Advertisement
Produk Oleh-Oleh Diuji Laboratorium untuk Jamin Pangan Pariwisata Sehat

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pengujian kesehatan berbagai produk oleh-oleh dalam bentuk makanan dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Jogja. Pengujian tersebut dilakukan pada produk makanan seperti bakpia, aneka kue, dan jajanan lainnya yang umumnya jadi oleh-oleh para wisatawan di Kota Jogja.
Pengujian makanan oleh Dinkes Jogja tersebut didasarkan pada Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Dimana makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar, persyaratan kesehatan, dan/atau membahayakan kesehatan dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar dan disita untuk dimusnahkan.
Advertisement
BACA JUGA : 4 Rekomendasi Toko Oleh-Oleh Khas Jogja
Tujuan pengujian ini agar olahan pangan yang dijajakan di berbagai tempat wisata di Jogja ini terjamin keamanan, kesehatan, dan kualitasnya. Kasi Farmasi Alat Kesehatan, Makanan dan Minuman Dinkes Jogja Ambarwati Triwinahyu menerangkan pengujian ini dilakukannya bersama BPOM DIY.
Ambarwati menjelaskan terdapat dua parameter pengujian, yaitu indikator biologi dan kimia. “Kegiatan dilaksanakan setiap tahun dan di Tahun 2023 menargetkan 100 sampel produk makanan minuman,” ujarnya, Selasa (3/10/2023).
Salah satu target pengujian produk makanan yang jadi oleh-oleh bagi wisatawan, sambung Ambarwati, yang dilakukan Dinkes adalah kawasan Malioboro. “Keamanan pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan fisik yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia,” terangnya.
BACA JUGA : 2 Hari Libur Lebaran, Pusat Oleh-Oleh di Gunungkidul
Pengujian sampel olahan makanan itu, jelas Ambarwati, dilakukan oleh Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi DIY. “Bila ada yang tidak sesuai dengan standar yang ada, maka kami akan melakukan pendampingan kepada produsen olahan tersebut,” katanya.
Sementara itu Analisis Obat dan Makanan Dinkes Jogja Gresi Amarita Rahma menerangkan dalam pengujian dilakukan pemeriksaan terhadap ada tidaknya bakteri E. coli dan jamur dalam indikator biologi. “Sedangkan dalam indikator kimia dilakukan pengecekan kandungan Sakarin, Siklamat, Rhodamin, Metanyl Yellow, PK Asam Benzoat, Boraks,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Danantara Bidik Industri Media dan Hiburan untuk Tambah Penerimaan Negara
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Bantul Targetkan Bangun 120 Kilometer Jalan Desa Setiap Tahun
- Gunungkidul Raup Rp214 Juta dalam 2 Hari Kunjungan Wisatawan, Destinasi Pantai Tetap Jadi Favorit
- Catat! Ini Jalur Trans Jogja, Melewati Tempat Wisata, Rumah Sakit dan Kampus
- Di Kulonprogo, Ditemukan Banyak Calon Penerima BSU Rekeningnya Tidak Aktif
- Top Ten News Harianjogja.com Senin 30 Juni 2025: Kunjungan Wisatawan, Impor Sapi hingga Muhammadiyah Bencana Buka Bank Syariah
Advertisement
Advertisement