Advertisement
Kereta Anjlok di Kulonprogo, Jalur KA Sentolo-Wates Sudah Bisa Dilalui dengan Kecepatan Normal

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Jalur kereta api (KA) antara Sentolo-Wates, Kulonprogo, sudah bisa dilalui dengan kecepatan normal setelah anjlok pada Selasa (17/10/2023). Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro mengatakan PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan seluruh perjalanan KA mulai Sabtu hingga Minggu siang (21-22/10/2023) sudah bisa dilalui dengan puncak kecepatan 80 km/jam.
"KA yang melintas di petak jalur rel antara Stasiun Sentolo–Stasiun Wates sudah bisa dilalui dengan puncak kecepatan 80 km/jam," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Senin (23/10/2023).
Advertisement
Dia menyampaikan mulai lancarnya operasional KA ini berkat kerja keras dan kolaborasi dari seluruh jajaran unit KAI dibantu dengan stakeholders eksternal lainnya. Sehingga proses perbaikan jalur rel berjalan dengan cepat dan lancar.
"Sebanyak kurang lebih 60 personel dikerahkan untuk memperbaiki jalur antara Stasiun Sentolo – Stasiun Wates dengan menggunakan alat perawatan jalan rel jenis MTT sebanyak 2 unit dan jenis PBR 1 unit. Adapun material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur tersebut yaitu 350 buah bantalan rel, 200 meter Potongan rel, dan 400 meter persegi batu kricak," jelasnya.
KAI mengucapkan atas kerja sama semua pihak dalam menangani kejadian anjloknya KA Argo Semeru beberapa hari yang lalu, serta langkah-langkah normalisasi jalur sehingga dapat dilalui KA dengan normal kembali.
BACA JUGA: Jadi Cawapres Prabowo, Gibran Mengaku Sudah Menemui Puan Maharani
Sementara itu, terkait dengan penyebab anjloknya KA 17 Argo Semeru, KAI telah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan untuk menginvestigasi kejadian ini.
"KAI tetap fokus dan berkomitmen terhadap keselamatan dan pelayanan optimal kepada seluruh pelanggan," katanya.
Lebih lanjut dia menyampaikan KAI berkomitmen melakukan berbagai evaluasi agar jajarannya selalu siap dalam mengantisipasi perubahan iklim yang sangat ekstrem saat ini.
"Antisipasi tersebut telah tertuang dalam SOP AMUS (Alat Material Untuk Siaga). Dalam sistem AMUS tersebut sudah disiapkan dari kesiapan peralatan dalam penanganan gangguan di jalur rel, ketersediaan material cadangan prasarana dan kesiapan para personilnya," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Menag Pastikan Seluruh Jemaah Asal Indonesia Menjalani Puncak Ibadah Haji, Wukuf dan Berada di Mina
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- 51 Warga Pajangan Bantul Keracunan Tongseng Kambing
- Jadwal dan Tarif Bus Sinar Jaya ke Pantai Parangtritis Bantul dan Baron Gunungkidul
- Pemkab Gunungkidul Terapkan Strategi Pertahankan UHC
- Si Bagong, Sapi Presiden Prabowo Dikurbankan untuk Masyarakat Wonokromo Bantul
- Alun-alun Selatan Jogja Dipenuhi Ribuan Umat Muslim untuk Salat Iduladha
Advertisement
Advertisement