Kirab Budaya Nitilaku Meriahkan Dies Natalis UGM ke-74
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak 1.2007 orang mengikuti kirab budaya Nitilaku untuk memeriahkan Dies Natalis UGM ke-74, Minggu (17/12/2023). Ribuan orang itu terbagi dalam 74 kelompok yang masing-masing memamerkan berbagai adat dan kesenian nusantara.
Kirab budaya itu berlangsung meriah dimana dimulai dari Bundaran UGM hingga Balairung UGM. Nitilaku sudah jadi acara tahunan untuk merayakan ulang tahun UGM. Mulanya tradisi ini berlangsung dari Siti Hinggil Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menuju kampus UGM.
Advertisement
“Yang khas dari UGM adalah Nitilaku, yang merupakan wujud bahwa UGM lahir tidak hanya sebagai menara gading yang berdiri sendiri tetapi ada kebersamaan dengan masyarakat dan Keraton. Ini adalah tradisi yang kami lakukan sehingga generasi selanjutnya mengetahui bagaimana UGM dibentuk,” kata Rektor UGM, Prof. Ova Emilia pada Minggu pagi.
Tajuk Nitilaku pada ulang tahun ke-74 ini adalah Kenduri Kebangsaan Merajut Tenun Ke-Indonesiaan. “Ini adalah sebuah upaya untuk menjaga hubungan baik dengan Sang Pemilik Alam Semesta, memohon keselamatan, dijauhkan dari bencana dan segala keburukan yang bakal menimpa karena kealpaan manusia, sekaligus sebagai ruang kesadaran bersama untuk terus menjaga silaturahmi dengan sesama anak bangsa,” terang Ova.
Sementara itu Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sujito menyebut banyak kalangan alumni turut berpartisipasi dalam kirab budaya Nitilaku. “Alumni UGM selama ini telah berkontribusi aktif. Rangkaian acara Nitilaku selain sebagai gambaran suatu peristiwa yang monumental, harapannya juga menjadi momen untuk mempererat para alumni,” katanya.
BACA JUGA: Ikuti Kirab Budaya Nitilaku UGM, Ganjar Kenakan Pakaian Adat Dayak
Kirab budaya Nitilaku, jelas Ari, menjadi momen bagi para alumni untuk kembali ke kampus dan saling bersilaturahmi. “Kami berharap, momen ini dapat memperkuat silaturahmi dan sinergi dari alumni UGM yang telah berkiprah di berbagai tempat,” ujarnya.
Sementara itu seorang alumni Fakultas Hukum UGM angkatan 1987, Tri Suharso turut serta memeriahkan kirab budaya itu karena sudah jadi kebiasaan selama bertahun-tahun. “Setiap kali dies natalis selalu ikut Nitilaku ini, hanya saat Covid kemarin saja tidak ikut,” terangnya.
Momen Dies Natalis, lanjut Suharso, jadi waktu yang tepat untuk berkumpul dengan teman-teman kuliahnya. “Memang berencana dari September kemarin untuk ikut ini, senang sekali bisa ikut lagi, bagian dari hiburan dan mempererat silaturahmi,” ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pasangan Ridwan Kamil-Suswono Tak Daftarkan Gugatan MK hingga Batas Akhir
Advertisement
Mingguan (Jalan-Jalan 14 Desember) - Jogja Selalu Merayakan Buku
Advertisement
Berita Populer
- Menkomdigi Meutya Hafid Kunjungi Kampung Cyber Jogja
- Dishub Bantul Siapkan Kantong Parkir Hadapi Libur Natal dan Tahun Baru
- Habiskan Anggaran Rp11,04 Miliar, Perbaikan RTLH Sleman Selesai Sesuai Target
- Rayakan Natal dan Tahun Baru Penuh Nostalgia di Novotel & Ibis Yogyakarta International Airport Kulonprogo
- Ketua MPR RI Bertemu Sri Sultan HB X, Ini yang Dibahas
Advertisement
Advertisement