Advertisement
Bangkitkan Memori lewat Seni, SMAN 9 Jogja Bikin Pameran Karya Visual

Advertisement
BANTUL—Ratusan hingga ribuan karya visual dipajang di Pendhapa Arts Space, Panggungharjo, Sewon mulai 25-27 Agustus 2023. Mengusung judul Memoria, pameran tersebut ingin membawa pengunjung mengenang kenangan masa lalu melalui karya seni.
Seksi Multimedia Dekorasi dan Dokumentasi (Muldekdok) Memoria, Rachel Zalika menyampaikan pameran tersebut secara umum bertujuan untuk mengajak para pengunjung untuk bernostalgia melalui lukisan dan foto-foto kenangan siswa yang dipotret sebelumnya.
Advertisement
“Secara khusus bagi anak-anak SMAN 9, Memoria sendiri selain wadah kita berseni ingin membangun kembali kenangan masa lalu dan berbagai hal indah yang dulu pernah tercipta,” kata Rachel pada Minggu (27/8/2023).
Ribuan karya tersebut tidak hanya berasal dari karya anak SMAN 9. Berbagai karya seni terutama lukisan dengan berbagai tema disumbangkan untuk bisa ditampilkan di pameran tersebut yang datang dari berbagai pihak.
Baca juga: Tak Kunjung Dapat Lahan TPST, Pemkot Usul Pengadaan Alat Pembakar Sampah
“Kita sebelumnya membagikan flyer ke masyarakat. Kalau teknis pengumpulan karyanya kita menggunakan submission lewat link yang kita sediakan. Kita ada dari ISI dan juga dari SMSR,” ujarnya.
Selain itu dalam rangkaian pameran tersebut juga disuguhkan berbagai agenda lainya seperti pemutaran film sejarah dari karya siswa yang diproduksi selama satu semester dan juga bedah karya melalui diskusi.
Salah satu pengunjung Memoria, Himawan menyampaikan jika pameran tersebut cukup membekas di dalam benaknya. Dirinya mengaku lukisan yang dilihatnya mampu membangkitkann memori di masalalu.
Dirinya terkesan dengan lukisan gambar kaleng salah satu produk biskuit yang cukup legendaris yang terdapat seorang ibu menyulingkan teh dan dua anak yang menggigit biskuit di ruang makan.
“Dari tema ini, sesuatu hal yang perlu kita ingat masa kecil sesuatu yang pernah saya lihat misal kaleng Konguan, saya pernah makan itu benar-benar dapat memorinya,” ujarnya. Dirinya juga teringat masa kecilnya saat melihat lukisan seorang anak memainkan kelereng.
Himawan mengapresiasi berbagai karya pameran yang terpanjang dalam Gedung Pendhapa Arts Space. “Karya sekarang lebih ekspresif dan lebih bebas. Jaman saya dulu terbatas, dulu belum berani mereka sekarang mau menuangkan lebih bebas,”terangnya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Tuntut Ganti Rugi, Karen Agustiawan Gugat Perusahaan Akuntan PwC Rp1,2 Triliun
- IBL 2024 Pakai Format Home Away agar Industri Bola Basket Meroket
- Pengobatan Berhasil, 141 Pengidap HIV Wonogiri Tersupresi & Tak Lagi Menularkan
- Formula 1 Umumkan Kalender Balapan 2024, China dan Miami Ikut jadi Tuan Rumah
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Serahkan DIPA dan Buku Alokasi TKD 2024, Belanja Negara di DIY 2024 Naik 12,08 Persen
- Soal Video Ade Armando Senggol Keistimewaan DIY, GKR Hemas: Pasti Itu Pesanan, Tapi Yo Gak Popo
- Dishub Jogja Petakan Titik Parkir Liar Jelang Libur Akhir Tahun, Ini Salah Satunya
- Desentralisasi Pengelolaan Sampah, ORI DIY: Penutupan TPA Piyungan Tidak Sesuai Perda
- Pasar Murah di Alkid, Cabai Rp5 Ribu per Ons Habis Diserbu Warga
Advertisement
Advertisement