Advertisement
Sumbu Filosofi Yogyakarta Jadi Warisan Budaya Dunia, Begini Penataan Tugu Pal Putih ke Depan

Advertisement
JOGJA—Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY berencana untuk menata Tugu Pal Putih menjadi lebih estetik ke depannya. Pemasangan pagar di area Tugu akan disesuaikan dengan pemilihan warna yang lebih ideal dan cocok dengan karakteristik budaya setempat. Tujuannya agar masyarakat teredukasi untuk menjaga dan melindungi salah satu atribut di kawasan Sumbu Filosofi tersebut.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan pemasangan pagar di area Tugu bersifat sementara. Hal ini bertujuan menjaga kelestarian dari cagar budaya itu, sehingga lebih lestari dan bisa dinikmati masyarakat luas untuk waktu yang panjang ke depannya. Konsep pagar nantinya akan disesuaikan dengan warna dan budaya setempat.
Advertisement
"Desain pagar nanti akan semakin menambah estetika dari Tugu Jogja dan menyesuaikan dengan warnanya supaya kelihatan bagus. Misalnya berupa tambahan Aksara Jawa dan karakter budaya setempat," ujar Dian.
Upaya dalam menata kawasan dan area Tugu Jogja sudah dilakukan Pemkot Jogja dan Pemda DIY pada 2020 silam. Revitalisasi itu dilakukan dengan penataan simpang Tugu dengan radius 50 meter. Tujuannya agar bebas dari kabel udara. Penurunan kabel udara dilakukan dengan membuat ducting sepanjang 270 meter untuk Fiber Optic (FO) dan kabel PLN.
Selain itu, ikon Kota Jogja tersebut di kawasan simpang Tugu juga dilakukan penataan dengan penggantian batu cubestone. Proyek revitalisasi ini menelan anggaran sebesar Rp9,5 miliar. Selanjutnya juga dilakukan penataan jalur pedestrian mulai dari jembatan Gondolayu hingga simpang Tugu, kawasan yang dikerjakan masuk dalam satuan ruang strategis sumbu filosofi.
Baru-baru ini Pemkot Jogja juga mengganti pagar yang semula berwarna oranye dengan konsep baru berwarna hijau dengan tulisan Aksara Jawa. Penggantian ini merupakan masukan dari masyarakat yang menginginkan agar ada suasana dan tampilan baru yang lebih segar di kawasan itu. Menurut Dian, pemasangan pagar pembatas di Tugu Jogja hanya sementara lantaran kesadaran masyarakat belum terbentuk sepenuhnya.
"Tugu tidak akan dipagar permanen. Konsepnya hanya untuk pengaturan batas. Itu bisa digeser dan dipindahkan pagarnya. Tujuannya tetap untuk menjaga, karena kesadaran masyarakat untuk menghargai dan menghormati Tugu Jogja kan belum sepenuhnya, sehingga perlu pagar pembatas," kata Dian.
Dian menambahkan ke depan bukan tidak mungkin Tugu Jogja bebas dari pagar pembatas jika kesadaran masyarakat untuk menjaga dan merawat peninggalan budaya itu sudah optimal. "Kalau ada special request untuk masuk ke dalam bisa dan dikomunikasikan ke kami. Kalau masyarakat sudah terbentuk kesadarannya untuk menjaga mungkin saja ke depan dilepas pagarnya," kata Dian.
Selama ini Tugu Jogja memang menjadi salah satu destinasi wisata yang kerap disambangi pengunjung. Pada malam hari kondisinya kadang cukup ramai, sehingga butuh upaya ekstra dalam menjaga bangunan itu agar sepenuhnya terawat. Dinas Kebudayaan bahkan harus beberapa kali memperbaharui cat Tugu Jogja lantaran kerap terinjak dan terdapat bekas sepatu pengunjung.
"Kita memang tidak bisa mengontrol, dari juru pelihara kami bahkan kerap menemukan puntung rokok dibuang di Tugu Jogja. Ini tentu butuh waktu agar kesadaran masyarakat dalam menjaga dan merawat itu terbentuk," ucap Dian. (BPKSF)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Dirut Garuda Larang Karyawan Gunakan Jatah Tiket Gratis saat Libur Nataru
Advertisement

Jelang Natal Saatnya Wisata Ziarah ke Goa Maria Tritis di Gunungkidul, Ini Rute dan Sejarahnya
Advertisement
Berita Populer
- Libur Natal dan Tahun Baru 34 Simpang di Kota Jogja Diatur Otomatis
- Layanan Kedaruratan Jogja PCS 119 Yes Dapat Penghargaan
- Ade Armando Bicara Politik Dinasti, Wakil Ketua DPRD DIY: Memalukan
- Beredar Undangan Menggeruduk Kantor PSI DIY, Minta Tangkap Ade Armando
- Hingga Hari Ini Bawaslu DIY Temukan 5 Kampanye Terselubung Tanpa Pemberitahuan
Advertisement
Advertisement