Dua Pengunjung Tewas Dalam Sepekan, Wisata Sungai Oya di Imogiri Ditutup Sementara
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Tiga destinasi wisata sungai Oya di wilayah Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul ditutup sementara. Penutupan ini merupakan imbas dari tenggelamnya dua remaja hingga meninggal dunia di sungai Oya saat sedang bermain air. Dua peristiwa nahas tersebut terjadi dalam sepekan terakhir.
Ketiga destinasi wisata air yang ditutup sementara tersebut adalah Selopamioro Adventure Park di Kalurahan Selopamioro. Kemudian Srikeminut di Kalurahan Sriharjo dan Kedung Parangan di Kalurahan Selopamioro.
Advertisement
Panewu Imogiri, Slamet Santosa, mengatakan berdasarkan kesepakatan yang melibatkan pengelola, pemangku wilayah, Polsek Imogiri, SAR Bantul, Dinas Pariwisata Bantul dan sejumlah pihak lainnya, telah disepakati penutupan ketiga tempat wisata yang terletak di kali Oya tersebut.
“Itu menyikapi kejadian laka sungai dalam waktu ga ada satu minggu ini. Senin kemaren sudah kami beri pembinaan ke sana untuk antisipasi supaya tidak terjadi lagi. Tapi malah terjadi lagi. Maka disepakati kita tutup dulu untuk wisata airnya,” katanya, Rabu (30/8/2023).
BACA JUGA: Kembali Makan Korban Jiwa, Wisata Sungai Oya di Imogiri Ditutup
Walau hanya terjadi di Selopamioro Adveture Park, dua lokasi wisata air lainnya juga ditutup karena sama-sama berada di kali Oya yang memiliki kedung di beberapa titik. Kondisi ini yang membahayakan wisatawan jika tidak dilengkapi dengan SOP keamanan yang memadahi.
“Sifat kali Oya banyak kedungnya. Walau airnya sedikit kalau kemarau, tapia ada tempat-tempat yang merupakan kedung, di situ ada pusaran, orang bisa kesedot. Kalau panik orang cenderung ingin naik, energi terkuras. Kali Oya secara umum dangkal, tapi di kedungnya ada kalau 11-15 meter,” kata dia.
Menyikapi kondisi itu, pengelola wisata sungai harus benar-benar memperhatikan SOP keamanan seperti menyediakan pelampung, ban bekas dengan tali, petugas yang bisa melakukan penyelamatan air dan sebagainya untuk memastikan keselamatan pengunjung.
Wisata-wisata sungai tersebut menurutnya dikelola oleh kelompok wisata masyarakat setempat. Namun, pengelolaan itu masih belum jelas strukturnya dan beberapa belum terdaftar di Dinas Pariwisata Bantul. “Maka kami minta didaftarkan, dilengkapi pengurusnya, sarana-prasarana dan personel yang mampu water rescue,” paparnya.
Ia menegaskan yang ditutup adalah wisata airnya. Adapun aktivitas ekonomi yang berlangsung di sekitar lokasi tersebut masih bisa dilakukan. “Untuk kuliner, camping, outbond, senam dan kegiatan lain masih bisa asal tidak turun ke air,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Viral Aksi Mesum Parkiran Abu Bakar Ali Jogja, Satpol PP Dorong Adanya Kontrol Sosial
- Pemkot Berkomitmen Selesaikan Sampah dari Hulu sampai Hilir
- Dorong Pilkada Lebih Fair dan Bermartabat, PDIP Kulonprogo Bentuk Satgas OTT Politik Uang
- Hujan Deras, Dapur di Rumah Warga Kasihan Bantul Roboh Timpa Penghuni
- Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Gunungkidul Segera Tetapkan Status Siaga
Advertisement
Advertisement