Wabup Bantul Minta Tragedi Sungai Oya Jadi Pembelajaran
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Wakil Bupati Bantul, Joko B Purnomo menyatakan meninggalnya dua pelajar akibat tenggelam di Sungai Oya menjadi pembelajaran bagi semua pengelola wisata air agar benar-benar memperhatikan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait keamanan dan keselamatan wisatawan.
“Kita punya banyak wisata air, ini harus menjadi pembelajaran kita semua. Apalagi ini wisata air. SOP keselamatan bagi wisatawan harus benar-benar diutamakan,” katanya kepada wartawan, Kamis (31/8/2023)
Advertisement
Joko mengaku telah memerintahkan Dinas Pariwisata Bantul untuk kembali melakukan evaluasi destinasi wisata air terkait fasilitas dan SOP keselamatan bagi wisatawan. Menurutnya, selain fasilitas, lembaga yang mengelola objek wisata juga harus jelas. Ia tidak ingin warga membuka destinasi wisata lalu tidak ada pengurusnya.
“Jangan sampai membuka objek wisata tidak ada pengurusnya. Bagaimana nantinya menerapkan SOP keamanan bagi wisatawan termasuk peralatan untuk menunjang keamanan wisatawan termasuk pelatihan bagi pengelola objek wisata,” ujarnya.
Sebagaimana diketahui seorang remaja, Rizqi Akbar Syahrul Ramadhan, 16, warga Jetis, Bantul meninggal dunia setelah tenggelam di tempat wisata sungai di Selopamioro, Imogiri, Selasa (29/8/2023).
Sebelumnya, di lokasi yang sama juga terjadi kecelakaan tenggelam dengan satu korban jiwa pada Sabtu (26/8/2023). Di kejadian pertama, korban juga seorang remaja bernama Dante Aditya Saputra, warga Sewon. Korban diketahui tidak bisa berenang sehingga tenggelam saat mandi di sungai.
BACA JUGA: Dua Pengunjung Tewas Dalam Sepekan, Wisata Sungai Oya di Imogiri Ditutup Sementara
Akibat kejadian tersebut tiga destinasi wisata sungai Oya di wilayah Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul pun ditutup sementara. Ketiga destinasi wisata air yang ditutup sementara tersebut adalah Selopamioro Adventure Park di Kalurahan Selopamioro. Kemudian Srikeminut di Kalurahan Sriharjo dan Kedung Parangan di Kalurahan Selopamioro.
Panewu Imogiri, Slamet Santosa, mengatakan berdasarkan kesepakatan yang melibatkan pengelola, pemangku wilayah, Polsek Imogiri, SAR Bantul, Dinas Pariwisata Bantul dan sejumlah pihak lainnya, telah disepakati penutupan ketiga tempat wisata yang terletak di kali Oya tersebut.
“Itu menyikapi kejadian laka sungai dalam waktu ga ada satu minggu ini. Senin kemaren sudah kami beri pembinaan ke sana untuk antisipasi supaya tidak terjadi lagi. Tapi malah terjadi lagi. Maka disepakati kita tutup dulu untuk wisata airnya,” katanya, Rabu (30/8/2023).
Walau hanya terjadi di Selopamioro Adveture Park, dua lokasi wisata air lainnya juga ditutup karena sama-sama berada di kali Oya yang memiliki kedung di beberapa titik. Kondisi ini yang membahayakan wisatawan jika tidak dilengkapi dengan SOP keamanan yang memadahi.
“Sifat kali Oya banyak kedungnya. Walau airnya sedikit kalau kemarau, tapia ada tempat-tempat yang merupakan kedung, di situ ada pusaran, orang bisa kesedot. Kalau panik orang cenderung ingin naik, energi terkuras. Kali Oya secara umum dangkal, tapi di kedungnya ada kalau 11-15 meter,” kata dia.
Menyikapi kondisi itu, pengelola wisata sungai harus benar-benar memperhatikan SOP keamanan seperti menyediakan pelampung, ban bekas dengan tali, petugas yang bisa melakukan penyelamatan air dan sebagainya untuk memastikan keselamatan pengunjung.
Wisata-wisata sungai tersebut menurutnya dikelola oleh kelompok wisata masyarakat setempat. Namun, pengelolaan itu masih belum jelas strukturnya dan beberapa belum terdaftar di Dinas Pariwisata Bantul. “Maka kami minta didaftarkan, dilengkapi pengurusnya, sarana-prasarana dan personel yang mampu water rescue,” paparnya.
Ia menegaskan yang ditutup adalah wisata airnya. Adapun aktivitas ekonomi yang berlangsung di sekitar lokasi tersebut masih bisa dilakukan. “Untuk kuliner, camping, outbond, senam dan kegiatan lain masih bisa asal tidak turun ke air,” ujarnya.
BACA JUGA: Ada Pusaran hingga Kisah Mistis, Sungai Oya Sering Telan Korban
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Hoaks di Masa Tenang Pilkada Jadi Sorotan Bawaslu, Ini 5 Provinsi Paling Rawan
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Status Siaga Darurat Bencana DIY Diperpanjang hingga 2 Januari 2025
- Kalah dari PSBS, Pelatih PSS Akui Materi Latihan 3 Pekan Terakhir Tak Jalan di Lapangan
- Angka Konsumsi Ikan oleh Masyarakat Bantul Masih Rendah
- Ini Upaya Kampus Muhammadiyah Mengantisipasi Judol di Kalangan Mahasiswa
- Pilkada 2024, Kampanye Akbar di Sleman Hanya Dilakukan Dua Kali
Advertisement
Advertisement