Advertisement

Promo November

Pasar Murah Diklaim Menjadi Penyebab Turunnya Harga Pangan di Sleman

Catur Dwi Janati
Selasa, 28 November 2023 - 17:27 WIB
Maya Herawati
Pasar Murah Diklaim Menjadi Penyebab Turunnya Harga Pangan di Sleman Operasi Pasar beras di DIY beberapa waktu lalu. Operasi pasar dan pasar murah diklaim mampu menurunkan harga bahan pangan di Kabuapten Sleman. - ist - jogjakota.go.id

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Di tengah musim hujan yang mulai intens, harga bahan pangan di Sleman terus mengalami penurunan. Pasar murah diklaim jadi penyebab turunnya harga berbagai komoditas pangan di Kabupaten Sleman.

Turunnya harga bahan pokok (bapok) disampaikan oleh Kapala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti pada Selasa (28/11/2023). Pasar murah dan operasi pasar disebut Nia memicu penurunan harga pangan di sejumlah pasar tradisional.

Advertisement

"Alhamdulillah pasar murah dan operasi pasar komoditas beras cukup memberi support untuk penurunan harga," kata Nia.

Dari laman hargapangan.slemankab.go.id salah satu komoditas yang mengalami penurunan adalah telur ayam broiler. Harga rata-rata komoditas ini mencapai Rp26.188 per kilogram. Harga terendah telur di sejumlah pasar Sleman berkisar Rp26.000 per kilogram saat ini.

Sementara pada komoditas cabai, tiga harga jenis cabai kompak turun pekan ini. Cabai merah besar kini dibanderol dengan harga Rp64.571 per kilogram, sedangkan cabai rawit hijau turun Rp625 menjadi Rp65.000 per kilogram. Cabai rawit merah mengalami penurunan harga yang cukup anjlok yakni sebesar Rp1.875. Rawit merah kini dibanderol Rp81.875 per kilogram.

Saat ini program pasar murah edisi bulan November telah usai di 17 Kapanewon. Akan tetapi Nia berujar jika Desember nanti program serupa bakal digulirkan di 17 Kapanewon. "Yang periode November sudah selesai di 17 Kapanewon. Desember ada di 17 Kapanewon," katanya.

BACA JUGA: TikTok Shop Ingin Kembali Jualan, Menkop: Boleh Merger Asal Tidak Jual Rugi

Nia berharap tren harga pangan ini bisa terus stabil dan tidak mengalami kenaikan. "Semoga tetap stabil tidak ada kenaikan harga. Kami nanti akan lanjut gelar pasar murah di bulan Desember menjelang Nataru," katanya.

Di sisi lain Nia mewaspadai tingginya musim hujan yang bisa merusak sebagian budi daya tanaman pangan. Bila kerusakan tanaman pangan terjadi, harga sejumlah komoditas bisa kembali melonjak. "Musim hujan biasanya harga produk cabai dan sayur malah naik karena banyak tanaman rusak karena hujan," katanya.

Sebelumnya dalam rangka pengendalian inflasi daerah, Pemkab Sleman melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)  kembali menggelar Pasar Murah. Pasar Murah bertajuk Sesarengan Nyembadani Semangat Njagi Inflasi (Sembada Setiaji) digelar mulai tanggal 16 November hingga 28 November 2023.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Mae Rusmi menerangkan beberapa komoditas bahan pokok seperti Beras SPHP, Beras Premium, Minyak Goreng Minyakita, Gula Pasir, Tepung Terigu hingga Telur Ayam Ras tersedia dalam pasar murah.

"Pasar Murah ini terbuka untuk umum dengan syarat mudah yakni hanya membawa KTP Sleman atau berdomisili di Sleman," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Sinergi PLKK untuk Pelayanan Kecelakaan Kerja yang Lebih Cepat

News
| Sabtu, 23 November 2024, 05:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement