Advertisement
Warga Diminta Tidak Menimbun Air Bantuan Pemerintah

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, meminta warga untuk tidak menimbun air bersih yang didistribusikan pemerintah maupun lembaga sosial dalam penanggulangan kekeringan dampak musim kemarau panjang 2023.
"Kami mohon kepada masyarakat janganlah dengan situasi seperti ini menimbun air, saya katakan menimbun air, karena ada, dan tidak saya sebutkan itu di mana, sudah diberi air, tetapi kok sehari sudah langsung habis," kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Antoni Hutagaol di Bantul, Rabu (20/9/2023)
Advertisement
Menurut dia, BPBD bersama lembaga pemerintah terkait lainnya sudah mendistribusikan bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan, agar dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sesuai kebutuhan masyarakat di wilayah yang mengalami kesulitan air.
"Jadi kita sudah sesuaikan perhitungan, jangan sampai ada masyarakat dalam kondisi begini mungkin punya tandon besar terus ambil air banyak, sementara warga lainnya kekurangan, jadi di sini kami menekankan untuk jangan menimbun air," katanya.
Dia mengatakan, kemudian masyarakat yang wilayahnya mendapat bantuan air bersih atau tersedia air melimpah agar bisa bertoleransi kepada saudara-saudara atau tetangga-tetangga sekitar untuk memberikan air dalam kebutuhan sehari-hari mereka.
BACA JUGA:Â Sama-Sama Kekeringan, Warga Kalidadap Iklaskan Sumur Ini untuk Warga
"Pada prinsipnya, kami tidak masalah memberikan air, tapi kita harus berfikir, logis tidak setelah diberi langsung habis, apakah ada kebocoran atau bagaimana, ini perlu dipertanyakan. Karena kita sudah asesmen sebelumnya, sudah diperhitungkan sesuai kebutuhan masyarakat di sekitar," katanya.
Dia kembali menegaskan, agar masyarakat menggunakan air bersih sesuai kebutuhan, karena sudah ada perhitungan per orang berapa liter, kemudian dikalikan berapa jiwa, dan didistribusikan bantuan air bersih satu tangki, yang paling bertahan sampai tiga hari.
"Kamu juga imbau masyarakat gunakan air secara bijak dengan kondisi seperti ini, dan semoga sesuai prediksi Desember sudah hujan, dan bisa berfikir ke depan bagaimana ketika hujan datang sebisa mungkin menyiapkan tandon untuk memanen air, hujan panen air, ketika kemarau bisa dimanfaatkan," katanya.
Lebih lanjut dia mengatakan, berdasarkan infografis droping air bersih Kabupaten Bantul sejak awal musim kemarau hingga 17 September, terdapat tujuh kecamatan yang meliputi 11 kelurahan dan 18 pedukuhan yang masyarakatnya dilanda kekeringan dan meminta bantuan air bersih.
"Kondisinya seperti itu, dan masyarakat yang paling banyak mengajukan permohonan air bersih itu di Kelurahan Terong Dlingo sebanyak 700 ribu liter, kemudian wilayah Bangunjiwo Kasihan dengan 360 ribu liter, dan Jatimulyo Dlingo sebanyak 350 ribu liter," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menteri Nusron Ajak Kepala Daerah Se-Sulawesi Berbagi Tanggung Jawab Selesaikan RDTR
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Udara di DIY Bikin Menggigil, Angin Monsun Jadi Penyebabnya
- 23 Kambing Mati di Turi Sleman Akibat Keracunan Pakan
- Lurah Srimulyo Membantah Tuduhan Korupsi Penyalahgunaan Tanah Kas Desa
- SPMB 2025, Banyak SMP Negeri di Bantul Kekurangan Siswa, Ternyata Sebagian karena ke Pondok Pesantren
- Kasus Pelecehan Anak di Kasihan Dilaporkan ke Polres Bantul, Korban Siswi Berusia 6 Tahun
Advertisement
Advertisement