Advertisement
Selama 6 Bulan, Gunungkidul Raup Cuan dari Wisata hingga Rp9,9 Miliar

Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul mencatat Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi wisata pada semester pertama 2023 mencapai Rp9,91 miliar. Meski begitu, jumlah itu masih jauh dari target penerimaaan selama setahun yang mencapai Rp28,9 miliar.
Pelaksana Tugas Kepala Dispar Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan tahun ini dinasnya dibebani target PAD wisata sebesar Rp28,9 miliar. Untuk itu pihaknya terus berupaya agar target tercapai di akhir 2023.
Advertisement
Meski demikian, dia tidak menampik untuk mencapainya masih membutuhkan kerja ekstra keras. Hal tersebut mengacu pada pendapatan selama semester I/2023. Total yang terkumpul baru sebesar Rp9,91 miliar. “Masih jauh dari target, tetapi kami berusaha untuk mecapainya di akhir tahun,” kata Hary, Senin (10/7/2023).
BACA JUGA: Antraks Merebak di Gunungkidul, GIPI DIY: Wisata Bisa Terdampak!
Dia menambahkan, untuk kunjungan wisata selama setahun ditarget sebanyak 4,1 juta orang. Namun, hingga awal Juli tercatat kunjungan ke destinasi wisata Gunungkidul baru sebanyak 1.334.940 orang. “Kunjungan masih didominasi ke kawasan pantai,” katanya.
Menurut Hary, Perolehan PAD wisata terdongkrak momen libur panjang, seperti Idulfitri, libur panjang Waisak hingga libur panjang Iduladha. Ia tidak menampik, capaian tiap libur panjang bisa melampaui target yang sudah ditetapkan.
Sebagai contoh, pada saat libur Lebaran hanya mematok kunjungan sektar 145.000 orang, tapi realisasinya mencapai 217.000 pengunjung. “Mudah-mudahan kunjungan bisa terus ditingkatkan sehingga berdampak terhadap PAD yang diperoleh dari tiket masuk pariwisata,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup ini.
Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti mengatakan, potensi PAD wisata sangat besar. Meski demikian, ia mengakui hingga sekarang belum bisa dioptimalkan.
Dia berharap Pemkab Guungkidul terus berupaya mengoptimalkan pendapatan dari retribusi wisata ini. pasalnya, keberadaan PAD sangat penting untuk menunjang program pembangunan di Bumi Handayani. “Potensi Kebocoran harus ditekan. Selain itu, setiap destinasi yang ada harus dikembangkan sehingga jumlah kunjungan bisa ditingkatkan. Saat kunjungan meningkat, maka pendapatan yang diperoleh juga ikut meningkat,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Gunung Dukono Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Letusan Tercatat 1,1 Km
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Sempat Alami Darurat Sampah, Kampung Suryoputran Jogja Sukses Olah Sampah Nyaris 1 Ton Per Bulan
- Ubah Sampah Menjadi Energi Alternatif, Solusi Bangun Indonesia dan dan Got Bag Indonesia Bersihkan Sampah Plastik di Pantai Teluk Awur Jepara
- Bamuskal hingga Panewu Akan Dilibatkan Tahapan Pengangkatan dan Pemberhentian Lurah di Bantul
- DPRD DIY Apresiasi Realisasi APBD 2024, Dorong Optimalisasi Aset untuk Tambah PAD
- Porda XVII DIY 2025: Sleman Mulai Siapkan OPD Pendamping Cabor Demi Membidik Juara Umum
Advertisement
Advertisement