Advertisement
Berbeda dengan Jokowi, Mahfud MD Bantah Ada Serangan Personal di Debat Capres
Calon wakil presiden Mahfud MD saat ditemui di royal ambarukmo, Selasa (9/1/2024) malam. David Kurniawan - Harian Jogja
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Calon Wakil Presiden Nomor 3, Mohammad Mahfud MD menilai tidak ada serangan personal dalam debat calon presiden yang berlangsung Minggu (7/1/2024). Hal ini disampaikan usai menghadiri rapat tim pemenangan daerah di Royal Ambarukmo Hotel Royal Ambarukmo di Caturtunggal, Kapanewon Depok, Sleman, Selasa (9/1/2024).
“Ya ndak papa kalau Pak Jokowi punya tanggapan begitu [adanya serangan personal]. Kalau saya ndak ada serangan personal,” katanya kepada wartawan, Selasa malam.
Advertisement
BACA JUGA: Jokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Begini Jawaban Ganjar
Menurut dia, capres merupakan orang personal sehingga wajar saat ditanya kebijakannya pada saat menjabat. Meski demikian, Mahfud tidak memermasalahkan ada yang mengganggap debat capres kemarin terdapat serangan personal.
Ia mengungkapkan, di Indonesia terdapat 270 juta jiwa dan 204 juta orang di antaranya merupakan pemilih di Pemilu 2024. “Jadi kalau itu ada yang menganggap serangan personal boleh saja, tapi Sebagian besar rakyat Indonesia tidak menganggap itu serangan personal karena debat berjalan biasa saja,” kata Menkopolhukam ini.
Terkait dengan adanya pembongkaran rahasia negara, Mahfud juga kurang sependapat. Menurut dia, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasa karena Masyarakat boleh mengetahui tentang kebijakan pembelian pesawat, peranana Indonesia dalam kepemimpinan di Selatan-selatan sudah menjadi pembahasan yang diketahui secara luas.
“Tidak ada yang rahasianya. Kalau data intelejen, itu baru rahasia,” katanya.
BACA JUGA: Wapres, Ma'ruf Amin Soal Debat Pilpres : Sekarang Lebih Hidup Perdebatannya
Menurut dia, data rahasia negara diatur dalam undang-undang terkait denga napa yang harus dirahasiakan. Mahfud mencotohkan data rahasia menyangkut putusan pengadilan yang belum dibacakan secara resmi atau data intelejen yang dimiliki baik di dalam maupun luar negeri.
“Ada juga objek-objek vital nasional yang harus dijaga ketat itu baru rahasia. Tapi, debat kemarin apa sih yang rahasia negara, kok saya ndak dengar karena memang tidak ada rahasia negaranya,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Dua Jenazah Nelayan Indonesia Hilang di Portugal Ditemukan
Advertisement
Jepang Naikkan Biaya Visa dan Pajak Turis untuk Atasi Overtourism
Advertisement
Berita Populer
- Wisatawan Jogja Diimbau Parkir Resmi Hindari Tarif Nuthuk
- Kerja Sama Sampah Gunungkidul dengan Kota Jogja Terancam Batal
- Tak Kenal Usia, 31 Santri Lansia Ponpes Sabilun Najah Diwisuda
- Akses Jembatan Bambu, Wisata Srikeminut Bantul Dibuka Lagi
- IGD Tetap 24 Jam, Ini Jadwal Lengkap RSPS Bantul Saat Libur Nataru
Advertisement
Advertisement



