Advertisement
Pemkab Gunungkidul Terapkan Strategi Pertahankan UHC

Advertisement
WONOSARI– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menerapkan serangkaian langkah strategis untuk mempertahankan cakupan kesehatan semesta atau Universal Health Coverage (UHC). Pemkab telah mengalokasikan sejumlah anggaran guna pembiayaan jaminan kesehatan.
BACA JUGA: Hipertensi Terus Meningkat di Gunungkidul
Advertisement
“Meliputi belanja untuk kontribusi jaminan kesehatan bagi Penerima Bantuan Iuran (PBI) hingga bantuan iuran untuk Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU),” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Gunungkidul, Sri Suhartanta saat memimpin Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan Utama, Rabu (04/06).
Dari sisi kepesertaan, Pemkab Gunungkidul melaksanakan proses verifikasi dan purifikasi data peserta PBPU BP Pemda bersama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil beserta jajaran. Langkah ini untuk menjamin data kepesertaan JKN di wilayah Gunungkidul valid dan dirasakan manfaatnya secara nyata.
“Ini adalah langkah kami dalam rangka menjaga kualitas data kepesertaan JKN dan tingkat akurasi data sesuai dengan adminduk. Pelaksanaannya rutin dan berkala. Kami juga berupaya meningkatkan keaktifan peserta dari semua segmen peserta. Pada intinya kami mendukung pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) karena manfaatnya langsung menyentuh pada masyarakat,” ujar Sri.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta, M. Idar Aries Munandar mengungkapkan data per 1 Mei 2025 menunjukkan 99,80% penduduk di Gunungkidul telah terdaftar dalam Program JKN. Ini menunjukkan, hampir seluruh masyarakat memiliki akses pada pelayanan kesehatan.
“Capaian ini tentu tidak membuat kita semua lengah. Langkah untuk mempertahankan selalu dilakukan dengan berkesinambungan, melibatkan banyak pemangku kepentingan agar selaras,” tegas Nandar.
Nandar mengatakan, komitmen Pemkab Gunungkidul menjadi satu diantara kunci penting terwujud dan bertahannya UHC. Pendaftaran pada segmen PBI hingga kepatuhan badan usaha dalam mendaftarkan pekerja membutuhkan peran serta pemerintah kabupaten. Keaktifan peserta di Gunungkidul per bulan Mei berada di angka 92,65% dari total jumlah terdaftar.
“Ada 57 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 9 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) yang akan memenuhi kebutuhan layanan kesehatan bagi warga Gunungkidul. Sebagai bentuk edukasi dan advokasi, kami menggandeng agen Pesiar yang akan langsung terjun ke lapangan melakukan pemetaan dan penyisiran terhadap masyarakat yang belum memiliki JKN aktif,” terang Nandar.
Program Petakan, Sisir, Advokasi dan Registrasi (Pesiar) merupakan kegiatan jemput bola untuk meningkatkan keaktifan peserta hingga ke tingkat desa. Tujuannya untuk memetakan masyarakat yang belum terlindungi JKN, menyisir masyarakat rentan yang belum menjadi peserta serta sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat tentang kepesertaan JKN.
“Bagi desa atau wilayah yang disisir oleh agen Pesiar manfaatnya antara lain menyokong pencapaian desa sejahtera, menyisir masyarakat rentan seperti disabilitas, anak stunting, ibu hamil hingga pekerja terdampak PHK agar terlindungi JKN. Sehingga akan membantu menurunkan angka kemiskinan ekstrem,” jelas Nandar.
Untuk memberikan layanan yang lebih luas, BPJS Kesehatan menyediakan layanan BPJS Online yaitu layanan administrasi dan permintaan informasi melalui media zoom meeting. Tujuannya meningkatkan kemudahan akses dan keterjangkauan layanan bagi wilayah dengan kondisi geografis tertentu.
“Konsepnya kita bekerja sama dengan pemda, desa maupun kalurahan. Nanti petugas dari desa akan menginformasikan jadwal pelaksanaan BPJS Online kepada peserta. Pada hari yang ditentukan, peserta berkumpul di titik yang disepakati kemudian petugas kami melayani melalui zoom,” terang Nandar.
Jenis layanannya pun lengkap mulai dari pemberian informasi, pemenuhan kebutuhan administrasi hingga pengaduan. Peserta dari segala penjuru dapat terhubung dengan BPJS Kesehatan melalui bantuan teknologi.
“Banyak kanal yang telah kami buka, silahkan dapat dimanfaatkan. Harapan kami dengan mudahnya peserta mendapatkan informasi akan mendukung kepuasan peserta dan UHC dapat kita pertahankan bersama,” tutup Nandar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Buaya Berkeliaran di Sungai Progo, Dislautkan DIY Bikin Tim Jejaring Penanganan
Advertisement

Destinasi Wisata Puncak Sosok Bantul Kini Dilengkapi Balkon KAI
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Bandara Jogja Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja hingga YIA
- Hari Raya Iduladha 2025, Layanan SIM Keliling dan SIM Corner Ditlantas Polda DIY Diliburkan
- Jadwal KRL Jogja Solo Libur Iduladha 6-9 Juni 2025, Naik dari Stasiun Tugu Jogja Turun di Palur
- Libur dan Cuti Bersama Iduladha, Layanan Perpanjangan SIM di Jogja dan 4 Kabupaten Lainnya di DIY Ditutup Sementara
- Lokasi Salat Iduladha di Jogja, Sleman, Bantul, Kulonprogo dan Gunungkidul
Advertisement
Advertisement