Advertisement

Pengobatan Tuberkulosis Rendah, Dinkes Bantul Gencarkan Skrining

Stefani Yulindriani Ria S. R
Kamis, 14 September 2023 - 21:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pengobatan Tuberkulosis Rendah, Dinkes Bantul Gencarkan Skrining Skrining TBC / Ilustrasi Antara

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Capaian penemuan dan pengobatan atau treatment coverage tuberkulosis (TB) pada Triwulan II tahun 2023 Kabupaten Bantul masih minim. Dari target estimasi kasus 1.950, cakupan treatment coverage dalam kurun waktu tersebut baru mencapai 35 persen. 

Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit, Dinkes Kabupaten Bantul Samsu Aryanto menyampaikan pihaknya terus berupaya agar cakupan penemuan TB tahun 2023 dapat mencapai target. 

Advertisement

“Penemuannya harus lebih ditingkatkan lagi, untuk meningkatkan penemuan kasusnya sudah kami upayakan berbagai macam cara,” katanya melalui telepon, Kamis (14/9/2023). 

Menurut Samsu upaya untuk meningkatkan capaian treatment coverage telah dilakukan antara lain dengan menggencarkan skrining di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan rumah sakit, dan melakukan skrining melalui program Active Case Finding (ACF) sebagai upaya aktif mencari orang yang berisiko, bergejala, dan melakukan deteksi. Dalam ACF, akan dilakukan pemeriksaan skrining kesehatan, rontgen, dan konsultasi hasil pemeriksaan. 

Baca juga: Tarif Tol Solo-Ngawi Naik Mulai 17 September 2023

Selain itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai tuberkulosis, telah dilakukan pula sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai penularan dan pengobatan penyakit tersebut. Menurutnya, kepedulian masyarakat berperan penting dalam penanggulangan penyakit TB. 

Samsu pun berharap masyarakat yang mengalami gejala TB seperti batuk dalam waktu lama dapat melakukan skrining di fasyankes terdekat. 

“Masyarakat jika merasa ada gejala batuk lebih dari dua minggu segera periksa ke fasyankes, walaupun belum tentu TB untuk antisipasi segera periksa ke fasyankes, dan terapkan perilaku hidup bersih dan sehat [PHBS],” katanya. 

Beberapa gejala TB lainnya antara lain batuk berdahak maupun tidak berdahak, nyeri dada, demam, badan lemas, nafsu makan berkurang, dan berat badan berkurang. 

Selain itu, Samsu juga berharap masyarakat dapat saling mengingatkan satu sama lain apabila ada kerabat atau orang terdekat yang mengalami gejala tersebut untuk dapat memeriksakan diri ke fasyankes terdekat. 

Kasus TB yang tidak ditemukan dan diobati hingga sembuh berpotensi besar menular kepada orang lain. Pengobatan TB dapat dilakukan dengan mengkonsumsi obat yang mengandung antituberkulosis selama 6-12 bulan. Pencegahan penyakit tuberkulosis dapat dilakukan dengan memberikan suntikan vaksin Bacille Calmette Guerin (BCG).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Garuda Indonesia Terbangkan 28 Ton Bantuan ke Sudan, Yaman dan Palestina

News
| Selasa, 15 Oktober 2024, 12:57 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Tempat Wisata Paling Populer di Thailand, Cek Daftarnya

Wisata
| Sabtu, 12 Oktober 2024, 13:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement