Advertisement

Pelaku Ekraf Desa Wisata Bugisan Ikuti Kegiatan Digital Transformation

Media Digital
Selasa, 29 Agustus 2023 - 19:42 WIB
Maya Herawati
Pelaku Ekraf Desa Wisata Bugisan Ikuti Kegiatan Digital Transformation Pelaku Ekonomi Kreatif Binaan BUMDES Bugisan, Prambanan mengikuti kegiatan digital transformation di Paseban, Candi Kembar, Prambanan Jumat (30/07/2023). ist - UPN

Advertisement

JOGJA—Menurut Kemenparekraf (2021) kunci kebangkitan ekonomi nasional bertumpu pada sektor ekonomi kreatif dan pariwisata. Pada kedua sektor tersebut, keberadaan digital transformation merupakan potensi baru untuk mendorong perluasan promosi melalui pemanfaatan teknologi digital. Prambanan merupakan salah satu daerah destinasi wisata prioritas pemerintah.

Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporpora) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mencatat jumlah kunjungan di Candi Prambanan mencapai 41.745 wisatawan domestik dan 123 wisatawan mancanegara sejak libur cuti bersama Jumat (29/4/2022) hingga data terakhir Rabu (4/5/2022). Jumlah ini terus meningkat memasuki tahun 2023 ini (https://www.solopos.com/klaten-dibanjiri- wisatawan-ini-3-objek-wisata-paling-banyak-dikunjungi-1310936).

Advertisement

Untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan jumlah kunjungan ini tentunya perlu dibarengi dengan program- program peningkatan kapasitas pelaku ekrafnya. Salah satunya adalah peningkatan kapasitas di bidang Digital Transformation.

Desa Bugisan merupakan salah satu desa di Prambanan yang menjadi penopang Pariwisata Prambanan. Desa Wisata Bugisan, Kecamatan Prambanan, Klaten, Jateng masuk dalam 50 desa wisata terbaik dalam program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 (https://jatengprov.go.id/beritadaerah/masuk-50-besar-adwi-2022-sandiaga-uno-kunjungi- desa-wisata-bugisan/).

ADWI merupakan program unggulan Kemenparekraf sebagai penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia. Berbicara tentang potensi, letak Desa Wisata Bugisan sangat strategis yakni berada di area pintu keluar Candi Prambanan yang berbatasan dengan Desa Tlogo. Desa Bugisan memiliki banyak peninggalan purbakala salah satunya Candi Plaosan. Kemegahan Candi Plaosan dengan stupa yang memadukan corak Hindu dan Budha menjadi daya tarik wisata domestik dan mancanegara. Pengelolaan desa wisata Bugisan berada di bawah manajemen BUMDes Bugisan.

Produk pelaku ekraf binaan Bumdes Bugisan tergolong bagus dan sangat berkualitas. Produk yang dihasilkan antara lain produk olahan makanan yakni olahan pepaya, jahe instan, aneka peyek, gethuk, aneka kue basah, jamu gendong, tahu bakso, manggleng, dan kering kentang. Sedangkan untuk produk kriya antara lain batik ecoprint, patung, topeng, souvenir tas, souvenir kayu dan pahat batu putih. Namun sayangnya dalam memasarkan produknya belum didukung oleh media pemasaran yang tepat terutama media digital. Berdasarkan data BUMDes Bugisan (2023), seperti kondisi pada umumnya pelaku ekraf di Indonesia, pelaku ekraf di Prambanan, terutama di wilayah Bugisan juga masih sangat kurang dalam pemahaman digital transformation. Baru sekitar 20% dari sekitar 16 pelaku ekraf aktif binaan BUMDes Bugisan yamg memanfaatkan digital transformation dalam mendukung kegiatan usahanya secara kontinyu (BUMDes Bugisan, 2023). Kendala yang dihadapi adalah belum adanya inklusifitas penggunaan teknologi untuk kegiatan produktif dan kemampuan SDM untuk beradaptasi dengan perkembangan digital masih tergolong rendah. Pengembangan digital transformation mendesak perlu dilakukan untuk mendukung penuh pembangunan kawasan Prambanan sebagai daerah penyangga Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan juga Destinasi Pariwisata Prioritas melalui program-program seperti pelatihan dan pendampingan.

BACA JUGA: Prabowo Ganjar Bergandengan di Muktamar Sufi, Jokowi: Terima Kasih Para Ulama Mengajarkan Kerukunan

Digital transformation merupakan salah satu strategi yang menjadi kebaruan (novelty) dalam program ini seperti optimalisasi website brand, google ads, email marketing, WA business, sosial media ads, dan e-commerce. Selain itu diharapkan pelaku ekonomi kreatif tidak hanya kompeten dalam pengusaan tools digital marketing tetapi juga bisa membuat konten marketing yang kreatif dan efektif. Terakhir produk dan konten dari pelaku ekonomi kreatif yang sudah diberi pelatihan akan didaftarkan perlindungan kekayaan intektual (hak cipta, merek dagang, dan desain industri). Tujuan kegiatan yang diajukan dalam PbM ini antara lain:

  1. Meningkatkan kompetensi pelaku ekonomi kreatif dalam bidang digital transformation.
  2. Meningkatkan kemampuan pelaku ekonomi kreatif dalam pemanfaatan digital dan social media marketing.
  3. Meningkatkan pemahaman pelaku ekraf mengenai pentingnya perlindungan kekayaan intelektual (merek) produk pelaku ekonomi kreatif sehingga bersedia mendaftarkan merek produknya ke Kemenkumham.

