Advertisement
Bantul Siap Kalaborasi dalam Menata Kawasan Sumbu Filosofi

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten Bantul siap berkolaborasi dengan instansi terkait dari di wilayah DIY dalam menata dan mengelola wilayah Panggung Krapyak yang menjadi bagian dari kawasan Sumbu Filosofi.
Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Nugroho Eko Setyanto mengatakan bahwa menindaklanjuti penetapan kawasan Sumbu Filosofi sebagai warisan dunia beberapa waktu lalu, sudah ditekan MoU antara Pemda DIY, Pemkab Bantul, dan Pemkot Jogja yang kemudian akan diturunkan dalam kerja sama antar-OPD.
Advertisement
"Kami akan melaksanakan itu sesuai dengan rencana yang sudah disusun oleh Pemda DIY. Jadi mengelola kawasan Sumbu Filosofi itu kunci utamanya adalah kolaborasi. Di Bantul, yang masuk kawasan Sumbu Filosofi adalah Panggung Krapyak," katanya, Sabtu (11/11/2023) dilansir dari Antara
Dengan demikian, kata dia, dalam pengelolaan dan penataan kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta tidak bisa dikerjakan sendiri baik oleh Pemkab Bantul, Pemkot Jogja maupun Pemda DIY, karena sebagai contoh di kawasan Panggung Krapyak itu sekarang sudah menjadi jalan yang ramai aktivitas masyarakat.
"Ketika sudah ditetapkan menjadi Sumbu Filosofi, maka di situ harus ada keterkaitan bagaimana penataan lalu lintas, bagaimana penataan lingkungan hidup, kemudian dari kami bagaimana menata budaya yang ada di Krapyak, baik dari yang bersifat kebendaan maupun non-bendawi," katanya.
Selain itu, kata dia, perlu keterlibatan dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya, di antaranya Dinas Pendidikan tentang bagaimana bisa memberikan secara khusus dalam menginternalisasikan nilai-nilai yang ada di dalam kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta itu.
Terkait upaya revitalisasi Panggung Krapyak, kata Nugroho, juga sudah ada pembahasan bagaimana agar di kawasan Sumbu Filosofi itu bisa dikembangkan termasuk juga kaitan sarana dan prasarana pendukung dengan tetap menonjolkan warisan cagar budaya.
"Panggung Krapyak itu sendiri sebuah bangunan yang harus dikelola supaya tetap lestari. Jadi bagaimana meskipun dengan hiruk pikuk wisatawan dan juga masyarakat yang menggunakan wilayah itu, cagar budaya tidak rusak dan tetap terjaga," katanya.
Dia juga mengatakan, sudah ada rencana yang disusun Pemda DIY dalam pengelolaan dan penataan kawasan Sumbu Filosofi Yogyakarta, penataan kawasannya juga disesuaikan dengan rekomendasi yang diberikan UNESCO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Konflik Antarnegara Bisa Berdampak pada Harga Energi di Indonesia
- Liburan Sekolah, Desa Wisata Bisa Menjadi Tujuan Alternatif Berwisata di Gunungkidul
- Kerja Sama Pemda DIY-BSSN Ditingkatkan untuk Keamanan Siber
- Perekrutan Guru dan Tenaga Kependidikan Sekolah Rakyat Harus Sesuai Domisili
- Perpustakaan Kota Jogja Kini Buka hingga Malam Hari, Ini Jadwalnya
Advertisement
Advertisement