Advertisement
Kena Proyek Tol Jogja-Bawen, 4 Laboratorium SMK 17 Seyegan Dipindah ke Lahan Tanah Kas Desa

Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Terdampak pembangunan Tol Jogja-Bawen, sejumlah bangunan SMK 17 Seyegan akan direlokasi di tanah kas desa (TKD). Saat ini sekolah masih menunggu turunnya palilah penggunaan lahan TKD pengganti untuk relokasi laboratorium sekolah.
Setidaknya ada empat laboratorium, satu koperasi dan satu kantin di SMK 17 Seyegan yang dipastikan terdampak pembangunan Tol Jogja-Bawen.
Advertisement
Kepala SMK 17 Seyegan, Eny Pujiasri menjelaskan secara umum lahan sekolah berdiri di atas TKD. Adapun total luas lahan sekolah yang terdampak proyek tol mencapai 560 meter persegi. "TKD yang kami pakai saat ini, itu yang terkena dampak 560 meter persegi. Insyallah nanti diganti sepenuhnya menggunakan TKD yang lain, minimal sama dengan TKD yang terdampak," kata dia, Rabu (17/1/2024)
TKD pengganti yang disiapkan untuk membangun sejumlah gedung sekolah terdampak berada tepat di depan sekolah. Namun berdasarkan hitungan terakhir, sekolah hanya akan menggunakan lahan TKD sekitar 500 meter persegi untuk membangun kembali sejumlah ruangan sekolah yang dirobohkan
Secara lisan penggunaan lahan TKD telah diizinkan. Namun secara tertulis prosesnya menunggu kelengkapan berkas yang diajukan oleh Kalurahan. "Saat ini prosesnya masuk di Kalurahan, nanti Kalurahan masuk ke Panitikismo," ungkapnya.
"Proses pembangunan di depan ini nanti menunggu palilah atau istilahnya izin dari Kasultanan yang tertulis. Kalau kemarin kan baru secara lisan, nah ini proses tertulis," tegasnya.
Eny berharap pekan ini berkas pengajuan palilah secara tertulis bisa dinaikkan. Sehingga target bangunan anyar bisa digunakan di tahun pelejaran baru bisa tercapai. "Kami berusaha mengawal bisa secepatnya tahun pelajaran baru sudah memiliki gedung [baru]," tandasnya.
Sembari menunggu palilah turun dan konstruksi gedung baru dikerjakan, Eny mengungkapkan jika Kalurahan telah menyiapkan bangunan cadangan untuk dipakai sebagai lokasi belajar mengajar. Bangunan tersebut merupakan gedung sekolah dasar yang kini tidak terpakai.
"Jadi kalau kami kekurangan ruangan untuk kegoatan belajar mengajar selama proyek itu dibangun, pihak desa telah membantu kami menyiapkan lahan atau sekolah yang ada di selatan Lapangan Margodadi," tegasnya.
Akan tetapi secara manajeman, baik peserta didik maupun guru akan kesusahan bila kudu berpencar ke bangunan cadangan. Karenanya saat ini sekolah memaksimalkan ruang yang ada untuk kegiatan belajar mengajar. "Secara manejemen sangat riskan. Kami harus kesana kemari, pengawasan terhadap peserta didik juga sesuatu yang buruh energi khusus," kata Ery.
Selain itu secara konstruksi, gedung baru yang akan dibangun di depan sekolahan nantinya akan disambungk dengan gedung sekolah eksisting yang tidak terdampak. Dalam pengerjaan konstruksinya, Eny berharap pihak pengembang mempertimbangkan jarak bangunan sekolah dengan jalan tol. Pembangunan gedung baru kata Ery nantinya akan ditanggung pihak tol. "Karena kami secara psikologis butuh kemanan secara fisik juga butuh kenyamanan," tegasnya.
BACA JUGA: Pembangunan Tol Jogja-Solo Bikin Jalan Rusak, Pengelola Siapkan 4 Tim
Sebelum skema pembangunan gedung baru untuk ruangan yang terdampak, sebenarnya Ery telah mengajukan agar sekolah bisa direlokasi sepenuhnya. Akan tetapi permohonan itu ditolak. "Kami mengajukan permohonan kalau bisa relokasi, kalau enggak bisa bagaimana jalan tol untuk bisa mengantisipasi jangan sampai kami terganggu kedepannya," ingatlah.
"Tetapi ternyata permohonan kami tidak dikabulkan untuk relokasi," lanjutnya.
Berdasarkan catatan Eny saat ini ada 138 siswa yang masih menempuh pendidikan di SMK 17 Seyegan. Dengan gedung baru nantinya Eny berharap jumlah siswa dapat terdongkrak dan berbagai program sekolah bisa dijalankan kembali.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

3 Pejabat Kementerian PU Dinonaktifkan Seusai OTT KPK Terkait Suap Proyek di Sumut
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Pembahasan APBD Perubahan 2025, Target PAD Gunungkidul Turun Tipis, Begini Alasannya
- Agenda Wisata di Jogja dan Sekitarnya Sepanjang Juli 2025
- Jemaah Haji dari Bantul Mulai Tiba di Kampung Halaman Malam Ini, Berikut Jadwal Lengkapnya
- PMI Asal Gunungkidul Meninggal di Taiwan, Jenazah Belum Bisa Dipulangkan ke Paliyan
- Pemkab Sleman Siapkan Rp210 Juta untuk Bantu Pendanaan Penulisan Skripsi Hingga Tesis ASN
Advertisement
Advertisement