Advertisement
Disdik Gelar Lokakarya Penanganan Anak Putus Sekolah dan Anak Tidak Sekolah
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Penanganan anak putus sekolah dan anak tidak sekolah terus menjadi perhatian dari Pemkab Sleman. Setidaknya ada 205 anak putus sekolah dan anak tidak sekolah di Kabupaten Sleman.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman, Ery Widaryana mengungkapkan kejadian putus sekolah dan anak tidak sekolah disebabkan oleh beragam faktor. Faktor-faktor seperti jarak, fasilitas atau biaya pendidikan dapat menjadi hambatan bagi anak untuk mengakses pendidikan.
Advertisement
Upaya untuk mencegah terjadinya anak putus sekolah coba diinisiasi Disdik lewat lokakarya ini. Harapannya ada solusi konkret untuk mengantisipasi anak tidak sekolah dan anak putus sekolah.
"Diharapkan dapat memberikan solusi konkrit dan strategi untuk mengatasi masalah pendidikan yang dihadapi oleh anak putus sekolah dan anak tidak sekolah," kata Senin (4/12/2023) di Hotel Prima SR.
Baca Juga
Ratusan Anak di Gunungkidul Putus Sekolah, Dinas Pendidikan: Kami Kampanye Anti Pernikahan Dini
Setiap Tahun Ada 32 Siswa SMA di DIY Putus Sekolah
Cegah Putus Sekolah saat Pandemi, Ini Langkah Disdikpora Kota Jogja
Kegiatan ini diikuti oleh 80 orang yang terdiri dari satuan tugas penanganan anak putus sekolah dan anak tidak sekolah, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatannya berbagai instansi lainnya. Sasarannya satu, yakni bisa mencari solusi dari 205 anak putus sekolah dan anak tidak sekolah.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menilai permasalahan anak putus sekolah dan anak tidak sekolah harus ditangani dengan baik oleh berbagai pihak terkait. Apalagi di era globalisasi seperti saat ini yang menuntut tenaga kerja memiliki keterampilan semakin meningkat.
"Program saya adalah anak kuliah, sampai sarjana. Kita sudah MoU dengan Amikom dan Unisa, dan ini akan kerja sama juga dengan UNY. Tahun ini ada hampir 600 anak yang kita kuliahkan, kita anggarkan Rp15 miliar," tuturnya.
Selain itu menurut Kustini diperlukan kolaborasi dan peran aktif dari berbagai pihak, baik orang tua, lingkungan, pemerintah dan beragam pihak lainnya. Harapannya anak usia sekolah di Kabupaten Sleman dapat menjadi generasi unggul yang siap mendukung dan berkontribusi dalam pembangunan di Kabupaten Sleman nantinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jerman Bantah Netanyahu yang Menyebut Tak Ada Korban Sipil di Rafah
Advertisement
Taman Balekambang Solo Resmi Dibuka Kamis 25 Juli 2024, Segini Tarif Masuk dan Jam Operasionalnya
Advertisement
Berita Populer
- Bawaslu Kulonprogo Ajak IKIP PGRI Wates Jadi Pengawas Partisipatif Pilkada 2024
- Mahasiswi Prodi Keperawatan Anestesiologi Unisa Jogja Meninggal Dalam Kecelakaan
- Sebuah Gudang di Bantul Terbakar, Kerugian Materiil Capai Puluhan Juta
- Palestina Tuding Komite Olimpiade Internasional Terapkan Standar Ganda Terhadap Israel
- Jadwal Layanan SIM di Gunungkidul Jumat-Sabtu 26-27 Juli 2024
Advertisement
Advertisement