bersejarah dan cagar budaya. “Agar semakin mawas diri, bahwa insiden kekerasan seperti itu tak patut lagi dilakukan dan jadi tanggung jawab bersama menjaga situs sejarah dan cagar budaya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Kerugian Negara Akibat Kasus yang Menjerat Tom Lembong Rp194 Miliar
Advertisement

Taman Kyai Langgeng Magelang Kini Sediakan Wisata Jeep untuk Berpetualang
Advertisement
Berita Populer
- Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting di Gunungkidul, Warga Diberikan Bantuan Indukan Ayam Petelur
- Jalur dan Titik Keberangkatan Trans Jogja Melewati Kampus, Sekolah, Rumah Sakit, dan Malioboro
- Ubur-ubur Sudah Bermunculan di Sejumlah Pantai Kulonprogo, Wisatawan Diminta Waspada
- Disnakertrans Bantul Alokasikan Anggaran JKK dan JKM untuk Masyarakat Miskin Esktrem
- Sekolah Rakyat di DIY Masih Kekurangan Guru, DPRD Nilai Terlalu Terburu-Buru
Advertisement
Advertisement