Esensi digitalisasi bagi Pelaku Ekonomi Kreatif  adalah gambaran semangat para pelaku ekonomi kreatif. Kegiatan digital transformation ini diikuti oleh 17 pelaku ekonomi kreatif yang berada di Kawasan Candi Prambanan.

Sebanyak 17 pelaku Ekonomi Kreatif ini merupakan anggota ekraf binaan BUMDES Bugisan untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan Digital Transformation serta pendaftaran kekayaan inteletual, khususnya merek dagang. Kegiatan ini dilaksanakan di Prambanan yang menjadi Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dan dibuka oleh Ketua BUMDES Bugisan.

Metode pelaksanaan kegiatan PbM ini dengan metode sosialisasi, pelatihan dan pendampingan. Yang terdiri dari 4 tahapan sebagai berikut:

  1. Sosialisasi, pelatihan dan pendampingan digital transformation. Tahapan sosialisasi dan pelatihan dilatarbelakangi masih banyaknya pelaku usaha masih menggunakan strategi pemasaran secara konvensional dalam memasarkan produknya sehingga ruang lingkup pemasaran masih terbatas, seperti mengikuti pameran, penerimaan order dari suatu pihak/instansi, dititipkan pada galeri sehingga usaha kurang berkembang. Sehingga pelaku ekonomi kreatif khususnya di Bugisan perlu memiliki kompetensi digital marketing seperti seperti website brand, google ads,email marketing, WA business, sosial media ads dan e-commerce. Sedangkan pada tahapan Pendampingan optimalisasi digital transformation, tahapan ini didasarkan pada keberadaan pelaku usaha yang masih minim pengetahuan dan keahlian dalam memanfaatkan media sosial dan digital sebagai sarana pemasaran sehingga pelaku usaha masih bingung bagaimana cara melakukan pemasaran dan bertransaksi secara online. Sehingga perlu dilalukan pendampingan bertahap dan berkala agar setelah pelatihan, pelaku ekonomi kreatif benar-benar bisa mengoptimalisasikan digital transformation.
  2. Pelatihan dan pendampingan perancangan konten kreatif marketing. Untuk pelatihan konten kreatif ini akan difokuskan pada pembuatan konten kreatif pada media sosial, melakukan praktek pembuatan konten yang menarik dengan memperhatikan estetika fotografi, videografi, caption dan stategi kreatif pesan.
  3. Pelatihan dan pendampingan perancangan desain grafis, dimaksudkan agar pelaku ekonomi kreatif mempunyai penguasan tool digital seperti canva yang membantu dalam membuat desain grafis konten marketing.
  4. Sosialisasi dan Pendaftaran Kekayaan Intelektual (Merek Dagang dan Hak Cipta), tahapan ini merupakan tahapan akhir yang bertujuan agar pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif mengetahui dan memahami secara detail tentang manfaat perlindungan kekayaan intelektual serta pendaftaran merek ke Kemenkumham.

“Kesempatan untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan digital transformation jangan disia-siakan, karena semakin berkembangnya dunia digital, masyarakat akan menginginkan serba mudah secara digital untuk mencari produk yang dibutuhkan, pelatihan dan pendampingan ini juga memberikan fasilitas kepada Pelaku Ekonomi Kreatif yang terpilih untuk mendaftarkan merek dagangnya secara gratis,” kata Ketua Tim PbM UPN “Veteran” Yogyakarta, Ninik Probosari seperti dalam keterangan tertulis, Selasa (29/8/2023).

Dalam kegiatan ini dijelaskan tentang digital marketing untuk pelaku UMKM desa wisata Bugisan oleh Kartika Ayu , cara meningkatkan penjualan melalui digital marketing, bagaimana upaya memaksimalkan platform digital saat ini. Juga dipaparkan tentang konten kreatif untuk media sosial, apa yang harus disiapkan dalam membuat konten, aplikasi-aplikasi yang digunakan untuk membuat dan mengedit konten, waktu posting konten di media sosial, penulisan dan copywriting, dan produksi konten media sosial. Sesuai pemaparan materi, peserta diberikan kesempatan untuk praktik membuat copywriting masing-masing konten.

Pada sesi terakhir dijelaskan tentang kekayaan intelektual. Narasumber dalam kegiatan ini Ibu Ari Wijayani mengungkapkan bahwa hak kekayaan intelektual digunakan untuk melindungi karya ciptanya. Sosialisasi kekayaan inteltual, khususnya merek dagang dibutuhkan untuk para peserta untuk melindungi brand mereka, juga untuk mengangkat produk kreatif UMKM di daerah. Pada kesempatan ini juga dilakukan pendaftaran merek dagang/jasa peserta ke Kemenkumham.

Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah para peserta Pelaku Ekonomi Kreatif bertransformasi ke platform digital untuk mengembangkan bisnisnya di Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) dan merek yang terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kemenkumham. (BC)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Kepada Presiden Terpilih Prabowo, Luhut Berpesan Jangan Bawa Orang Toxic ke Kabinet

News
| Jum'at, 03 Mei 2024, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement