Advertisement
Kronologi Kasus Penggerebekan Keripik Pisang Narkoba di Bantul
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Bareskrim Polri bersama dengan Polda DIY menggerebek pabrik narkotika di Pelem Kidul, Baturetno, Banguntapan, Bantul pada Kamis (2/11/2023). Lokasi tersebut merupakan satu dari empat Tempat Kejadian Perkara (TKP) produksi “Happy Water Narkotika” dan “Keripik Pisang Narkotik”.
Kabareskrim Polri, Komjen Pol. Wahyu Widada menuturkan pada Kamis (2/11/2023), Bareskrim Polri bersama dengan Polda DIY telah berhasil mengungkap kejahatan tindak pidana narkoba dengan modus operandi baru yang bernama cairan “Happy Water Narkotika” dan “Keripik Pisang Narkotik”.
Advertisement
BACA JUGA: Siang Hari Suhu Panas Jogja Mencapai 34 Derajat Celcius, Sleman Berpotensi Hujan Ringan
Kronologi Kasus Keripik Pisang Narkoba
Dia menjelaskan sebelum menggerebek rumah produksi kripik narkoba, tim melakukan Patroli Siber dan menemukan beberapa akun media sosial yang menjual cairan “Happy Water Narkotika” dan “Keripik Pisang Narkotik” dengan berbagai followers yang banyak. Setelah itu dilakukan penyelidikan selama sebulan. Kemudian tim melakukan undercover buy.
“Selanjutnya pada Kamis, (2/11/2023) pukul 10.00 WIB, tim melakukan pengungkapan di Cimanggis, Depok, Jawa Barat dan menemukan barang bukti cairan “Happy Water Narkotika” dan “Keripik Pisang Narkotik” katanya di Pelem Kidul, Baturetno, Banguntapan, Bantul pada Jumat (3/11/2023).
Dia menyampaikan dari hasil pengembangan tim, Pabrik “Keripik Pisang Narkotik” dan cairan “Happy Water Narkotika” ditemukan di Kaliangkrik, Magelang, Jawa Tengah serta Potorono, Banguntapan, Bantul.
Dalam kasus tersebut, delapan orang berhasil ditangkap dengan peran masing-masing. Pelaku berinisial MAP sebagai pengelola akun media sosial, D sebagai pemegang rekening, AS sebagai pengambil hasil produksi dan penjaga gudang pemasaran.
Kemudian BS, MRE, AR, dan R sebagai pengolah. Kemudian EH sebagai pengolah sekaligus distributor. "Saat ini masih ada 4 orang telah ditetapkan dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang berperan sebagai pengendali di setiap TKP," katanya.
Dia menuturkan pengungkapan tindak pidana narkotika cairan “Happy Water Narkotika” dan “Keripik Pisang Narkotik” dilakukan pada empat Tempat Kejadian Perkara (TKP). Untuk TKP pada wilayah DIY terdiri yaitu di Potorono, Bantul, sebagai pabrik “Keripik Pisang Narkotik”, dan di Banguntapan, Bantul sebagai pabrik “Cairan Happy Water Narkotika”.
Kemudian untuk wilayah lainnya itu di Cimanggis, Depok, Jawa Barat sebagai tempat pemasaran, dan di Kaliangkring, Magelang, Jawa Tengah sebagai pabrik “Keripik Pisang Narkotik”.
Dia menuturkan modus operandi tersebut dari tahapan produksi dilakukan secara langsung di TKP tersebut. Semenara proses distribusi hingga transaksi dilakukan melalui dunia dunia maya.
“Para pelaku sudah mendirikan pabrik untuk memproduksi narkoba cairan “Happy Water Narkotika” dan “Keripik Pisang Narkotik” selama satu bulan dan dipasarkan dari media sosial,” katanya.
Untuk cairan “Happy Water Narkotika” berukuran 10 ml dipatok dengan harga Rp1,2 juta per botol. Kemudian “Keripik Pisang Narkotik” berukuran 50 gram, 75 gram, 100 gram, 200 gram, dan 500 gram dipatok dengan harga Rp.1,5-6 juta per bungkus.
Barang bukti yang berhasil diamankan terkait pengungkapan tersebut terdiri dari 426 bungkus “Keripik Pisang Narkotik” berbagai ukuran, 1. 2.022 botol ukuran 10 ml cairan “Happy Water”, dan 10 kg bahan baku narkotika
Atas dugaan perbuatan yang dilakukan, para pelaku diancam dengan Pasal 114 ayat (2) jo. Pasal 132 ayat (1) subsider Pasal 113 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) lebih subsider Pasal 112 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) UU No.35/2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara dan maksimal hukuman mati serta denda minimal Rp.800 juta dan maksimal Rp.10 miliar.
“Pengungkapan narkoba ini sebagai wujud komitmen Polri sesuai arahan Presiden dan kapolri untuk melindungi masyarakat Indonesia terutama generasi muda sebagai penerus bangsa, tanpa terkecuali,” katanya.
Dia pun mengimbau agar masyarakat Indonesia dapat turut bekerjasama dalam upaya pemberantasan narkoba.
“Kepada seluruh masyarakat Indonesia, jangan ragu untuk melaporkan kepada pihak kepolisian terdekat terkait adanya peredaran narkoba yang ada di lingkungan anda, kami memastikan akan memproses tindak pidana narkotika secara tegas dan tuntas,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Merasa Hawa Udara Lebih Panas Akhir-akhir Ini? Berikut Penjelasan BMKG
- Nanti Malam, Pemkab Bantul Gelar Nobar Timnas Vs Irak di Lapangan Paseban
- Termasuk Perbaiki Jalan, TMMD Karangdukuh Klaten Mei Ini Dianggarkan Rp655 Juta
- Bank Dunia: Adaptasi Teknologi dan Inovasi pada Industri di Indonesia Rendah
Berita Pilihan
Advertisement
Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Stok Darah PMI DIY Minggu 1 Mei 2024 dan Jadwal Donor Darah
- Unjuk Rasa di Tugu Jogja, Ini Tuntutan Serikat Buruh pada Momen May Day
- Hari Buruh, Korban Apartemen Malioboro City Demo Perjuangkan Hak Kepemilikan
- Pemkot Jogja Masih Menunda Pembangunan TPS 3R di Piyungan, Ini Alasannya
- Peringati May Day, Pemkot Jogja Dorong Pekerja Tingkatkan Hard Skill dan Soft Skill
Advertisement
Advertisement