Advertisement
Pasar Murah Diklaim Menjadi Penyebab Turunnya Harga Pangan di Sleman
![Pasar Murah Diklaim Menjadi Penyebab Turunnya Harga Pangan di Sleman](https://img.harianjogja.com/posts/2023/11/28/1156486/operasi-pasar-beras-diy.jpg)
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Di tengah musim hujan yang mulai intens, harga bahan pangan di Sleman terus mengalami penurunan. Pasar murah diklaim jadi penyebab turunnya harga berbagai komoditas pangan di Kabupaten Sleman.
Turunnya harga bahan pokok (bapok) disampaikan oleh Kapala Bidang Usaha Perdagangan Disperindag Sleman, Kurnia Astuti pada Selasa (28/11/2023). Pasar murah dan operasi pasar disebut Nia memicu penurunan harga pangan di sejumlah pasar tradisional.
Advertisement
"Alhamdulillah pasar murah dan operasi pasar komoditas beras cukup memberi support untuk penurunan harga," kata Nia.
Dari laman hargapangan.slemankab.go.id salah satu komoditas yang mengalami penurunan adalah telur ayam broiler. Harga rata-rata komoditas ini mencapai Rp26.188 per kilogram. Harga terendah telur di sejumlah pasar Sleman berkisar Rp26.000 per kilogram saat ini.
Sementara pada komoditas cabai, tiga harga jenis cabai kompak turun pekan ini. Cabai merah besar kini dibanderol dengan harga Rp64.571 per kilogram, sedangkan cabai rawit hijau turun Rp625 menjadi Rp65.000 per kilogram. Cabai rawit merah mengalami penurunan harga yang cukup anjlok yakni sebesar Rp1.875. Rawit merah kini dibanderol Rp81.875 per kilogram.
Saat ini program pasar murah edisi bulan November telah usai di 17 Kapanewon. Akan tetapi Nia berujar jika Desember nanti program serupa bakal digulirkan di 17 Kapanewon. "Yang periode November sudah selesai di 17 Kapanewon. Desember ada di 17 Kapanewon," katanya.
BACA JUGA: TikTok Shop Ingin Kembali Jualan, Menkop: Boleh Merger Asal Tidak Jual Rugi
Nia berharap tren harga pangan ini bisa terus stabil dan tidak mengalami kenaikan. "Semoga tetap stabil tidak ada kenaikan harga. Kami nanti akan lanjut gelar pasar murah di bulan Desember menjelang Nataru," katanya.
Di sisi lain Nia mewaspadai tingginya musim hujan yang bisa merusak sebagian budi daya tanaman pangan. Bila kerusakan tanaman pangan terjadi, harga sejumlah komoditas bisa kembali melonjak. "Musim hujan biasanya harga produk cabai dan sayur malah naik karena banyak tanaman rusak karena hujan," katanya.
Sebelumnya dalam rangka pengendalian inflasi daerah, Pemkab Sleman melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kembali menggelar Pasar Murah. Pasar Murah bertajuk Sesarengan Nyembadani Semangat Njagi Inflasi (Sembada Setiaji) digelar mulai tanggal 16 November hingga 28 November 2023.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman, Mae Rusmi menerangkan beberapa komoditas bahan pokok seperti Beras SPHP, Beras Premium, Minyak Goreng Minyakita, Gula Pasir, Tepung Terigu hingga Telur Ayam Ras tersedia dalam pasar murah.
"Pasar Murah ini terbuka untuk umum dengan syarat mudah yakni hanya membawa KTP Sleman atau berdomisili di Sleman," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/26/1182733/museum_pacitan_pendidik.jpg)
Pendidik di Pacitan Antusias Kolaborasi dengan Museum Song Terus
Advertisement
![alt](https://img.harianjogja.com/posts/2024/07/24/1182437/taman-ablekambang.jpg)
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Momen Pembersihan Lahir Batin, Disbud Kulonprogo Gelar Jamasan 14 Pusaka
- Vaksinasi Polio di Sleman Sudah Terlaksana di Awal Tahun
- Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 26 Juli, Update Jalan Tol Jogja, Kasus Mafia TKD hingga Festival Layang-layang 2024
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
Advertisement
Advertisement