Advertisement
Ini Program Pengentasan Kemiskinan yang Dilakukan Pemkab Bantul Tahun Depan

Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL—Pemerintah Kabupaten (Pemakab) Bantul akan menggelontorkan sejumlah anggaran untuk pengurangan beban lansia pra sejahtera dan disabilitas tahun 2024. Selain itu, Pemkab Bantul mendorong pemerintah kalurahan mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat untuk penanggulangan kemiskinan.
Kepala Bidang Pemerintahan, dan Pembangunan Manusia, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bantul, Priyanto menyampaikan pengurangan beban masyarakat pra sejahtera merupakan salah satu strategi yang dilakukan Pemkab Bantul untuk penanggulangan kemiskinan sesuai dengan Perda Kabupaten Bantul No.6/2017.
Advertisement
“[Dalam Perda No.6/2017] Ada kegiatan besar disana, yaitu terkait dengan program pengurangan beban, pemberdayaan ekonomi dan koordinasi tim penanggulangan kemiskinan. Itu bagian pokok yang mendasari upaya kita untuk menanggulangi kemiskinan di Kabupaten Bantul,” ujarnya melalui telepon, Kamis (7/12/2023).
Dia menyampaikan tahun 2024 Pemkab Bantul memiliki salah satu program prioritas yaitu penguatan ekonomi inklusif dan peningkatan iklim prestasi untuk menanggulangi pengangguran dan pengentasan kemiskinan.
Karena itu, tahun depan anggaran untuk program Boga Sehat ditingkatkan dari alokasi sekitar Rp6 miliar tahun 2023, menjadi sekitar Rp8 miliar tahun 2024. Jumlah sasaran Boga Sehat dari yang sebelumnya sekitar 900 orang tahun 2023, meningkat menjadi 1.112 orang tahun 2024. Melalui program tersebut lansia pra sejahtera akan diberikan makanan dengan gizi seimbang selama 10 bulan.
BACA JUGA: Angka Kemiskinan Bantul: Penduduk Miskin Turun 1.620 Orang di 2023
Kemudian tahun depan Pemkab Bantul juga menggagas program pemberian alat bantu bagi disabilitas senilai Rp200 juta. Anggaran tersebut dapat digunakan untuk pembelian alat bantu untuk memudahkan disabilitas beraktivitas.
Menurut dia, jumlah lansia pra sejahtera dan difabel mencapai sekitar 5 ribu orang dari sekitar 128 ribu warga miskin di Kabupaten Bantul. Meski begitu, menurut dia, sebagian besar lansia pra sejahtera dan difabel kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya secara mandiri, sehingga diharapkan bantuan tersebut dapat mengurangi beban mereka.
Selain itu, penanggulangan kemiskinan juga mengarah pada program pemberdayaan warga pra sejahtera yang ada di masing-masing kalurahan. Pemkab Bantul pun mengalokasikan Rp50 juta per dusun tahun 2024 untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat dan pengolahan sampah. Anggaran tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak stunting di Posyandu. Anggaran tersebut diharapkan akan berdampak pada penanggulangan kemiskinan di masing-masing kalurahan.
“Disamping itu kita juga ada dana insentif desa. Itu kita berikan bagi desa atau kalurahan yang berprestasi. Itu kita berikan dana insentif yang kita arahkan bisa dimanfaatkan untuk pengentasan kemiskinan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Iran Isyaratkan Bersedia Negosiasi Nuklir Jika AS Tidak Lagi Menyerang
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Top Ten News Harianjogja.com, Selasa 1 Juli 2025: Imbauan Sultan, SPMB Jogja, Ganti Rugi Tol Jogja hingga Pajak Belanja Online
- Jadwal Bus Sinar Jaya dari Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul, Cek di Sini
- 507 ASN PPPK Gelombang I Bantul Terima SK Pengangkatan
- Polresta Jogja Sita Ratusan Botol Miras Oplosan Siap Dipasarkan
- Konflik Antarnegara Bisa Berdampak pada Harga Energi di Indonesia
Advertisement
Advertisement