Advertisement
Pengobatan Tuberkulosis Rendah, Dinkes Bantul Gencarkan Skrining

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Capaian penemuan dan pengobatan atau treatment coverage tuberkulosis (TB) pada Triwulan II tahun 2023 Kabupaten Bantul masih minim. Dari target estimasi kasus 1.950, cakupan treatment coverage dalam kurun waktu tersebut baru mencapai 35 persen.
Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit, Dinkes Kabupaten Bantul Samsu Aryanto menyampaikan pihaknya terus berupaya agar cakupan penemuan TB tahun 2023 dapat mencapai target.
Advertisement
“Penemuannya harus lebih ditingkatkan lagi, untuk meningkatkan penemuan kasusnya sudah kami upayakan berbagai macam cara,” katanya melalui telepon, Kamis (14/9/2023).
Menurut Samsu upaya untuk meningkatkan capaian treatment coverage telah dilakukan antara lain dengan menggencarkan skrining di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan rumah sakit, dan melakukan skrining melalui program Active Case Finding (ACF) sebagai upaya aktif mencari orang yang berisiko, bergejala, dan melakukan deteksi. Dalam ACF, akan dilakukan pemeriksaan skrining kesehatan, rontgen, dan konsultasi hasil pemeriksaan.
Baca juga: Tarif Tol Solo-Ngawi Naik Mulai 17 September 2023
Selain itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai tuberkulosis, telah dilakukan pula sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penularan dan pengobatan penyakit tersebut. Menurutnya, kepedulian masyarakat berperan penting dalam penanggulangan penyakit TB.
Samsu pun berharap masyarakat yang mengalami gejala TB seperti batuk dalam waktu lama dapat melakukan skrining di fasyankes terdekat.
“Masyarakat jika merasa ada gejala batuk lebih dari dua minggu segera periksa ke fasyankes, walaupun belum tentu TB untuk antisipasi segera periksa ke fasyankes, dan terapkan perilaku hidup bersih dan sehat [PHBS],” katanya.
Beberapa gejala TB lainnya antara lain batuk berdahak maupun tidak berdahak, nyeri dada, demam, badan lemas, nafsu makan berkurang, dan berat badan berkurang.
Selain itu, Samsu juga berharap masyarakat dapat saling mengingatkan satu sama lain apabila ada kerabat atau orang terdekat yang mengalami gejala tersebut untuk dapat memeriksakan diri ke fasyankes terdekat.
Kasus TB yang tidak ditemukan dan diobati hingga sembuh berpotensi besar menular kepada orang lain. Pengobatan TB dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat yang mengandung antituberkulosis selama 6-12 bulan. Pencegahan penyakit tuberkulosis dapat dilakukan dengan memberikan suntikan vaksin Bacille Calmette Guerin (BCG).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Donald Trump Sebut India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata karena Mediasi Amerika Serikat
Advertisement

Amerika Serikat Keluarkan Peringatan Perjalanan untuk Warganya ke Indonesia, Hati-Hati Terorisme dan Bencana Alam
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Perpanjangan SIM Keliling di Sleman, Sabtu 10 Mei 2025
- Dikpora dan Dinkes Kulonprogo Bersinergi Awasi MBG Aman dari Keracunan
- Jadwal Perpanjangan SIM di Bantul, Sabtu 10 Mei 2025
- Rute, Tarif dan Cara Beli Tiket Trans Jogja
- Kulonprogo Masih Gelap, Kadishub: Titik di Kapanewon Butuh LPJU Totalnya Kurang 10.600 Unit
Advertisement