Advertisement
Bentrokan Warga dan Kelompok Pesilat Lukai 4 Orang, Begini Kronologisnya

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL - Bentrokan antar warga dan kelompok pesilat di simpang empat Tamantirto, Kasihan, Bantul pada Sabtu (12/7/2025) dini hari menyebabkan empat orang korban luka-luka.
Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry mengatakan ada empat korban dari pihak pesilat, selain itu dua warga setempat diamankan polisi.
Advertisement
Ia menjelaskan kejadian berawal sekitar pukul 03.00 WIB saat rombongan pesilat selesai melaksanakan kegiatan pengesahan warga baru di wilayah Gamping Sleman.
Sekitar 200 orang dalam rombongan tersebut melakukan konvoi melintasi Ringroad Selatan. Sesampainya di simpang empat Tamantirto, sekitar enam sepeda motor yang berboncengan memutar balik ke arah barat.
Saat melintas pelan di simpang empat tersebut, rombongan pesilat diadang sekitar sepuluh orang tidak dikenal yang kemudian menyerang mereka.
“Korban inisial KMS yang berboncengan dengan MDF mengendarai Honda Scoopy merah. Saat kejadian, MDF berhasil melarikan diri, sedangkan KMS terjatuh dan dianiaya,” terang Jeffry, Minggu (13/7).
"Korban lainnya, DAM yang berboncengan dengan MN saat berusaha kabur, keduanya ditendang hingga terjatuh namun berhasil menyelamatkan diri. Beberapa anggota pesilat yang melarikan diri bertemu petugas Sat Samapta Polres Bantul yang sedang berpatroli dan mengawal rombongan pesilat lainnya. Mereka kemudian meminta bantuan dan Sat Samapta bersama piket fungsi Polsek Kasihan mendatangi lokasi kejadian,"lanjutnya.
BACA JUGA: Kekerasan pada Perempuan dan Anak Meningkat Tajam, hingga Awal Juli 2025 Ada 14.000 Kasus
Lalu korban KMS ditemukan terkapar di lokasi dan segera dievakuasi oleh piket fungsi Polsek Kasihan ke RS PKU Gamping.
KMS mengalami luka di jari tengah kiri yang diduga patah, luka sayatan sepanjang 20 cm di paha kiri akibat senjata tajam, dan saat ini masih menjalani pemeriksaan intensif.
Sementara korban lainnya hanya mengalami luka lecet dan sudah diperbolehkan pulang. Dua sepeda motor korban juga ikut dirusak.
"Berdasarkan keterangan warga yang diamankan, saat itu mereka sedang nongkrong di depan kampung Brajan dan mendengar suara ledakan seperti kembang api."
"Karena menduga ada keributan di jalan, warga mendatangi Ring Road untuk mengecek. Saat melihat rombongan pesilat dalam jumlah besar melintas sambil menyalakan kembang api dan ‘bleyer-bleyer’ motor, warga lainnya berdatangan," ujar Jeffry.
Tak lama kemudian, sebagian rombongan pesilat memutar balik ke arah barat dan dihadang warga hingga terjadi keributan.
Melihat polisi datang, warga membubarkan diri, namun dua orang warga yang terlibat berhasil diamankan.
“Kami memastikan bahwa rombongan pesilat yang terlibat berasal dari Lamongan, bukan anggota pesilat di DIY, namun hadir karena mendengar ada kegiatan pengesahan, menurut keterangan warga yang diamankan, massa yang menghadang berasal dari Tempuran dan Brajan,” jelas Jeffry.
Saat ini, Polres Bantul masih mendalami kasus ini untuk mengungkap para pelaku lainnya dan mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kondusifitas wilayah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Khitan Massal Masjid Syuhada, Pelayanan Premium dari Khitan Space
- Dua Remaja Terseret Arus di Pantai Parangtritis, Berhasil Diselamatkan Petugas
- Bakal Ada Tim Pendamping Keluarga di Kota Jogja untuk Mencegah Stunting
- Warga Sedayu Bantul Terluka Dilempar Batu oleh Rombongan Bermotor di Jalan Wates
- Jadwal KRL Jogja-Solo Minggu 13 Juli 2025: Stasiun Tugu, Lempuyangan, Maguwo, Ceper, Srowot, Klaten Delanggu hingga Palur
Advertisement
Advertisement