Advertisement

Ketum PBNU Bertemu Sultan Jogja, Kembali Tegaskan Netralitas di Pemilu 2024

Yosef Leon
Senin, 29 Januari 2024 - 11:57 WIB
Sunartono
Ketum PBNU Bertemu Sultan Jogja, Kembali Tegaskan Netralitas di Pemilu 2024 Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X didampingi sejumlah pengurus PBNU memberikan keterangan kepada wartawan sesuai melakukan pertemuan di Kompleks Kepatihan Senin (29/1/2024). - Harian Jogja/Yosef Leon.

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—PBNU menegaskan kembali posisinya di Pemilu 2024 setelah serangkaian isu dan sikap pribadi sejumlah anggota yang terlibat dalam perhelatan Pilpres 2024. Salah satu organisasi terbesar umat Islam di Indonesia itu menyatakan lembaganya netral dalam kontestasi Pemilu 2024. 

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staqouf mengatakan, organisasinya sejak awal sudah tegas menyatakan tidak akan terlibat mendukung salah satu paslon dalam Pilpres 2024. Meski pun sebagian kader ada yang menjadi tim pemenangan salah satu kontestan Pilpres, tetapi dirinya menyebut bahwa itu merupakan sikap pribadi.

Advertisement

BACA JUGA : Harlah ke-101 NU Digelar di Jogja, Berikut Rangkaian Acara hingga Tamu Undangan

"PBNU sejak awal menyatakan bahwa kami tidak terlibat dalam dukung mendukung sebagai organisasi, sebagai lembaga tidak terlibat dalam dukung mendukung," kata Yahya seusai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono, Senin (29/1/2024) di kompleks kepatihan Jogja. 

"Walaupun sebagian dari teman-teman pengurus dan aktivis kemudian ikut bahkan ada yang jadi tim kampanye resmi dan sebagainya dan terhadap mereka PBNU memberlakukan cuti. Jadi PBNU tetap di posisi tidak terlibat dalam dukung mendukung," lanjut Yahya.  

Sikap netral ini, kata Yahya sejalan dengan upaya untuk menjaga kebersamaan masyarakat. "Kita akan berusaha menjalankan peran menurut Ngarso Dalem menjaga kebersamaan masyarakat," jelasnya. 

Yahya pun menegaskan soal pernyataan Sekjen PBNU yang menyebut bahwa pengikut Rais A’am dan Ketua Umum akan bergerak memenangkan pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akibat pernyataan Cendekiawan NU, Prof. Nadirsyah Hosen.

"Itu arahan pribadi, walaupun saya secara pribadi, tidak resmi PBNU atas nama organisasi," katanya. 

Yahya menambahkan, dirinya tidak melarang bahwa kader NU punya sikap masing-masing terhadap Pilpres 2024. "Ya monggo silahkan saja, semua orang kan boleh menyampaikan aspirasi masing-masing. PBNU mau mengumumkan apa lagi, kita sejak dulu sudah bilang bahwa secara organisasi NU tidak terlibat tapi pribadi-pribadi silahkan," ujarnya. 

"Rais A’am sama sekali tidak melakukan apa-apa jadi kalau yang lain kemudian terdorong oleh pernyataan yang dibuat oleh pihak lain terkait dengan ini kemudian membuat pergerakan atau tindakan masing-masing ya kita bisa apa? Ya silahkan saja, karena kita tidak akan menghalangi sepanjang tidak mengatasnamakan lembaga," katanya. 

BACA JUGA : Gelar Mubes, Nahdliyin Nusantara Ingatkan Pengurus NU dan warga NU untuk Kembali Ke Khitah

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, pertemuan dirinya dengan jajaran pengurus PBNU berbicara soal peresmian kampus UNU Jogja dan kegiatan hari lahir NU. "Ya besok saya dapat undangan hari Rabu untuk hadir dalam peresmian itu," kata Sultan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Kementerian PPPA Turun Tangan

News
| Kamis, 09 Mei 2024, 05:47 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement